Between 15

455 66 18
                                    

menghilang. yoshi tak bisa ditemukan dimanapun. junkyu melempar jas nya ke sembarang tempat, menarik rambutnya frustasi. "sial! kemana sebenarnya dia pergi?"

"bukankah kau sangat menginginkan mashiho kemarin? kenapa sekarang kau frustasi mencari yoshi?" david menggeleng heran, dia mendudukkan dirinya tepat di sebelah junkyu, menatap junkyu yang terlihat jauh lebih frustasi dari pada dirinya.

"shut up, dave. kau tau kalau bermain lagi dengan mashiho adalah rencana kita. kenapa pula yoshi datang di saat yang tidak tepat?!" junkyu berdecak kesal. "kemana dia sekarang?"

"bagaimanapun juga, yoshi membantu kita melenyapkan perusahaan si tua sialan itu. tapi, bukankah mengagetkan kalau mashiho dan yoshi saling mengenal?"

junkyu mengangguk. "bukankah mashiho ketakutan pada yoshi? lalu, park jihoon, kenapa dia bekerja untuk yoshi, bukankah dia mantan kekasih nya?"

"banyak sekali pertanyaan dikepalaku, sialan!" junkyu kembali berdecak, menatap kesal ke sembarang arah, kesal pada dirinya sendiri karena mengambil langkah yang salah.

david pun tak kalah frustasi, hanya saja, dilihat dari kepribadian keduanya, tentulah david yang akan lebih tenang. "untuk mendapat jawaban itu, kita harus menemukan yoshi terlebih dahulu."

ㅤㅤㅤ ────────── ·  ·  ·  · ✦

disisi lain, yoshi asik bertukar kata dengan wanita paruh baya. siapa? tentu saja kei, ibu dari si kembar kim.

"sayang sekali karena yoshi mau meninggalkan wilayah ini, kau sudah yakin dengan keputusan mu, nak?" kei terlihat sedih mengingat keduanya diam-diam saling bertemu selama ini.

"nyonya kim jangan khawatir. lagi pula, sejak awal anda sudah tau siapa saya, tentu saja semua akan berjalan baik. keluarga saya sudah pindah, sudah waktunya saya ikut." yoshi tersenyum manis, menggenggam tangan nyonya kim. "saya berharap, anda tidak memberitahukan tentang saya pada david dan junkyu."

kei menghela nafas, tangannya ia lepaskan, kemudian menangkup wajah yoshi. "kau sudah kuanggap seperti anakku sendiri, kau tau? aku mengetahui identitas mu setelah sekali bertemu denganmu, tapi tidak pernah memberitahukannya pada anakku, bukankah itu artinya kau bisa mempercayai ku?"

"nyonya kim, kita akan bertemu lagi. tolong jaga diri anda baik-baik sampai saat itu." yoshi tersenyum manis, memutuskan berdiri dan berpamitan.

yoshi memutuskan menyusul keluarganya yang sudah pindah ke wilayah lain, wilayah yang jauh dari tempatnya berada saat ini. dengan begitu, ujian kedua pemuda kim itu dimulai.

"siapa suruh meenyakiti ku? rasakan sendiri akibatnya!" petak umpet, begitulah yoshi menyebut permainan ini.




ㅤㅤㅤ ────────── ·  ·  ·  · ✦

ㅡ; 1.5 years later...

"hoshi-hyung, sudah kubilang, jangan sentuh mesin pembuat kopinya, astaga! lihat! kau merusaknya!" yoshi mengacak rambutnya frustasi, bagaimana bisa dia memiliki saudara laki-laki yang seperti ini?

walau dalam pekerjaan hoshi sangat bisa diandalkan, berbanding terbalik saat sedang menyamar.

"berhentilah mengomel, kepalaku sakit." hoshi memajukan bibir bawahnya, terlihat seperti mengambek.

yoshi menghela nafas. "woozi-hyung, lakukanlah sesuatu tentang suami mu ini, atau aku akan memukulnya sekarang."

yang dipanggil menoleh malas. bukan sekali duakali perdebatan kecil diantara bersaudara itu terjadi, woozi sudah terbiasa. "yoshi, ada pekerjaan untukmu. berhenti meladeni hoshi dan kenakan topeng mu."

"akhirnya! aku pergi dulu!" yoshi dengan semangat melepas apron cokelat yang dia kenakan, masuk ke pintu yang bertuliskan staf only, sedangkan 'pelanggan' akan melalui jalur yang ditunjukkan staf lainnya.

yoshi mengenakan pakaian serba hitam, tak lupa topeng full mask berwarna putih yang menutupi penuh wajah rupawannya. setelahnya, yoshi memasuki ruang bawah tanah.

"katakan," ujarnya tanpa basa basi.

orang dihadapannya meletakkan selembar foto, membuat yoshi sedikit kaget. "orang ini?" yoshi menunggu orang dihadapannya berbicara.

"saya diminta untuk mencarinya."

yoshi bernafas lega, setidaknya dia tak harus membunuh orang yang datang padanya itu. karena tak mungkin yoshi menerima misi membunuh dirinya sendiri, bukan begitu?

"kami pembunuh bayaran, bukan detektif. kau mendatangi tempat yang salah," yoshi menolak tegas.

pria dihadapannya tersenyum tipis. "ku beri bayaran 10 kali lipat. temukan orang ini," katanya.

"aku menolak."

"kenapa?" orang itu bertanya.

"kami pembunuh, bukan detektif, masih kurang jelas?" yoshi berdiri. "silahkan pergi. jun, antar pelanggan kita keluar."

jihoon, nama samaran jun, bergerak mengarahkan pelanggan untuk pergi. begitu selesai, jihoon kembali pada yoshi. "menurut mu, dia kiriman dua psikopat itu?"

"mungkin." yoshi tersenyum tipis, apakah waktu permainan akan segera selesai?

"kau akan kembali pada mereka?" jihoon bertanya lagi.

kali ini yoshi bergerak mendekati jihoon, mencengkram dagu pemuda kekar itu. "stay away from this, park. we are not longer lover."

jihoon melepas berdecak, melepas cengkraman yoshi. "aku melakukan ini karena bayaran yang kau tawarkan tinggi, jangan kira aku bersabar padamu, yoshi."


ㅤㅤㅤ ────────── ·  ·  ·  · ✦







"ketemu." dia menyeringai, merasakan apa yang dicari sudah sangat dekat.

"well, see you soon, sweetheart."

ㅤㅤㅤ ────────── ·  ·  ·  · ✦

ini udah ringan ringan, udah mau end soalnya.
biarin yoshi balik ke kimz atau ngga usah?! :p

see u di next update semuaaa, aku usahain lebih cepet yaa!!🫶🏻

[12] Between | kyuyosh✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang