𝘅𝗶𝗶𝗶. 𝗳𝗮𝘁𝗵𝗲𝗿

577 97 24
                                    

┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉

Setelah kepergian pangeran apakah keadaan istana menjadi lebih damai nan tentram? Mungkin kita lihat sendiri dulu.

"Ibu tau Putra Mahkota Asterix?" tanya (Name). Setelah beberapa hari kepergian kembarannya, dirinya mulai menanyakan hal asing yang tentunya akan dipertanyakan.

Alis kanan Medeia menukik tertarik. "Apa yang ingin kamu ketahui tentang itu?" (Name) tersenyum kikuk melihat respon Ibunya.

Mungkin di luar, hubungan Ibu dan Putri tidak begitu hangat atau akur satu sama lain───mengingat tingkah Sang Putri yang tentunya ikut membuat Sang Ibu pusing kepala.

Tapi, yang sesungguhnya hubungan mereka tentunya erat walaupun sulit ditampakkan melalui lisan yang saling terucap.

Contohnya, sekarang Sang Putri sedang mengajak Ibunya bergosip menggunakan topik Putra Mahkota Kerajaan sebelah.

(Name) mengipasi wajahnya dengan tangan lentiknya. "Tidak banyak, sih. Aku penasaran kenapa dia yang diundang ke pestaku."

"Apakah relasi antar Kekaisaran-Kerajaan? Dia sendiri sudah merayakan debutnya sendiri padahal──bersamaan dengan diangkatnya dirinya menjadi Putra Mahkota," jelasnya.

Tengkuk jari telunjuk Medeia menyentuh dagunya. "Kalian beda satu tahun──kau 18 tahun, sedangkan dia 17 tahun. Berbeda satu tahun tidak masalah, aku hanya ingin memperkenalkan dirimu kepada orang-orang yang akan menghabiskan banyak waktu denganmu nanti."

Orang-orang? Denganku nanti? Kenapa jamak?

"Begitu ...."

"Kau sudah membuat teman?"

"Ya .... Begitulah. Kemungkinan besar Ibu sudah tau siapa saja." Medeia mengangguk paham.

Menuangkan susu ke dalam cangkir berisi teh kemudian diaduk dari jam 12 ke jam 6 secara maju-mundur perlahan. Medeia berdehem. "Tidak ku sangka orang yang akan menjadi partner dansamu adalah dia, cepat sekali."

"Ku harap kau melihat ekspresi Ayahmu saat itu dengan jelas." Ekspresi Kaisar ....

"Dasar," umpat Medeia. Sepertinya umpatan itu tertuju pada Iaros, Kaisar Negri ini.

Membicarakan Kaisar, tiba-tiba dirinya teringat. "Ibu," panggil (Name).

"Ada apa?"

"Anda tahu Marquees Priscilla? Beberapa hari lagi putrinya akan mengadakan tea party, aku ingin bergabung."

"Tanyakan pada Ayahmu."

⸙ 𝐅𝐔𝐑𝐓𝐈𝐕𝐄 ⊰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang