Chapter 3

3.7K 194 0
                                    

Suara ketukan pintu membuat atensi Cassy yang saat ini sedang asik menonton tv teralihkan. Meletakkan snack ditangannya, Cassy mulai melangkah ke arah pintu kamar.

" Ada apa?" Tanya Cassy sesaat setelah membuka pintu kamarnya. Terlihat seorang gadis sepantarannya bisa Cassy tebak gadis ini adalah salah satu maid yang bekerja di mansion ini dilihat dari seragam maid yang dikenakannya.

" Maaf non, ada 2 orang perempuan didepan. Katanya teman nona, namanya non Avril dan non Angel... Kata Tuan besar saat ini kalau ada seseorang yang ingin bertemu dengan nona harus ijin terlebih dahulu," ucap maid dengan kepala terus menunduk sopan.

" Tuan besar?" Tanya Cassy bingung, setelah sadar 3 hari yang lalu hingga hari ini dia tidak pernah bertemu dengan Tuan besar atau bisa dikatakan ayah pemilik tubuh.

Sekedar info saja saat ini dia memang berada di mansion ayah kandungnya. Dan mengenai kenapa Nola sebagai ibu kandung Cassy berada disini kemaren iya tidak tau... yang pasti sebagai jiwa Briana ia merasa kalau kedua orang tua Cassy tidak bertengkar dan bermusuh hingga harus tidak saling bertemu. Entah bagaimana hubungan kedua orang tua pemilik tubuh ini dia tidak mau ikut mencampuri urusan tersebut. Sedangkan untuk ayah tiri nya dia sempat bertemu kemaren tapi memang tidak ada yang di bicarakan mungkin tujuan Nola hanya untuk mempertemukan biasa. Baru setelah itu pasutri tersebut kembali ke hotel mereka dan berjanji akan datang kembali.

" Iya nona, Tuan besar juga mengatakan kalau nona perlu apa-apa nona bisa memanggil pelayan disini," ucap maid, mengalihkan atensi Cassy yang masih melamun.

" Sekarang dimana bokap gue?" Tanya Cassy. Bukannya rindu tapi dia hanya ingin melihat perawakan dari bokap dari Cassy.

" Tuan baru saja berangkat ke kantor, dan dia menitipkan ini nona," menyerahkan tas hitam di tangannya. " Kata Tuan untuk sandi atm nya sudah dikirimkan lewat ponsel," ucap maid.

Tanpa menunggu lama Cassy mengambil tas hitam di depannya.
"Okey... Lo bisa pergi, dan untuk teman gue bisa langsung suruh masuk kekamar gue."

" Baik nona,saya ijin undur diri," ucap maid sebelum berlalu pergi.

Menutup pintu kamar, Cassy mulai membuka tas berupa sling bag di tangannya, ya... ada ponsel dan dompet dan barang barang milik Cassy sepertinya. Pantas saja saat ia mencari kesana kemari ponsel ataupun dompet Cassy gak nemu tapi ternyata....yasudah yang penting ia sudah mendapatkan ponsel dan juga beberapa kartu atm milik Cassy.

" Kuharap isi saldo kartu lo cukup memuaskan ya Cassy," tersenyum miring, sambil memegang kartu hitam ditangannya, Cassy cukup happy dengan kartu hitam ditangannya karna bisa ia tebak dari nama bank yang tertera pasti, untuk isi rekening tidak main main nominalnya. " setidaknya gue ga harus jadi miskin dulu, kerja banting tulang buat menjalani hidup di dunia fiksi. ha... Indahnya jadi orang kaya," merebahkan dirinya dikasur Cassy tersenyum bahagia.

Mengingat kehidupan sebelumnya, terlintas saat ia dulu pertama kali ia membaca novel populer berjudul Blue Rose's saat itu hampir semua siswi disekolah membaca novel Blue Rose's dan sangat mengidokan tokoh utama fl dan ml. Serta sangat membenci sosok antagonis yang seperti menghalalkan segala cara agar bersama ml.

Briana yang tidak mau ketinggalan berita sedikit pun berani membeli novel Blue Rose's langsung ke toko buku, tempat yang mungkin baru sekali ia injak selama 17 tahun hidupnya... Dan apa yang ia harapkan dari membaca novel drama romance picisan seperti ini. Bukannya baper ia malah merasa jijik dan pemeran utama fl nya.

"Iywuhhh... Jijik gue kalo nemu modelan gini," ucap Briana setelah membaca beberapa adegan yang digambarkan sosok fl di novel yang menye-menye.

" Ini lagi cowok modelan Areksa yang cuma menang tampang dan sikap posesif yahh.... Not bad lah ya," komentar Briana dia memang menyukai sosok cowok bad dan itu menjadi tantangan tersendiri untuknya.

AreksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang