Chapter 15

1.5K 93 0
                                    

.
.
.
.
.

Sienna berhenti tepat di depan mereka dan langsung menyapa dengan ceria "Kak Alden!" serunya sambil tersenyum lebar. "Lagi sibuk, ya?"

Alden yang mendengar suara adiknya, mengangkat pandangannya. Sebuah senyum tipis muncul di wajahnya. “Sienna? Ada apa pagi-pagi datang ke sini?”

"Gak apa-apa, aku cuma pengen ketemu Kakak. Tadi pas lagi di koridor sengaja aja mau ketemu," ujarnya ringan sambil melirik ke arah teman-teman Alden.

Revaldo mengangguk ramah ke arah Sienna, senang dengan suasana yang sedikit lebih ringan berkat kehadirannya
“Pagi, Sienna. Lagi sibuk ngapain nih?” tanyanya, mencoba menyambungkan obrolan.

Sienna tersenyum kecil. "Gak ada, cuma lagi bebas. Eh, tau gak sih, Kakak jarang banget balik rumah cepet. Mungkin sekarang lebih sering nongkrong sama kalian daripada pulang ke  rumah." Adunya

Alden tertawa kecil, tahu bahwa adiknya sedang menggoda. “Tugas-tugas gue di sini lebih banyak, jadi lo yang harus lebih sering mampir. Lagi pula, bukannya lo juga sibuk sendiri?”

Sienna memutar bola matanya, "Bukan kayak kaka yang sibuk terus mikirin tugas sekolah atau bisnis keluarga."

Matanya melirik sekilas ke arah Areksa yang masih belum banyak bicara, hanya memperhatikan obrolan dari kejauhan.

Sienna, walaupun sudah terbiasa dengan sifat dingin Areksa, selalu merasa ada aura intimidasi yang muncul darinya. Namun, seperti biasa, dia tidak terlalu mempermasalahkan sikap itu. Baginya, Areksa hanya sekadar salah satu dari teman kakaknya, meskipun dia tahu pengaruh besar yang dimiliki pemuda itu di sekolah.

Nathan, yang merasa suasana mulai sedikit canggung karena Areksa diam saja, mencoba mencairkan suasana dengan berbicara“Gimana keadaan rumah, Sienna? Udah lama nggak main ke sana.”

Sienna menoleh dengan senyum, “masih sama aja. Oh, ngomong-ngomong tentang rumah,  mama sama tante Nola mulai project baru lagi. Kaka tau kan kalau mama kita tuh emang nggak bisa diem,” katanya dengan nada bercanda.

" Tante Nola teman mama yang designer itu ?" Tanya Alden

" Yaa siapa lagi, tapi kemaren aku ketemu anak tante Nola," ucap Sienna

" Siapa? Bang Axel? Tanya Alden. Keluarga mereka memang cukup dekat dengan keluarga Hendrich atau bisa dibilang keluarga tiri Cessy. Beberapa kali juga Alden bertemu dengan pewaris utama keluarga tersebut jadi untuk apa Sienna menceritakan bertemu dengan Bang Axel.

" Bukan... " Sanggah Sienna " anaknya tante Nola kandung cewe lo ka ternyata,"

" Siapa?" Tanya Revaldo tertarik. Ia memang tertarik dengan cerita cerita dari keluarga kaya seperti mereka.

" Ck..." Mendelikkan matanya " kemaren pas kenalan sii namanya Cessy gak tau nama panjangnya siapa," jelas Sienna

" Cantik?" Celetuk Nathan

" Cantik, tapi gak cocok sama ka Nathan," ucap Sienna

" Eh... Gini-gini gue ganteng yaa," protes Nathan tidak terima

" Ya ya ya ka Nathan ganteng tapi masih kalah ganteng sama ka Reksa. Udahlah..., Sienna cabut dulu. Sampai ketemu nanti, Kak!”

Sebelum Sienna melangkah jauh, Revaldo yang penasaran, berkata, "Eh, Sen lo nggak pernah tertarik buat ngelanjutin urusan keluarga juga?"

Sienna menoleh sambil tersenyum, tapi kali ini lebih tertutup. "Mungkin nanti, Gue masih nggak yakin dengan pilihan sendiri. Kak Alden kan udah jelas mau ngurusin hukum, gue masih belum kepikiran sampai ke situ."

AreksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang