Chapter 4

3.3K 201 3
                                    

" Aww... Aduhh."

" Cass.... OMG!!, Lo ga papa, bentar gue panggilin maid," tanya Avril heboh, mendekat lalu siap berbalik kembali ke arah pintu.

" Gaperlu, gue gak papa" mengusap hidung pelan, Cassy sedikit meringis dan bangun dari tidurannya.

" Sorry Cas... Hehe gue terlalu excited buat ketemu lo, lo tau di sekolah tanpa lo gak seru... Gue gak ada temenn... Angel sibuk dengan para selirnya, males gue iyuuuewhh," ucap Avril merebahkan tubuhnya di kasur.

" Iri bilang bosss," saut Angel yang baru saja memasuki kamar Cassy.

" Gak iri tuh gue masih ada my boyfriend Liam honey  bunny sweety.... Lagipula your boyfriend gak ada yang sebanding dengan Liam gue..," balas Avril cuek memeletkan lidahnya mengejek Angel.

Memutar matanya malas, Angel mengalihkan atensinya pada Cassy yang diam saja melihat tingkah mereka berdua. " Jadi lo udah sembuh sekarang?" Tanya Angel setelah duduk di atas kasur.

" Ya... Seperti yang kalian lihat gue baik," jawab Cassy setelah mengamati dua orang di depannya. Ya cassy ingat mereka berdua adalah sahabatnya antagonis yang diceritakan pada novel Blue Rose's, Avrilia dan Angelica. Sahabat antagonis yang tidak pernah meninggalkan Cassy bahkan saat terpuruk dan detik detik kematiannya. Avril dengan karakter menggebu-gebu dan cerewet, berkulit putih dengan rambut hitam panjang bergelombang dengan tinggi sekitar 160 cm. sangat berbanding terbaling dengan Angel yang sedikit cuek tapi ia terkenal dengan julukan playgirl karena hampir semua cowo di club maupun sekolah pernah menjadi pacarnya. Pantas saja ia diberi julukan playgirl dengan kulit eksotisnya, rambug pirang dan mata biru yang dapat memikat siapapun dan jangan lupa dengan tinggi badan 165 cm.

Mereka bertiga diceritakan memang sudah berteman sedari kecil dan sama-sama memiliki darah Asia. Avril yang berdarah Indonesia - korea dan Cassy maupun Angel  yang sama sama berdarah Indonesia - Italy dari kedua orang tua mereka. Hanya saja
Perawakan Angel memang lebih condong ke Barat daripada perawakan Cassy yang lebih ke Asia.

" Lo tau Cas!" Bangun dari rebahannya. " Beberapa anak sekolah yang liat lo waktu tantrum waktu di club itu mulai bergosip tentang lo," ucap Avril.

" Tantrum?" Tanya Angel bingung.

" Iya tantrum... Maksudnya lo tiba tiba teriak ngamuk," ucap Avril menghadap Cassy yang saat ini juga memandang kearahnya meminta penjelasan. " Ya... Gue tau Lo emang sering tantrum tapi waktu di club itu tantrum nya beda, ngertikan maksud gue?" Tanya Avril pada kedua temannya, Cassy yang masih menatapnya tanpa ekspresi dan Angel yang menggaruk kepalanya
Bingung.

" Huh.... Cape gue ngomong sama kalian berdua gak paham juga apa yang gue omongin," menggelengkan kepalanya lelah.  "gini aja deh Cass... lo kemaren kenapa jadi ngamuk, gak mungkin karna gak ada alasan kan?" Tanya Avril

" Gue gak papa cuma banyak pikiran aja," jawab Cassy seadanya.

"Bokap nyokap lo lagi," saut Angel

"Yaaa... Bisa dikatakan begitu."

" Ngomong ngomong soal bokap nyokap, lo bakalan tinggal disini Cas gak di apartemen lagi," tanya Avril

" Apartemen?" Saut Cassy, ia tidak tau sama sekali Cassy sebelumnya tinggal di apartemen daripada di mansion ayahnya.

" Kenapa gue tinggal di apartemen?!" Desak Cassy meminta jawaban pada kedua gadis didepannya.

" Ya mana kita tahu, kan elo sendiri yang milih tinggal di apartemen daripada mansion bokap lo, lagian kenapa lo jadi nanya kekita?" Tanya Angel mulai merasa aneh dengan Cassy didepannya.

AreksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang