Chapter 20

360 67 2
                                    

.
.
.
.
.

Alden kembali bergabung dengan teman temannya setelah menemui Sienna dan Cessy. Ketika sampai, Revaldo, yang sedang duduk di pojok dengan santai, mengangkat alisnya seolah bertanya, "Dari mana lo?"

Alden hanya tersenyum kecil sambil menjawab, "Barusan ketemu Sienna."

Revaldo menatapnya lebih tajam, lalu melirik dari balik kaca jendela yang mengarah langsung ke meja di mana Sienna duduk bersama seorang gadis yang baru saja dilihatnya. “Yang duduk sama Sienna itu siapa? Gue nggak inget dia punya banyak teman akrab."

Alden yang baru saja duduk menjawab “Anak baru, Namanya Cessy.”

Revaldo tampak berpikir sejenak. "Aneh. Sienna kan jarang banget mau temenan sama orang baru."

Alden terkekeh pelan. “Ya, gitu sifatnya. selalu milih-milih kalau soal teman. Aneh juga tu anak jadi mau temenan sama anak baru.”

Revaldo mengangguk, mengerti. “Banyak yang pengen temenan sama Sienna padahal ya walaupun ada kedok tersendiri. Nggak heran dia jadi selektif," tak heran Revaldo mengatakan hal tersebut karna memang cukup banyak yang ingin berteman dengan Sienna dengan memanfaatkan gadis tersebut. Jadi sekarang setiap kali ada orang yang mencoba mendekatinya Sienna akan mendengus dan melontarkan kata kata tajam lalu pergi hingga beberapa gadis seusianya tidak ada yang mencoba mendekatinya lagi. Jadi melihat Sienna dekat orang lain cukup membuat mereka sendikit terkejut.

Beberapa saag kemudian, hening dirasakn pada meja bundar yang mereka berempat tempati. Jendela besar yang mengeliling salah satunya langsung menyajikan pemandangan halaman sekolah yang rapi dan satunya menghadap area lantai bawah grand lounge, tepat pada meja-meja  berjejer rapi.

Alden duduk dengan santai sambil menatap daftar menu, sementara Revaldo dan Nathan sibuk dengan ponsel mereka, saling menunjukkan video atau hal-hal lucu yang baru mereka temukan. Areksa, seperti biasa, hanya memandangi layar ponsel di tangannya, benar-benar fokus tanpa sedikit pun memperhatikan suasana di sekitar.

"Selamat siang, apa yang bisa kami
bantu?" seorang waiter datang menghampiri mereka.

"Kopi hitam biasa untukku," Alden memesan tanpa mengalihkan pandangannya dari menu.

Revaldo, yang duduk di sebelahnya, menambahkan, "Aku pesan yang sama, dan juga kentang goreng."

Nathan melirik waiter dan berkata singkat, "Iced latte. Jangan lupa tambah es."

Terakhir, waiter mengalihkan perhatiannya ke Areksa, namun ia hanya mengangkat tangannya sambil terus fokus pada layar ponsel "Sama seperti biasanya" ucapnya

Saat suasana mulai kembali tenang, Revaldo tiba-tiba terlihat sibuk mencari sesuatu di ponselnya. Setelah beberapa detik, dia tersenyum puas.

"Ketemu! dia kan orangnya." Revaldo menunjukkan layar ponselnya yang menampilkan profil Instagram milik Cessy. "

Alden melirik sekilas dan mengangguk. "Iya, itu dia."

"Gilaa, she is so pretty!" seru Revaldo sambil memandangi layar ponselnya. Nathan yang duduk di sebelahnya ikut melongok ke arah layar dan bersiul pelan.

"Seriusan, dia cantik banget," tambah Nathan setuju. "Enggak heran Sienna mau temenan sama dia."

Dari awal pembicaraan ini, Areksa hanya diam, masih sibuk mengetik sesuatu pada ponselnya tanpa peduli dengan obrolan teman-temannya. Namun tiba-tiba, ia merasakan tatapan mereka mengarah kepadanya. Dia mendongak sedikit, mengangkat alisnya, seolah bertanya, "Ada apa?"

Revaldo, yang paling iseng, langsung menunjukkan layar ponselnya ke arah Areksa, menampilkan foto Cessy. "Nih, liat deh. Cantik kan? Gue rasa cocok buat lo Sa,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AreksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang