Chapter 12

1.7K 95 0
                                    

.
.
.
.
.

C

essy duduk di atas tempat tidurnya yang mewah, memandangi langit-langit. Pikiran tentang mimpinya malam lalu saat ia di Las Vegas kembali menghantui. Perasaan gelisah yang ia rasakan sejak perjalanan dari Las Vegas belum juga hilang.

Sambil menatap jendela besar dengan pemandangan halaman luas mansion “Aneh... mimpi itu terasa nyata banget. Perempuan dibakar hidup-hidup? Siapa dia? Apa ini berkaitan dengan Cessy?” tanyanya dengan lirih.

Ia menggigit bibir bawahnya, merasa semakin cemas. Tiba-tiba terdengar ketukan pelan di pintu .
Dengan suara lembut pelayan berbicara “Nona Cessy, nyonya mengundang Anda untuk makan malam” ucapnya dari balik pintu.

Sambil menghela napas panjang Cessy menjawab “Iya, sebentar lagi aku turun.”

Setelah pelayan pergi, Cessy berdiri dan berjalan menuju lemari besar di sudut kamar. Membuka pintu lemari, ia mengamati deretan pakaian kasual namun elegan yang sudah disiapkan untuknya.

Sambil memilih pakaian “Makan malam keluarga, huh? Ini pasti bakal jadi awkward.”

Cessy turun ke ruang makan. Di meja panjang yang dihiasi lilin dan piring porselen, Momynya dan ayah tirinya, Harvin sudah duduk menunggunya. Momynya tersenyum hangat, sementara ayah tirinya membaca koran dengan tenang.

Sambil tersenyum lebar “Cessy, sayang,kamu terlihat cantik sekali malam ini. Duduklah, kita makan bersama.” ajak Nola antusias.

Sambil menghela napas Cessy duduk di kursi  tepat di depan ibunya “Thanks, Mom. Makanan apa hari ini?”

“Aku minta koki menyiapkan masakan spesial. Kamu pasti suka. Oh, ngomong-ngomong, besok kita akan membicarakan tentang rencana kamu di Indonesia, ya. Aku dan ayahmu  sudah menyiapkan sesuatu.”

Tersenyum tipis, tapi dengan nada dingin Cessy menjawab “Oh, tentu. Rencana yang sudah dipikirkan tanpa menanyakan pendapatku dulu, kan?” tanya Cessy sarkas.

Melipat koran dan menatap Cessy Harvin menjawab pelan “Kami hanya ingin yang terbaik untukmu, Cessy. Kamu butuh perubahan. Kehidupanmu di Las Vegas terlalu... liar. Di sini kamu bisa belajar banyak hal baru.” ucapnya

Sambil memainkan garpu di tangannya “I know, I know... tapi kenapa harus Indonesia? Apa salahnya tinggal di Amerika?”

Sambil menggelengkan kepala, tersenyum sabar “Karena di sini kamu bisa lebih dekat dengan keluarga. Dan juga, ini tentang menjaga warisan keluarga kita. Kamu tahu itu, sayang.”Jelas Nola hati-hati

Sambil menatap kosong ke arah piringnya “Warisan... right.” benar harusnya ia sadar kehidupan Cessy dan Briana memang tidak jauh berbeda, kehidupan ahli waris yang selalu dituntut untuk menjadi yang pertama dan seseorang yang nantinya akan mencerminkan nama besar yang tersemat di belakang namanya. Apa yang ia harapkan?

Setelah makan malam Cessy kembali ke kamarnya dengan perasaan yang campur aduk. Setelah menghempaskan diri di tempat tidur, ia mencoba memejamkan mata mengistirahatkan tubuhnya yang lelah

Sambil berbisik pada dirinya sendiri “Aku gak bisa berhenti mikirin itu. Kenapa mimpi itu terasa begitu nyata? Apa artinya?” gumam Cessy

Ia menghela napas panjang, lalu bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju jendela kamar. Malam di luar tampak tenang, namun dalam dirinya, ketakutan masih merajalela.

Sambil menatap bulan di langit “Aku gak tau apa yang sedang terjadi... tapi satu hal yang pasti. Aku harus segera menemukan jawabannya.” tekadnya.







AreksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang