Universitas Alexander*
Fakultas Hukum*Ruang kelas yang biasanya di penuhi keheningan saat pembelajaran kini menjadi lebih ramai karena ujian telah berakhir, yang mana artinya jadwal mereka kosong. Hal ini berlaku di setiap jurusan, termasuk jurusan hukum.
Namun ada beberapa juga di antara mereka yang sibuk mempersiapkan acara ulang tahun universitas mereka hingga mempersiapkan undang-undang mahasiswa yang baru, dan Tristan yang merupakan Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa menjadi yang tersibuk saat itu.
Tristan yang baru kembali dari ruang rapat terlihat lelah dan lesu hingga Evelyn yang berada di sampingnya memutuskan untuk mengajaknya bicara. “ Kau terlihat lesu Tris, apa rapatnya tidak berjalan lancar?”
Tristan menghentikan pijatan pada pelipisnya menyadari pertanyaan dari Evelyn. “ Ah, rapatnya berjalan lancar, hanya saja karena banyak yang harus ku perhatikan, aku sedikit kesulitan menghadapinya.”
“ Begitu rupanya…. Apa ada yang bisa ku bantu? Mungkin saja itu bisa meringankan bebanmu,” Tanya Evelyn berniat membantu.
“ Haha, aku tersentuh kau mengatakan hal seperti itu, tapi bagaimana ya, semua tugas sudah hampir selesai di kerjakan, jadi aku akan menyimpan tawaran darimu itu untuk kesempatan lain ya,” gurau Tristan.
Evelyn merasa sedikit kesal pada lelaki yang ada di hadapannya itu, akan lebih baik jika dia tidak menawarkan bantuannya tadi.
“ Sudahlah, omong-omong apa tidak ada surat mengenai acara ulang tahun universitas kita?”“ Hmm suratnya sudah di buat, mungkin sebentar lagi akan di bagikan,” jawab Tristan sembari melihat jam di tangannya.
Belum berlalu 10 menit sejak Tristan mengatakan hal itu, mahasiswa yang bertugas membagikan undangan telah sampai di ruang kelas mereka.
“ Wah kemampuan memprediksimu benar-benar bagus ya,” gurau Evelyn.
“ Tidakkah kau ingin langsung membuka surat itu, matamu berbinar sekali,” balas Tristan.
Evelyn mengalihkan pandangannya dari Tristan karena dirinya malu telah menunjukkan perasaannya secara terus terang. “ Ekhem, ba- baiklah ayo kita buka bersama, lagipula aku sudah tahu isinya.”
Tristan hanya terkekeh melihat tingkah gadis itu dan ikut membuka surat yang ada di tangannya.
“ Benarkah, aku yakin kau akan terkejut melihat isinya sebentar lagi.”Dugaan Tristan tidak meleset sedikitpun, Evelyn sangat terkejut ketika melihat isinya. “ Prom?! Terlebih kalian menentukan dress code nya?!”
Reaksi Evelyn saat itu benar-benar bertolak belakang dengan sifat tenangnya selama ini, hingga membuat Tristan terkejut.
“ Tenanglah, kenapa kau se heboh ini, kakak-kakak senior yang menentukannya, dan semua menyetujuinya.”“ Pada awalnya kami hanya akan mengadakan 1 event saja yaitu unjuk bakat dengan dress code bebas, namun para kakak senior mengusulkan adanya penetapan dress code dan tambahan 1 acara yaitu prom,” jelas Tristan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Laut dan Ceritanya [[ Hiatus ]] [ Slow Update ]
Teen Fiction{ On Going } Kisah yang bercerita tentang perjalanan 5 bersaudara yang mencari kebenaran murni dari kenyataan yang bercampur dengan kebohongan, kebenaran yang sudah lama tenggelam di laut dalam, misteri yang belum terungkap. Kisah sebuah keluarga ya...