4. Saran dari Howard

356 15 0
                                    

Gadis muda tengah duduk di sebuah ruangan kerja. Milik tuan nya. Gadis itu terus menggerutu di dalam hati. Karna merasa bosan sudah hampir 2 jam dia menunggu tuan nya kembali namun. Tidak juga muncul. Naomi. Sangat bingung harus berbuat apa. Karna di sekitar ruangan itu tidak ada yang menarik. Namun. Mata nya tak sengaja menangkap bingkai foto seorang wanita cantik. Yang ada di atas meja kerja tuan nya. Dengan perasaan yang tinggi. Naomi. melangkah mendekati ke arah meja tersebut. Ia meraih bingkai foto tersebut. Di lihat lamat lamat. Seorang wanita yang berada di foto itu. Sangat mirip dengan arsen.

Dalam hati naomi. Menebak. Jika wanita cantik itu adalah mommy kandung arsen. yang bernama shania

Sedangkan pria itu sendiri. Kini tengah beradu mulut dengan rekan nya yang bernama tuan howard. Di dalam ruangan meeting

"apa kau hanya akan berdiam diri saja? Lihat para musuh mu. mereka sudah maju 10 langkah melewati kita."tanya howard mulai jengah melihat arsen yang tetap santai di atas kursi rodanya. Tanpa memberi perintah apa pun kepada rekan atau pun bawahan nya

Arsen menatap sengit ke arah teman nya."lalu. Kau mau aku melakukan apa hah?! Kau kira aku bisa melakukan banyak hal seperti dulu. Dengan kursi roda ini?"tanya arsen balik

Terdengar howard menghela nafas kasar. Dia bangkit dari tempat duduknya. Berdiri sembari berkacak pinggang."ayo lah bung. Aku rasa kau bukan orang bodoh. Bukan? Kau ini pemimpin Big savas. Anak buah mu. Miliyaran orang. Walau kau sekarang hanya bisa duduk di atas kursi silan itu. Setidak nya otak'mu masih bisa di gunakan. bukan?"ucap pria berkumis tipis itu

"aku tidak akan. mengambil keputusan secara cepat seperti ini howard, kau kira ini masalah sepele? Tidak kan." balas arsen

Howard mengusap wajah nya kasar. Dia tidak tau lagi dengan jalan pikiran teman nya."coba kau lihat anak buah kita. perhatikan sejenak saja. Miliyaran manusia itu. Menggantung'kan hidup mereka pada'mu. Arsen, mereka semua menunggu perintah dari'mu. Bagaimana mereka akan menghidupi keluarganya. Jika kau saja sebagai pemimpin. Diam saja. Tidak memberikan mereka pekerjaan."ucapan howard membuat arsen diam sejenak. Mencerna setiap kata teman nya itu. Memang ada benarnya. Namun. Coba lah untuk melihat dari sisi arsen

"lalu apa yang harus aku lakukan?"tanya nya

"memberi mereka perintah. Atau jika kau tidak mau mereka melakukan tugas-nya. tanpa diri'mu. Kau bisa memberi ladang pekerjaan lain nya."saran howard

"contohnya?"

"kau memiliki banyak calon cabang. perusahaan bukan? Kerja kan orang-orang kita."ucap howard

"kau ingin memperkerja'kan seorang memberantas. Kedalam perusahaan testil?" tanya arsen memastikan

Howard tersenyum mengejek."lalu apa lagi? Kenapa tidak kita coba saja dulu. Ayolah teman. Kau ini seorang pemimpin besar. Sudah hampir 3 tahun. Kau seperti menghilang bak di telan bumi. Sedangkan para bawahan'mu masih setia kepada Big savas. Mereka tidak ada yang pergi dari kita. ini sudah saat nya kau kembali." ucapan howard membuat arsen menegakan kepala nya menatap penuh arti pada teman seperjuangan nya itu

"apa mereka tidak akan mengejek'ku. Karna memiliki pimpinan seorang yang lumpuh?" tanya arsen

Howard tertawa sumbang."woow..sejak kapan tuan muda arsenio jeffran hernandes. yang terhormat ini. Tiba-tiba bisa merendah kan diri. Ck. Kemana arsen yang penuh kepercaya'an diri. Yang aku kenal?"

"apa kepala'mu habis terbentur sesuatu?" tanya howard lagi dengan mata yang memincing

Arsen menatap teman nya dengan tajam."jaga mulut mu. Tuan howard kolueghan,"ucap nya tajam

"perawat tuan arsenio"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang