empat puluh empat

84 7 3
                                    

🌻

Jantung asha berdetak kencang, dia duduk ditemani oleh papa yang ada disamping asha. Papa menggenggam tangan asha berusaha buat nenangin asha yang gugup.

Diluar sana, asha lagi denger yudha yang lagi ijab qabul bareng kak sean. Iya, sean yang jadi wali nikah asha karena ayahnya asha gak hadir. Ada perasaan lega saat asha denger yudha berhasil baca ijab qabul dengan sekali tarikan nafas dan tanpa pengulangan.

Mati-matian asha nahan tangisnya saat mendengar suara penghulu dan saksi mengatakan bahwa kini asha dan yudha sudah sah menjadi suami-istri.

"Kak, ayo silahkan." ucap salah satu staff WO. Walaupun acaranya cuma dirumah, asha tetap pakai WO supaya acaranya berjalan dengan lancar.

"Alhamdulillah." ucap papa

Papa senyum dan usap kepala asha.

"Udah siap?" tanya papa yang dijawab anggukan oleh asha.

Asha tuh gak mau nangis, jadi mati-matian dia nahan tangisnya. Asha bangun, dan gandeng lengan papa. Lalu pelan-pelan berjalan ke halaman belakang.

Padahal asha udah nahan tangis, tapi begitu matanya ngeliat yudha yang nangis asha malah kepingin nangis. Tangis yudha makin deras saat asha berdiri disampingnya. Biasanya kalo ngeliat yudha nangis pasti asha langsung ketawain, tapi sekarang gak bisa karna asha malah pingin ikutan nangis.

Asha ambil tangan kanan yudha dan dicium lalu disalimnya. Tapi asha gak bisa nahan tangisnya saat dia salim tangan yudha. Mengingat kini mereka udah sah menjadi suami istri setelah bareng-bareng selama 10 tahun. Jelas asha terharu, 10 tahun bukan waktu yang sebentar. Banyak hal yang mereka lalui sama-sama.

🌻

Karena nikahan asha dan yudha cuma dihadiri dengan keluarga, jadi setelah urutan acara selesai, asha sama yudha jadi bisa santai.

"Sekali lagi selamat ya, duh seneng banget." kata jeje

"Makasih banyak udah dateng. Udah kepikiran banget lo gak bakal dateng karena kemarin abis sakit." jelas asha

"Pasti gue dateng kok. Baby nya kan kepingin dateng." ucap jeje sambil ngusap perutnya

Asha senyum, dia usap lembut perut jeje.

"Semoga lo cepetan nyusul, biar anak kita besti juga." kata jeje

"Aamin, doain aja."

"Doain aja, ntar seminggu setelah ini bakal nyusul kok." kata yudha

"Apa sih? Diem gak?!" pekik asha

Yudha ketawa, dia meluk asha dari samping.

"Abis ini kalian langsung pindah atau gimana?" tanya mahen

"Malam ini kita disini dulu, besok siang kan berangkat ke Bali. Trus baru pindah kerumah." jawab yudha

"Sha, siap-siap aja ya. Kemarin dia udah nanya tips sama gue." kata mahen yang langsung digebuk sama yudha

"Gak usah didenger, sayang!" kata yudha sambil nutup telinga asha

Asha terkekeh, dia usap lembut tangan yudha.

"Aku laper ih. Kamu mau makan gak, mas?" tanya asha

"Mau deh, berdua ya." kata yudha

Bucin - Jeong Yunho [ATEEZ] | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang