23. Divorced

6 1 0
                                    

Saskia POV

"Totalnya 89.000 ya Kak" ucap Saskia

"Ini Kak" ucap pelanggannya memberi uang 100 ribu kepada Saskia

"Saya terima uangnya ya Kak. Uangnya 100 ribu, kembalinya 11 ribu. Mohon di tunggu ya Terima kasih" ucap Saskia sambil memberi struk pembayaran

"lya, makasih" ucap pelanggan itu

"Kia! HP lu bunyi!" ucap salah saru waiters di cafe itu, Meylan

"Siapa yg nelfon? Totalnya 29.000 ya" Tanya Saskia dan langsung di sambung dengan berbicara kepada pelanggannya

"Sean!" ucap Meylan

Saskia pun mengakhiri pekerjaannya sebentar dan mengangkat telefonnya

CALL ON
"Halo, San? Ada apa?"
"Kia, Kia dimana?"
"Ada. Kenapa?"
"Kia di cari sama Papah Kia"
"Oh iya? Kenapa?"
"Kenapa belum dateng ke pengadilan?"
"Pengadilan?"
"Papahnya Kia kan sidang 2 hari ini"
"OH IYA! GUE LUPA SAN! PENGADILAN MANA?!"
"Ih, jangan teriak. Di Jalan Kelva 7"
"Oh. Thanks ya!"
"Iya, bye bye!"
📱CALL OFF📱

Setelah meminta izin kepada managernya, Saskia pun pergi ke pengadilan tanpa mengganti bajunya

•••

"Hoshh.. Kia telat ga?" Tanya Kia sambil ngos ngos-an

"Telat lah! Nanya lagi! Mulainya jam 8!" Ucap Aza

"Jaga bicaranya!" Tegur Lendra

"Wajar lah Kia telat. Kia boro boro inget agenda ga penting dan ga jelas gini, Kia kerja banting tulang biar ga terlalu malu numpang sama orang. Liat, Kia lagi berjuang cari makan pake celemek sama topi gini. Urusan Kia banyak, bukan cuma siapin mental!" ucap Saskia

"Udah sayang, gapapa. Papa seneng kok kamu datang walaupun telat. Oh iya, hak asuh kamu, Paris, Nada, ada di Papa" ucap Lendra memeluk Saskia

"Kia ga mau ikut siapapun" ucap Saskia

"Papa ga maksa kok. Kalo kamu butuh Papa telefon ya" ucapnya

"Saya duluan" pamit Aza bersama kekasihnya

"Ayo, Papah anterin" ucap Lendra

Di cafe

"Ini nomor baru Papa ya sayang, save ya. Papah save nomor Kia kok, terus ini nama sosmed Papah takutnya tiba tiba ganti nomer" ucap Lendra

"Iya Pah" ucap Saskia menyakukan kertasnya

"Semangat kerjanya sayang. Dadah, kalo butuh sesuatu, telefon Papa okey" ucap Lendra

"Iya Pah"

Di apartemen

"Ki, gue mau ngajak Noya ke Yogyakarta 2 hari lagi. Siap siap ya, lo harus ikut, ga ada penolakan" titah Daniel

"Iya iya" ucap Saskia yang tengah bermain ponsel

"Uncle Papih, ayo main sama Nada di balkon" ajak Nada

"Iya, ayo" ucap Daniel

Di balkon

"Uncle Papih, Nada mau beltanya" ucap Nada meminta izin

"Mau beltanya apa?" Tanya Daniel ikut di cadelkan

"Tapi jangan malah" ucap Nada

"Iya, ga malah"

"Kenapa waktu itu Uncle Papih malah malah sama Kakak Noya, padahal Kakak Noya kan lagi nangis?" Tanya Nada dengan polosnya

"Oh itu, hahaha. Itu karena ada orang yang menyakiti Kakak Noya. Kalo nanti Nada ada yang menyakiti, memarahi, memukul, mencubit, apapun itu, bilang sama Papih ya. Biar orangnya Papih marahin, pukulin juga" ucap Daniel

"Ga ah, nanti Nada yang di malahin kaya Kakak Noya" ucap Nada

"Waktu itu Papih marah ke Kakak Noyanya marah sayang, bukan marah benci" ucap Daniel

"Okey, berarti, kalo ada yang jailin Nada, Nada harus bilang ke Uncle Papih, ke Alo, sama ke Ailon" ucap Nada

"Kenapa ada Aironnya?" Tanya Daniel tak ramah

"Soalnya Ailon juga pelnah bilang gitu sama Nada" ucap Nada pindah ke pangkuan Daniel

"Wah, Papih cemburu ini sama Airon. Kamu pacaran sama dia yaa.." ejek Daniel berharap Nada kesal dan menangis

"Iya" jawab Nada santai

"HA?! Ya ampun" ujar Daniel terkejut membuat Nada tertawa

"Pacaran? Dia ngajak kamu pacaran? Aduh! Ga bener tuh bocah. Terus kamu mau jadi pacarnya?" Tanya Daniel

"Mau. Soalnya Ailon janji bakal beliin apapun yang Nada mau, telus bakalan di jajanin tiap hali, telus ga bakal pulang kalo Nada belum di jemput" ucap Nada

"Aduh aduh.." ucap Daniel menepuk jidatnya

"Kenapa Kak?" Tanya Seanna tiba tiba datang

"Ini, Nada punya pacar" jawab Daniel

"Pacar? Siapa?" Tanya Seanna ikut terkejut

"Sama Ailon!" Jawab Nada bangga

"Airon yang waktu itu nungguin kamu waktu belum di jemput?" Tanya Seanna

"Iya" angguk Nada

"Gapapa lah Kak, cuman anak umur 5 tahun yang pacaran. Palingan juga pegangan tangan, main bareng, sama ngejajanin 2000" ucap Seanna

"Engga, Ailon kalo jajanin Nada suka pake uang yang walna bilu atau melah" ucap Nada

"Wah, kaya dia Sean" ucap Daniel

"Ya udah, tapi kalo mau main atau pacaran sama dia, harus bilang sama Uncle Papih, Uncle Mamih, atau Kakak Kia ya" ucap Seanna

"Okey!"

Keesokan harinya

SMA Vienetta

"Hessen" panggil Daniel dengan nada tak bersahabat

"Apa maksud lo nampar Noya kemarin?" Tanya Daniel

"Gue risih dia maksa gue ambil makanannya terus" jawab Hessen

"Lo udah ngomong baik baik sama dia bahwa lo itu risih?" Tanya Daniel berusaha sabar

"Emang dia ga bisa peka gitu kalo gue risih?!" Tanya Hessen emosi

"Noya itu incaran musuhnya Papa! Dia ga tau dunia luar! Apa lagi soal percintaan goblok! Emang lo peka?! Lo aja ga peka Noya polosnya gimana!" Ucao Daniel

"Makanya lo sebagai abang ajarin dia!"

"Lo yang ga di ajarin! Lo ga tau cara hormatin cewek?! Lo ga tau kalo nampar, ngebentak cewek di depan banyak orang itu ga boleh?! Lebih baik lo yang belajar sana!"

"KALO DIA GA GANGGU GUE, GUE JUGA GA AKAN KAYA GITU!"

"EMANG LO GA BISA NGOBROL AJA BERDUA SAMA DIA?! GUE NERIMA KALO LO NGEBENTAK DIA! ASAL GA DI DEPAN BANYAK ORANG DAN GA MAIN FISIK! INI LO UDAH MAIN FISIK, NGEBENTAK, DI DEPAN BANYAK ORANG JUGA! DASAR PECUNDANG LO!"

"JAGA MULUT LO!"

"UDAHLAH!"

•••

Sean for LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang