18. Bali Island II

6 1 0
                                    

Night🌕

22.30

"Ishh.. kenapa Noya susah bobo terus sih kalo ga di rumah?" Gumam Noya frustasi

"Ga tau ah! Noya keluar aja cari angin" ucap Noya

Di luar

"Seger banget sih angin malem" ucap Noya

"Waw.. siapa tuh? Rajin banget ada cowok nulis di buku" ucap Noya dalam hatinya terkagum kagum

"Loh, itu kan temennya Abang yang ganteng itu. Samperin ah" ucapnya

"Mm.. ekhem.. euu.. Noya boleh duduk di sini ga?" Tanya Noya gerogi sendiri karea melihat salah satu makhluk Tuhan yang tampan ini

"Ya" jawabnya singkat. Tapi sangat sopan masuk ke dalam telinga siapapun yg mendengarnya. Sangat merdu

"Kakak belum tidur?" Tanya Noya

"Belum" jawabnya lalu menutup bukunya dan beralih membuka Handphonenya dan membuka aplikasi Google. Entah apa yang ia lakukan. "Ouh"

"Ishh.. apaan sih? Ada ya makhluk yg ngomongnya kaya gitu sama cewek imut? Dingin banget kaya AC mobil" ucap Noya di dalam hatinya

Akhirnya, untuk membunuh bosannya, Aqeela lebih memilih bermain Game Cacing Worm.Zone di ponselnya

"Ck! Noya ngantuk" ucapnya di dalam hati lagi

"Kakak ga akan bobo?" Tanya Noya

"Ga" jawab Hessen singkat

"Gapapa ya Noya bobo di sini nemenin Kakak. Kalo mau masuk, bangunin Noya ya" pamitnya lalu tertidur sambil meringkuk di kursi

Pagi⛅

"Ya ampun, ini 2 orang tidur di sini? Hei bangun! Masuk masuk! Ga dingin apa semaleman tidur di situ? Buat apa nyewa villa" Titah Reana

"Udah pagi ya?" Gumam Noya mengucek matanya

"Iya. Masuk sana, gue mau beli sarapan dulu" ucap Reana

"Noya mau bubur ya!" Pinta noya. "Iya"

15.00

"Permisi"

"Mamih, Papih!" Ucap Daniel langsung memeluk kedua orang tuanya

"Aduh, Abang.. udah lama ya ga meluk Mamih" ucap Zeline

"Iya ih, Abang kangen banget" ucap Daniel

"Mih, Pih" sapa Seanna menyalimi tangan Daren dan Zeline. "Eh, Sean" sapa Zeline

"Mana Noya?" Tanya Daren. "Itu Pih lagi main sama Paris" jawab Sandy

"Iya Paris, eh awas! Huh.. untung cacing Noya ga nabrak" ucap Noya yang tengah mabar dengan Paris. "Hahaha! Kasian amat Kak" ucap Paris

"Being at her own world" ucap Daren

"Biarin lah Pih. Mending istirahat dulu" ucap El

"Iya ah"

"Kak Ican!" Teriak 2 anak kecil berlari lalu memeluk Seanna, siapa lagi kalau bukan Una dan Cio

"Wah, udah dateng? Mana Mama sama Papa?" Tanya Seanna

"Masih bawa barang" ucap Cio

"Waktu kita VC ada Nada. Mana dia?" Tanya Una

"Lagi di dalem. Masuk aja" jawab Seanna

"Ayo Cio!" Ucap Una menarik tangan Cio

"Teteh!"

"Ya ampun! Ibu? Waduh, Ibu naha ikut?" Tanya Reana terkejut karena sang Ibu datang kemari

"Biarin atuh, Ibu sama Ayah juga pengen refhreshing!" Ucap sang Ibu. "Terserah Ibu deh!"

12.00

"Mau makan di luar ga?" Tawar Daniel di ruang tamu karena semua sedang berkumpul di ruang tamu di Villa Rey

"Boleh" jawab Daren

"Emang cukup? Mobilnya kan cuman beberapa" ucap Noya

"Ah, Ayang mah ga mau Papih seneng tuh!" Ucap Daren

"Lagian Papih ngapain nyusul sih? Kan Noya jadi bete gegara ada Papih!" Ucap Noya

"Wah, nakal ya sekarang. Awas aja nangis nangis minta di beliin barang. Ga akan Papih beliin" ancam sang Papih

"Biarin, Noya masih punya Mamih sama Abang! Wlee!" Ucap Noya menjulurkan lidahnya

"Apa? Gue ga akan beliin lo kok. Ya ga Pih?" Ucap Daniel berpihak kepada Daren

"Yoi!" Ucap Daren ber-tos ria dengan Daniel

"Ishh.. Mamih!" Rengek Noya

"Udah udah, ga usah berantem" lerai Zeline

"Ayo berangkat" ajak Seanna

Setelah kurang lebih 1 minggu bersenang senang di Pulau Dewata itu, mereka semua kembali pulang ke Jakarta dan mengerjakan pekerjaannya masing masing

•••

Sean for LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang