CHAPTER 9

1.8K 265 9
                                    

"Apakah Hinata sudah kembali?",

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apakah Hinata sudah kembali?",

Naruto menatap manik pucat seorang maid Hyuuga di depan gerbang mansion, hari itu adalah hari ke tujuh sang pria mendatangi mansion untuk mencari kekasihnya, dan itu karna gadis Hyuuganya masih belum kembali dari misinya di Sunagakure, sedangkan Naruto bahkan telah menyelesaikan misinya di Kirigakure hanya dalam waktu 3 hari saja.

"Naruto-sama!", maid itu berojigi, membungkukkan badan memberi hormat pada pria bertubuh tegap dihadapannya, "Hinata-sama masih belum kembali."

Hati Naruto mencelos dengan bibir mengerucut dan berkerut, "Oke sankyu!", sang bocah jinchuriki pun akhirnya pergi beranjak meninggalkan mansion.
...

"Kakashi sensei, tolong kirim aku ke desa Suna, aku ingin menghampiri Hinata, kenapa hanya dia yang belum kembali dattebayo!", Naruto merungut seperti anak kecil pada Kakashi, ia sudah tak sabar ingin bertemu kekasihnya yang belum kunjung pulang, sedangkan kedua rekan si wanita Kiba dan Shino sudah kembali terlebih dahulu, yang tengah berdiri di depan mata kepalanya saat ini.

"Naruto sabarlah!, desa Suna masih membutuhkan Hinata, mereka meminta Hinata untuk tinggal beberapa hari lagi",
kewalahan, pria dewasa berambut putih silver kini sibuk memijit-mijit pangkal hidungnya yang bangir, ia merasa pusing menghadapi pria pirang yang tengah dimabuk cinta nan selalu datang ke kantornya beberapa hari ini, dengan keluhan yang sama.

Tak puas, benar-benar mengecewakan, satu hari tak bertemu rasanya sudah sangat menyiksa, wajah tampan kecoklatannya semakin menekuk hingga mengkerut, "Ini sudah seminggu!, aku belum bertemu dengannya selama ini, sekarang ditambah lagi beberapa hari lagi, dan itu sangat menyiksa ku dattebayo!, aku sangat merindukan Hinata!", Naruto kembali merengek mencurahkan kekalutan hatinya di hadapan semua orang yang ada di dalam ruangan, getaran kerinduan yang menyesakkan terdengar jelas di dalam suara baritonenya yang berat.

"Yare-yare.., kau cengeng sekali!, ayo kita makan ramen, aku sangat lapar!", Kiba merangkul tengkuk Naruto menyeretnya keluar, dan di ekori Shino di belakangnya.

Tubuh kekar Naruto terbungkuk, kuncian lengan si pria pecinta anjing membuatnya berjalan terhuyung-huyung, "Kau tak mengerti perasaanku ttebayo!", mulutnya masih saja merengek, hingga lengkingan suaranya yang cempreng masih bisa menembus ruangan Kakashi, "Oii Naruto kau diamlah!", teriak Kiba tepat di cuping si kuning.

Sebuah senyuman tersungging di bibir pria Nara, tubuh tegapnya berdiri di samping bangku kebesaran Hokage ke enam menatap ke arah pintu yang baru saja dilalui si pria posesif, "Dia sangat merepotkan saat jatuh cinta!, cih mendokusei!", si nanas meletakkan beberapa gulungan dan berkas penting lainnya ke atas meja sang Rokudaime.

Pria yang merupakan mantan anbu dan sekaligus murid Yondaime hokage itu hanya bisa tersenyum, senyumannya mengembang dari balik kain hitam yang menempel di wajah tampannya, ia senang melihat perubahan Naruto yang sudah dewasa meski sedikit childish, ia merasa legah telah menepati janjinya pada sang guru, janji yang akan selalu menjaga keluargannya.

AFTER THE LASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang