CHAPTER 14

1.4K 264 60
                                    

5 bulan kemudian..

Setelah insiden pertunangan antara Gaara dan Hinata, pada hari itu juga Hiashi kembali datang menemui Kakashi untuk memintai bantuan, bantuan untuk menjauhkan Naruto dari putrinya. Ia menyadari jika dirinya tak akan mampu melakukannya sendiri, sehingga berinisiatif untuk meminta bantuan sang Rokudaime hokage, dan hingga akhirnya Kakashi terpaksa mengambil keputusan untuk memberikan misi pada murid kesayangannya itu selama lima bulan penuh di desa Iwagakure, nan di iming-imingi dengan peristiwa Naruto yang telah melalaikan tugas terakhirnya saat di Sunagakure.

Hinata telah di bebas tugaskan untuk sementara waktu dari tugas misinya sebagai shinobi, dan ayahnya mengajukannya dengan alasan pribadi.
Tak banyak yang mengetahui tentang kondisi Hinata yang sebenarnya kini tengah berbadan dua, bahkan Kiba dan Shino sahabat terdekatnya sekaligus, karna hal tersebut masih di rahasiakan dan hanya diketahui oleh beberapa orang tertentu.

Sebelum Naruto pergi melaksanakan tugas panjangnya di Iwagakure, ia telah berpesan pada Sakura dan Sai untuk tetap menjaga rahasia tentang kehamilan Hinata  yang tengah mengandung anaknya, karna ia takut akan terjadi sesuatu yang buruk menimpa Hinata dan buah hatinya jika informasi itu tersebar, dimana musuh akan mengincar titik kelemahan Naruto itu.

                                         ***

"Hanabi, bisakah kau membantu ku?",
suara alunan lembut wanita tiba-tiba muncul dari balik pintu kamar sang gadis bersurai coklat yang terbuka lebar.

Hanabi merungut, "Onee chan.., lain kali ketuklah pintu sebelum kau masuk!", ia masih terbaring malas sembari membaca buku di atas ranjangnya, tanpa melirik Hinata sedikitpun.

"Aku butuh bantuanmu Hanabi, tolonglah sekali ini..", Hinata mengelus elus perutnya  yang telah membesar, tatapannya memelas dan tampak sedikit panik.

Mata pucat Hanabi melirik Hinata yang masih berdiri di depan pintu, lalu ia beringsut duduk dari ranjangnya menghadap ke arah kakak sulungnya yang merungut, "Ada apa onee chan?!", secercah rasa panik sang kakak mampu meluluhkan hatinya.

Hinata mendekat mengambil posisi duduk di samping sang adik, "hari ini sudah terhitung tepat lima bulan Naruto kun pergi.., kemungkinan pagi ini dia telah kembali", pipi porselen Hinata merona merah, jantungnya masih saja berdebar saat mengingat sang ayah dari bayi yang ia kandung, usapan-usapan lembut jari lentiknya terus membelai perutnya nan menyembul, Hinata sedikit menundukkan kepalanya, "Bantulah aku bertemu Naruto kun."

Hanabi tersenyum nakal, wajah kakaknya yang masak terlihat sangat lucu, "ara-ara.., kau menghitungnya yaa nee chan."

Hinata terlonjak kaget, wajahnya semakin merah pekat, hati nya memang sangat merindukan sang kekasih yang telah lama meninggalkannya dan Hanabi sudah sangat hafal dengan sikap kakak satu-satunya itu.

"Yyooosshh, ayo kita berangkat onee chan!, pakailah jaketmu, agar perutmu itu tak terlihat orang!", Tangan mungil Hanabi pun menarik tangan kakak sulungnya untuk segera mengambil jaket.
...

Hanabi menggandeng lengan Hinata sembari berjalan masuk keruangan ayahnya untuk meminta izin,
"Tou san, aku akan mengantarkan onee chan memeriksakan kandungannya dengan Tsunade-sama, Tsunade-sama memintanya datang hari ini", buku jarinya memutih membentuk kepalan, ia meremas jaket kakaknya kuat-kuat, merasa takut jika ayahnya akan tahu tentang kebohongannya.

Hiashi menatap kedua putrinya cukup lama dengan tatapan yang dingin, lalu membuang mukanya ke arah lain,
"Pergilah dan berhati-hatilah di jalan", pria paruh baya itu juga mengetahui bila hari ini adalah hari kembalinya Naruto dari misi panjangnya, tapi kali ini hatinya sedikit melunak membiarkan putrinya menemui sang ayah dari calon cucunya.

AFTER THE LASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang