Chapter 35

605 64 6
                                    

Sesaat setelah selesai menikmati pelukan pertama Mereka sebagai kekasih. Karin dan Wina memutuskan membereskan terlebih dahulu alat-alat yang Mereka gunakan untuk menikmati makanan buatan Wina. Kemudian sesudah selesai membereskan semuanya, Karin dan Wina memutuskan untuk kembali ke kamar masing-masing untuk membersihkan diri terlebih dahulu.

"Karin, Aku mau ke kamar dulu ya. Mau mandi dulu udah bau asem ini" Ucap Wina pada pacarnya itu sambil mengendus-ngendus tubuhnya

"Hmm masi wangi kok, jangan pergi dulu Sayang. Aku masih pingin peluk-peluk Kamu" Pinta Karin sambil memeluk Wina dari belakang dan mengendus-ngendus leher Wina

"Nghhh jangan diendus dong Sayang, geli tau" Ucap Wina sedikit merinding merasakan hembusan nafas Karin di lehernya

Mendengar balasan Wina yang sexy itu justru membuat Karin semakin semangat untuk mengendus-ngendus leher Wina.

"Gamauu soalnya Aku suka sama respon Kamu, so sexy" Balas Karin dengan nada rendah tepat di telinga Wina

Setelah mendengar balasan dari Karin, Wina segera melepas pelukan Karin pada tubuhnya dan berbalik menghadap Karin.

"Kamu ternyata mesum ya!" Ucap Wina dengan kesal dibarengi dengan sentilan kecil pada bibir Karin

"Aduh kok di pukul sih, tanggung jawab bibir Aku jadi sakit" Balas Karin dengan nada merajuk tapi tetap merangkul pinggang Wina

"Ya Kamu sih mesum banget, kan Aku kesel jadinya. Udahlah Aku mau mandi dulu, bye" Ucap Wina dengan kesal hendak pergi menuju kamarnya

Tapi tidak semudah itu ferguso, karena yang Wina hadapi sekarang adalah Karin. Dengan cepat Karin menarik pinggang Wina untuk menuju dekapannya.

"Jangan pergi dulu dong Yang, Aku minta maaf ya karna udah buat Kamu kesel" Ucap Karin pelan sambil menikmati bau tubuh alami Wina melalui lehernya

"Iyaa Sayang, Aku juga minta maaf udah mukul bibir Kamu" Balas Wina merasa bersalah karena menyentil bibir Karin tadi

"Aku mau maafin, tapi ada syaratnya" Ucap Karin dengan seringaian jahilnya

"Ihhh kok Kamu pamrih sih, padahal kan Kamu duluan yang cari gara-gara sama Aku" Balas Wina tidak terima dengan ucapan Karin

"Yaudah Aku gabakal lepasin Kamu, biarin aja Kamu gajadi mandi" Ucap Karin dibarengi dengan mengeratkan pelukannya pada Wina

"Okay Aku ngalahh deh sama bocil, yaudah Kamu mau apa?" Tanya Wina dengan nada pasrahnya

"Aku mau di kiss sama Kamu hehehe" Jawab Karin dengan tatapan berbinar dan senyum yang merekah

"Okayyy" Balas Wina yang sedikit kaget dengan permintaan Karin

Selanjutnya dengan cepat Wina mencium kedua pipi Karin yang tirus itu, kemudian meminta Karin untuk melepaskan pelukannya agar Dia bisa pergi mandi.

"Kok kissnya di pipi sih? Kan yang kena pukul di bibir bukan di pipi. Gamau tau pokoknya diulang" Protes Karin karena Wina mencium pipinya bukan bibirnya

"Lah kan sama aja, tetep dicium kan? Udah ya Aku mau mandi dulu" Balas Wina dengan sengaja mengerjai Karin itung-itung balas dendam karna membuat Wina merinding tadi

"Eeettt gabisaa, Kamu diem aja yaa biar Aku yang lanjutin" Ucap Karin sambil memegang dagu Wina dan mencium bibirnya dengan lembut

"Ehmmmm" Balas Wina sedikit terkejut tapi tetap menikmati ciuman dari Karin

Entahlah sejak kapan yang awalnya bibir keduanya hanya menempel saja lama kelamaan mulai saling melumat yang tentunya membuat suasanya menjadi panas. Di tengah-tengah ciuman panas Mereka, Wina menepuk-nepuk bahu Karin agar melepas ciumannya karena Wina hampir kehabisan nafas.

Tentang Kita • winrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang