#20

3.4K 222 11
                                    

2 chapters lagi ending~

Jadii mending banyak kasi aku vote sama komen kalian biar ak bwatin banyak bonus chapters wmwmwmwmwm 😻

Selamat baca!!

U ´ᴥ' U

Jeno gak pernah sesedih ini sebelumnya. Perasaan-perasaan yang dulunya tak terasa kini terasa lagi, Jeno bisa merasakannya. Sama halnya dengan rasa sedih dan tidak rela yang sekarang lagi menjerat dadanya. Anak itu lagi bersandar di kepala ranjang sambil nunggu Jaemin yang membuatkannya susu.

Pikiran Jeno melayang-layang, kalimat Geng Dreamies sampai ke rungunya. Jeno jadi berharap dia tidak terbangun di tengah malam seperti ini. Mata Jeno melirik ke arah layar ponsel Jaemin yang menyala, menunjukkan hampir jam satu malam.

Jeno menghela nafas panjang, lagi-lagi berharap kalau seandainya dia tidak mencari Jaemin dan berakhir resah begini.

"Adek Jeno? Ini susunya," Jaemin datang sembari membawa sebotol susu sesuai permintaan Jeno, Jeno menerimanya dengan lesu. Jaemin pikir bocah itu mengantuk, makanya lemas begitu.

Jeno mengangguk aja, dia lalu memilih memegang sendiri dan menghisap dotnya sambil memejamkan mata. Kekehan dapat Jeno dengar, "Ngantuk banget? Yaudah tidur lagi aja."

Elusan lembut itu kemudian berakhir, tak lama disusul suara pintu ditutup. Jeno membuka matanya, menatap ke arah pintu yang menghilangkan jejak Jaemin setelahnya. Bibir anak itu murung ke bawah, "Kak Nana.."

Lalu, Jeno memilih berbaring sembari meminum susunya. Matanya menatap langit-langit kamar. Jeno... sudah berhasil berubah, tak lagi sekeras minggu lalu. Seperti yang diharapkan Geng Dreamies dalam misinya itu. Seperti yang Jeno dengar saat mencari Jaemin.

"Congrats, boys!" suara Mark berseru mampir ke telinga Jeno, mata anak itu jadi berkaca-kaca.

"Wah, berhasil beneran kita. Gak nyangka sih gue, tokcer kan ide gue!" Haechan ikut tertawa bahagia.

"Sekarang Jeno udah ngga keras lagi ya? Gue.. seneng," Jeno ingat bagaimana Jaemin menghela nafas lega seolah bebannya pergi setengah.

"Misi kita buat Bang Jeno lunak dan gak kasar lagi berhasil. Gue harus syukuran kali ya? Seneng banget, edan!" Chenle ikut menyahut, mata Jeno juga sempat menatap Jisung yang ikut tersenyum. Akhirnya saat itu Jeno segera memanggil Jaemin karena tak ingin tahu lebih lanjut.

Jeno berubah.. tanpa dipaksa. Dan semuanya senang.

Tapi kenapa Jeno malah sedih? Kenyataan bahwa ini hanyalah misi Geng Dreamies bikin hati Jeno seperti diremas kuat, bibirnya jadi kelu untuk bicara. Jeno sedih dan tidak rela.

Lalu, setelah ini mereka akan apa? Jeno bertanya-tanya dalam hati.

Air mata Jeno sudah tak dapat dibendung lagi, dia memilih melepas dot yang tak dia hisap itu dan meraih boneka yang dibelikan Jisung, Jeno menangis sambil menutupi wajahnya dengan boneka itu. Dia tak mengeluarkan kata-kata, hanya menangis dengan airmata dan isakan tertahan.

Tapi ternyata menangis ditahan seperti malam ini begitu kenyesakkan sampai-sampai Jeno butuh beberapa waktu untuk lebih tenang. Kemudian pintu dibuka, Jeno cepat-cepat melakukan akting tidurnya, untung saja air matanya sudah dihapus buru-buru.

Jeno bisa rasakan ranjang sebelahnya mulai diisi orang, awalnya dia kira itu Jaemin, tapi suaranya mematahkan perkiraan Jeno.

"Habis nangis? Kenapa sedih, bang Jeno..?" suara itu berujar lirih sambil hati-hati mengelus pipi Jeno. Lalu Jisung mengelus surai Jeno, dia kemudian mengecup dahi anak itu.

Sepekan Penuh Sayang [Tamat] || Jeno & NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang