#1

4.8K 328 12
                                    

Dibaca dulu ya!!

Cerita ini cuma fiksi dan untuk gemes-gemesan aja, jadi jangan kaitkan dengan kehidupan irl dan idolnya ya. Aku tau kok pembacaku pinter-pinter😻

Ke-dua, kasih vote dan komen😾 kalo banyak votment-nya (di semwa chapter), aku bakal kasih kalian banyak bonchap yang gak kalah seru dan gemesinnn😽

Ke-tiga, jangan berekspektasi sama karyaku supaya sesuai kayak yang kalian inginkan ya. Ini kan berdasarkan imajinasiku—dan tentunya nggak sama kayak imajinasi kalian, tapi aku berusaha supaya request-an kalian juga ketampung di sini! Sooo, jangan berkecil hati juga!

Terakhir! Terima kasih udah sabar nunggu sampai tanggal 31 Januari ini, nah ini buah dari kesabaran kalian. Selamat baca, HARUS SAMPE HABIS YA BACANYA (vote commentnya juga)! Aku jadi seneng soalnya banyak yang excited! Absjsjsksj, aku jadi excited nulisnya. Karena aku belum revisi eyd dkk (bahasanya campuran, ada baku sama bahasa santai—tapi tolong nikmati aja ya HEHEHE), dan tentunya banyak typo ya, berarti harus banyak maklum juga HAHAHAHAHA

Selamat membaca!

U ´ᴥ' U

Waktu tak pernah berhenti sampai-sampai Jeno udah tujuh belas tahun hari ini. Dia natapi lilin di depannya, pekerjaan Jaemin dan kawanan Geng Dreamies. Lilin dengan angka satu dan tujuh itu bikin hati Jeno bergemuruh, tatapannya nampak dingin tapi sebenarnya dia sedih.

Tangannya malah meraih lilin yang masih menyala itu, Jeno banting lilin itu ke dinding sampingnya. Teman-teman Jeno yang agi nyanyi jadi berhenti, mereka lalu saling pandang.

Jaemin yang lebih dulu berani, dia elus bahu Jeno, "Shht, it's okay. Selamat ulang tahun, Jeno. Kurangi galaknya ya," Jaemin langsung merengkuh tubuh itu sebelum Jeno nonjok dia seperti yang selalu.

Dan betul saja, belum tiga detik Jeno sludah layangin pukulan ke punggung Jaemin, "Lepas, anjing!" mata Jeno yang sipit itu natap tajam Jaemin, Jaemin sih udah kebal dikasih tatapan begitu.

"Buat bang Jeno happy susah amat dah! Padahal tuh Bang, gue bosen liat muka o kayak gitu terus. Gak ada senyumnya sama sekali!" suara yang cukup melengking itu bikin Jeno makin kasih tatapan tajam.

Mata elangnya udah berubah, dulu suka melengkung penuh suka, "Bukan urusan lo, kan, nyet?"

Yang diajak bicara makin sebel, dia terus ngedeketin Jeno, nyolek krim dari kue ulang tahun yang udah dia beli terus nodain pipi pemuda itu dengan sangat berani. "Happy birthday kata gue mah, meski lo kasar—"

Pemuda itu langsung lari ngejauh dari Jeno, dia sembunyi dibalik punggung tegap seseorang, namanya Mark. Leader dari geng mereka, Geng Dreamies. "Tolong Chenle, Bang!"

"CHENLEE!" Jeno ngegeram, tangannya terkepal kuat.

Jeno berdiri di tempatnya sambil mandang tajam laki-laki yang namanya Chenle itu. Giginya gemelatuk marah, dia terus natapin anggota geng yang lain.

"Gak usah buat acara kayak ginian lagi, anjing! Buang-buang duit lo pada!"

Sehabis itu, Jeno ngelangkah pergi ninggalin ruangan Chenle yang udah dihias sedemikian rupa. Chenle ngehela nafas, entah harus lega atau sedih. Netra pemuda itu menatapi para anggota geng lainnya, "Maaf udah sok ngide."

Jaemin deketin Chenle, ngusap surai itu. Diikuti Renjun yang menepuk bahunya.

"Gak apa, Jeno cuma butuh waktu buat kayak dulu."

U ´ᴥ' U

Hal lain yang Jeno benci selain hidupnya itu:

Ulang tahun.

Sepekan Penuh Sayang [Tamat] || Jeno & NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang