✳︎ ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ 36

97 24 1
                                    

ᴏᴘᴇɴɪɴɢ ғɪʟᴇ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᴏᴘᴇɴɪɴɢ ғɪʟᴇ....

ᴏᴘᴇɴɪɴɢ ғɪʟᴇ ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ!

⚠︎ᴅɪsᴄʟᴀɪᴍᴇʀ⚠︎
ᴋᴀʀᴀᴋᴛᴇʀ ᴅᴀɴ ᴀʟᴜʀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ "ʙᴏʀɴ ғʀᴏᴍ ᴅᴇᴀᴛʜ" sᴇᴘᴇɴᴜʜɴʏᴀ ᴀᴅᴀʟᴀʜ ᴍɪʟɪᴋ ᴛᴀɴ ғᴇʟɪ, ʙᴜᴋᴀɴ ᴀᴜᴛʜᴏʀ

ʏᴏᴜ ᴍᴀʏ ɴᴏᴡ ᴘʀᴏᴄᴇᴇᴅ...

ʏᴏᴜ ᴍᴀʏ ɴᴏᴡ ᴘʀᴏᴄᴇᴇᴅ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author POV

"Pedang-pedangnya sudah berhenti"

"Berarti mereka yang di atas udah pada mampus berkat hajaran (M/n)"

"Aku sudah memastikan akan memberikan serangan yang mampu membunuh mereka dengan cepat"

"Udah beres kan, lanjut yuk"

"Jangan pedulikan dia Nir, ini resiko mereka yang bekerja dengan Muka Bayi"

BRUAK!

"Abomination..." gumam (M/n) sembari menatap ke seonggok tubuh yang sudah tidak bernyawa itu.

❝ My Life After Death ❞ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang