Darahmu Benar-benar Menjijikan

161 18 29
                                    

Darah. 

Dimana itu semua?

Aku menginginkannya, tapi... aku tidak tahu mengapa begitu menginginkannya.

Xiaojun telah mengkonsumsi darah sejak lama, itu satu-satunya makanan yang mencukupi kebutuhannya sebagai monster berbentuk manusia. Tidak ada yang khusus ketika menelan darah yang seharusnya tidak dikonsumsi, hanya perasaan getir dan rasa besi berkarat yang mengikatmu saat menelannya. Xiaojun tidak keberatan dengan perubahan fisik setelah menjadi Cyfrinach. Tidak. Sejak awal dia keberatan tetapi dia menganggap monster yang mengubahnya adalah sebuah berkah untuk ketidakadilan yang dihadapinya 60 tahun lalu.

Perasaan itu, perasaan sakit yang dirasakannya ditikam berkali-kali menjadi bukti rasa kecewa hatinya di sudut kematiannya. Bagaimana bisa orang-orang yang disayanginya akan mengkhianatinya dan melemparkannya pada kutukan yang menjijikan. Xiaojun membenci ketika darahnya mengalir dan dirinya kehilangan kesadaran secara perlahan. Ketika dia kehilangan banyak darah, matanya yang tertutup rapat, berakhir terbuka kembali dan dia harus memakan darah tak terhitung jumlahnya setelahnya.

Apakah ini kutukan, atau karma?

Ada sebuah perbedaan ketika Cyfrinach yang meminum darah manusia dan tidak, bagi mereka yang bertahan dengan darah mamalia akan lebih banyak membutuhkan darah untuk sekali konsumsi namun anehnya, mereka tidak begitu candu dengan menelan darah. Seperti sebuah karma.

Xiaojun merasakan perbedaan itu dan tanpa sadar mengubah kebiasaan. Meminum darah manusia hanya membuatnya hal-hal yang tidak menyenangkan kembali muncul dalam ingatannya, seolah ada kutukan di setiap tetesnya. 

Begitu juga ketika dia menelan darah manusia ini, selalu tidak ada yang bagus untuk dikatakan. Darah manusia hanya akan mengutuk jiwa Xiaojun semakin dan semakin dalam, tapi, bagaimana bisa ketika aku menelan darahnya malah tidak ada satupun kenangan buruk yang mengikatku?

Pagutan keduanya perlahan terlepas. Kedua bibir yang menyatu dalam ciuman kasar saling menjauh dengan keadaan basah dan sedikit bengkak. Hendery sedikit meringis karena miliknya yang lebih bengkak karena Xiaojun dari awal terus menghisapnya seperti ingin melubangi selaput lendirnya. 

Tangan Xiaojun yang tadi memegang pipi manusia itu kini beralih mendorong bahunya dengan kekuatan yang begitu lemah. Iris merah yang membuat Hendery terpukau memancarkan sesuatu yang kelam dan samar. Dia memandang tepat ke pupil hitam Hendery dengan tatapan kesal.

Hendery tidak juga melepaskan pandangannya dari kedua mata berwarna merah delima yang menakjubkan, tiba-tiba dia sedikit menyerngitkan alisnya. Entah mengapa, tapi cara Xiaojun memandangnya alih-alih terlihat menyeramkan, itu seolah dia tengah menangis. Anehnya kini di sudut dadanya seperti ada sesuatu yang menusuk dan membuatnya merasakan kesedihan yang tidak diketahui datang dari mana.

Tidak ada air mata yang mengalir dari mata Xiaojun, tatapan kelam yang menatap lurus namun hanya menembus ke kejauhan yang tidak dapat dilihat Hendery.

“Aku membencimu, sungguh. Sangat, sangat membencimu.”

Ucapannya di setiap kata ditekan keras namun Xiaojun berbicara nyaris berbisik. Tatapan yang menatap lurus ke arah Hendery tetap memandang jauh. Membuat pengakuan kebenciannya ambigu ditujukan ke siapa. 

Hendery pikir mimisannya telah berhenti tapi isi kepalanya masih dalam keadaan linglung. Tangannya yang sebelumnya merengkuh pinggangnya terangkat untuk menyentuh sisi wajah Xiaojun. 

“Matamu seperti akan berubah ketika kau dalam kondisi emosional.”

Ada yang berbeda dengan cara monster ini menatapnya. Mungkin jika dilihat sekilas, maka itu sama seperti tatapan jengkel yang Xiaojun tunjukan padanya, tapi Hendery bisa melihat arti tatapan yang seperti berada di jurang keputusasaan. Bibirnya yang masih terasa perih menarik lengkungan panjang.

Cyfrinachol: henxiaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang