Oh, Dia Kekasihku.

161 22 22
                                    

***

"Bagaimana perasaanmu, Jun kecil?"

Suara pria yang akrab menyebutkan akhiran nama yang dikenalnya sejak lama.

Jun kecil. Nama itu...

Entah mengapa ada perasaan menyedihkan ketika mendengar panggilan itu lagi, karena itu nama yang sangat tidak asing baginya. Hanya satu orang yang menyebutnya dengan nama itu. Tapi, satu-satunya seseorang yang memanggilnya begitu sudah tiada puluhan tahun lalu.

"Kakak Hendery." Panggil Xiaojun tanpa sadar.

Xiaojun yang baru mengumpulkan kesadarannya berusaha mengenali wajah yang ada di hadapannya ini. Semakin lama bidang pandangnya yang buram perlahan-lahan dapat kembali fokus dan wajah pria itu juga terlihat jelas sedikit demi sedikit. Tapi ada yang aneh setelah dia akhirnya dapat melihat wujud seseorang di hadapannya. Itu bukan wajah seseorang yang dikenalnya puluhan tahun lalu, tetapi bukan wajah yang asing. Alis tebalnya yang awalnya tenang mulai mengerut dan kian mengerut. 

Kenapa yang dilihatnya sekarang malah muka si babi busuk?

Tunggu!

Ini benar-benar orang itu lagi.

"ITU KAU, BABI BUSUK?!"

Teriakan heboh Xiaojun benar-benar tidak bisa dibendung. Hendery, seseorang yang dipanggil babi busuk oleh Xiaojun hanya memasang  sikap tenang.

Mata Xiaojun yang sebelumnya kuyu dan tampak lesu seketika langsung segar dan terbuka lebar, matanya melotot ketika melihat makhluk yang paling anti ditemuinya untuk keadaan yang sangat tidak tepat. Xiaojun berusaha bangun dari tidurnya, namun Hendery lebih cepat menahannya agar tetap berbaring di kasur.

"KENAPA KAU ADA DISINI? APA YANG KAU LAKUKAN?"

Xiaojun yang dipaksa untuk kembali berbaring hanya bisa berteriak panik.

" SIALAN, APA KAU MENELANJANGIKU?!"

Hendery awalnya terkejut mendengar pertanyaan panik yang sangat tak terduga dari mulut monster kecil yang sangat agresif ketika bangun itu. Tapi dia dengan cepat mengatasi keterkejutannya dan tersenyum lebar, lalu berkata.

"Kau bisa lihat sendiri kau pake baju atau gak?"

Xiaojun melirik kearah badannya. Dirinya masih mengenakan pakaiannya dengan rapi seperti pakaian yang dikenakannya. Seketika hatinya menjadi lega. Tapi baginya ini benar-benar tak terduga. Xiaojun kembali melihat ke depan dengan tatapan canggung.

Lalu Hendery kembali melanjutkan ucapannya.

"Tapi kalau kau memang pengen kutelanjangin, boleh."

Ucapnya dibarengi dengan senyuman lebar dan niat busuk yang jelas di matanya.

"Diam kau, dasar biadab." Gertak Xiaojun.

Kepalanya yang awalnya terasa berputar-putar dan pandangan kaburnya akhirnya mereda, dirinya yang telah seratus persen sadar menatap galak manusia yang duduk di pinggir ranjang sambil tersenyum tipis. Xiaojun beringsut ke ujung kasur, selimut lembut ditariknya untuk menutupi tubuhnya setelah mendengar ancaman besar tadi. Pupil coklat yang bergetar menatap penuh kewaspadaan ke arah Hendery, dia melihat manusia itu mengenakan kemeja putih dan celana kain yang jauh lebih rapi ketimbang biasanya.

Xiaojun jelas sangat panik. Dia entah mengapa bisa kehilangan kesadaran dan ketika dia terbangun malah sudah berpindah di tempat asing. Lalu yang paling mengejutkan adalah manusia babi busuk itu yang pertama muncul ketika dia siuman.

Apakah dunia ini sudah begitu sempit?

"Kenapa bisa kau ada disini?"

Tubuh Hendery condong kedepan dengan tangan kiri menahan bobot tubuhnya meskipun Xiaojun dengan penuh kecurigaan besar di mukanya semakin bergerak mundur. Hendery tetap mempertahankan senyuman tipis di bibirnya.

Cyfrinachol: henxiaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang