OO6 . Teman Baru

1.7K 145 1
                                    

Draco terlihat begitu bersemangat sejak kedatangan Hydran di rumah untuk pertama kalinya. Begitupun dengan Dobby yang semakin senang mengajak main kedua tuan kecilnya

Ketika Lucius sedang memeriksa pekerjaan nya dan Narcissa yang sibuk dengan eksperimen nya di dapur, Dobby akan membantu mereka menjaga tuan-tuan kecil nya agar selalu aman saat bermain

Pagi ini, tepat nya pukul 7.30 pagi, Draco sudah bersiap dan dengan sabar menunggu adik kecilnya bangun sambil memakan camilan paginya, dia selalu memakan beberapa keping biskuit bayi sebelum sarapan yang di buatkan oleh Narcissa sendiri

Pipi merah dengan bibir kecil yang terus bergerak seakan menghisap sesuatu itu menjadi pemandangan yang lucu untuk Draco. Dengan penasaran, jari telunjuknya yang kecil ia arahkan mendekat ke mulut kecil Hydran. Namun, Dobby segera mengetahui hal tersebut dan dengan pelan menahan tangan Draco agar tidak mengusik adiknya

Draco yang mengerti bahwa tindakannya barusan akan membuat adiknya terganggu pun memutuskan untuk tidak melakukannya lagi, dia tidak mau adik nya bangun dengan paksa dan menangis dengan suara yang keras

Draco kembali menunggu adik nya bangun dengan kesabaran penuh sambil memeluk boneka ular nya yang tentu saja sudah di bersihkan oleh Elf rumah. Toples biskuit itu sudah tersingkir jauh dari jangkauan Draco kecil

Begitu melihat Hydran kecil menggeliat tidak nyaman, kedua mata Draco langsung membulat antusias dan sudut bibirnya naik pertanda bahwa dia merasa senang. Penantian nya menunggu Hydran bangun tidak sia-sia

Draco tidak sabar ingin mengajaknya mengobrol dengan bahasa bayi dan menceritakan semua mainan-mainan nya kepada adik agar mereka bisa segera bermain bersama-sama

"Bii, idan nun" ( Dobby, Hydran bangun ) Draco melihat ke arah adiknya yang saat ini sudah mulai merengek tanda tak nyaman. Dobby segera menghilang dan menghampiri Narcissa begitu memastikan bahwa Draco dan Hydran tidak akan jatuh dan aman di atas ranjang tanpa pengawasan

"Idan ticil" ( Hydran Kecil ) Kedua tangan Hydran yang muncul dan keluar dari gulungan selimut bayinya pun di sentuh oleh Draco. Sang kakak nampak begitu takjub dengan ukuran tangan Hydran yang sangat amat kecil

"Idan nun, woaaa ijau" ( Hydran bangun, wah hijau ) Draco masih tidak percaya jika adiknya memang memiliki mata yang hijau terang, tapi asumsinya terpatahkan dengan kehadiran si Hydran kecil yang membuatnya berkali-kali lipat lebih senang

Bola mata berwarna hijau terang yang sangat cocok dengan wajah bulat menggemaskan itu menjadi pemandangan yang tak bisa teralihkan. Air mata yang mulai berkumpul di pelupuk mata dan suara rengekan yang terdengar semakin keras pun membuat Draco terkesiap

Si pirang kecil dengan mata kelabu nya itu mendekatkan wajahnya pada sang adik dan menatap polos pada jarak yang sangat amat dekat. Sedikit mengejutkan, namun itu terlihat sangat ampuh. Hydran kecil mulai menghentikan tangisnya dan mulai bergerak-gerak ingin menggapai wajah sang kakak

Setelah Hydran berhenti menangis, Draco menjauhkan wajahnya kembali. Dia meraih Dori yang sebelumnya sempat dia lupakan dan menunjukkan boneka lembut itu pada si kecil bermata hijau

Mata bulat dengan warna hijau terang itu menatap polos pada kakak nya yang saat ini mengoceh dan memperkenalkan boneka ular nya yang bernama Dori

"Ni Doli, man na Deko. Kalan idan man na Deko, cama Doli uga" ( Ini Dori, teman nya Draco. Sekarang Hydran teman nya Draco, sama Dori juga) kedua mata Hydran semakin membulat begitu melihat Dori tepat di hadapannya

"Deko git git cama luk luk doli" ( Draco gigit sama peluk dori ) Kedua tangan Hydran yang terbebas pun merasa sangat gemas dan ingin sekali meraih Dori dari tangan Draco. Namun sayangnya tidak bisa, sama seperti usahanya yang ingin meraih wajah Draco tadi

MALFOY'S [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang