O24 . Sebuah Berkat Lady Magic

774 83 5
                                    

Teriakan nya tertahan karena gumpalan kain jubah itu menutupi mulutnya yang sudah tidak karu-karuan. Tulang rahangnya hancur, salah satu tulang rusuknya patah dan kini dada nya di sayat oleh seorang anak kecil berusia 10 tahun

"Paman, apa tulang sialan ini mengganggu mu?" Hydran menyentuh benda keras berwarna putih yang nampak mencuat dari dada pria dewasa yang tengah dia duduki ini

Lily dari jarak yang tidak terlalu jauh dan mendengar semua ucapan Hydran pun nampak memprotes dengan raut wajah kesal sekaligus marah

"Hey, perhatikan kata-kata mu, nak" Hydran memberikan acungan jempol sebagai persetujuan. Dia juga tidak ingin mengucapkan kalimat terkutuk tadi, Father pasti akan menghukum nya

"Lanjutkan, nak" Hydran kembali terfokus pada Velos. Anak kecil itu membelai pucuk tulang yang nampak sangat menggangu sebelum menggenggam nya hingga membuat semua orang tersentak

Tak lama setelah itu, suara teriakan yang mampu menyingkirkan sumpalan mulut pun kembali terdengar saat dengan mudahnya tangan Hydran memutus lengan Velos yang hendak bergerak untuk melawannya

"Lakukan sekali lagi dan kau akan mati dengan kehilangan kedua tangan mu, Paman" Meskipun tak memiliki darah, Velos merasa nyawanya seolah-olah berada di ambang batas

"Kau berteriak seperti seorang wanita hanya karena tanganmu ku putuskan? Aku bahkan menerima luka parah pada wajahku akibat cakar tajam seorang serigala pengkhianat dari kubu mu waktu itu. Padahal aku hanya bayi yang belum berusia 1 tahun, dan aku juga tidak tau apapun mengenai dunia" Mata Velos membelalak dengan kaget, anak ini adalah anak yang hendak di bunuh Franky beberapa tahun silam?

"Kau terkejut? Sama, aku juga begitu. Padahal aku tidak tau apapun, tapi kenapa serigala bodohmu itu juga mengincar ku?" Hydran cemberut, dia dengan polos segera mencabut tulang rusuk yang mencuat itu untuk keluar dari tempatnya

Begitu tulang rusuknya yang patah tercabut dengan sepenuhnya dari dalam dada, air matanya menetes dengan deras di saat rasa sakit yang tidak manusiawi itu menerjang nya hingga terasa akan pingsan

"Wahh, apakah benda ini bisa menggantikan pemukul Bludger di rumahku?" Tom akhirnya mendekat ke arah dua orang yang asik sendiri-sendiri itu. Satunya asik dengan mainan baru, sementara yang satu asik dengan rasa sakit dan kejaran malaikat maut

"Kau tau? Mommy mu akan membunuh ku jika kita tak segera kembali" Raut wajah anak laki-laki itu terlihat sangat kecewa saat Tom mengajak nya untuk segera pulang

Merasa tak bisa membantah karena hal ini sudah menyangkut ibunda tercinta nya, Hydran hanya bisa menganggukkan kepalanya dengan patuh

"Baiklah, Tom. Aku berjanji kalau ini tak akan lama" Tom membelai rambut pirang platinum yang terlihat sangat berantakan itu. Dia tak menjauh atau berpindah sedikitpun, dia ingin menyaksikan klimaks seperti apa yang bisa seorang anak berikan pada seorang Vampir dewasa

"Kau kesakitan?" Velos mengangguk, udah tau sakit, pake nanya lagi ah

"Harus ku akui kalau kau payah, Paman. Ternyata kau juga tidak malu dengan seorang anak kecil yang sudah menerima kutukan cruciatus sejak umurnya yang ke-4 tahun" Hydran melirik Tom yang saat ini berjenggit karena merasa di masukkan kedalam pembicaraan

"Aku bersumpah jika aku tidak berbohong, sejak umur ku yang ke-4, kutukan itu selalu menerjang tubuhku, Paman. Jangan meremehkan soal konsentrasi nya, meskipun aku seorang anak kecil, kekuatan yang di berikan pada mantra itu setara dengan kekuatan yang kau inginkan ketika membunuh seekor rusa jantan dewasa"

MALFOY'S [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang