4.Kesepakatan

8.4K 396 2
                                    

"kesepakatan apa?" tanya Net,penasaran

Arthur mulai menunjukkan senyum licik

"duduklah diatasku terlebih dahulu" pinta Arthur sambil menarik tangan Net

Net sempat ragu namun ia tetap melakukan apa yang Arthur suruh

"lalu?aku bisa merasakan penisnya ingin memasuki lubangku untuk kedua kalinya"

"kesepakatannya adalah,kalau aku berhasil mendapatkan nilai bagus diseluruh mapel kau harus memberiku hadiah" kata Arthur sambil mengelus paha Net

"hadiah..katamu?" Net memasang wajah bingung,disisi lain ia terus berulang kali menepis tangan Arthur yang hendak mengelus pahanya

"ya,hadiahnya adalah tubuhmu" ucap Arthur sembari tersenyum

"kau gila!-"

Net hendak beranjak bangun namun dengan cepat Arthur membalikkan posisi tubuhnya yang semula dibawah kini berada diatas Net

"huh..bisakah kau mendengarkanku terlebih dahulu?" kata Arthur sambil menujukkan ekspresi kesalnya

"ya,aku mengerti..maksudmu adalah setiap mata pelajaran yang kau pelajari bersamaku mendapat nilai tertinggi dikelas,aku harus memberimu sebuah hadiah,begitu?mudah saja..aku setuju"

"eh?kau setuju?!" raut wajah Arthur seketika berubah menjadi sumringah

"ya,kita akan mulai lesnya besok" kata Net

"m-maksudmu aku boleh menjamah tubuhmu setiap nilai mapelku tinggi?!"

"ya..tunggu bukan begitu maksudku bodoh!"

"ah...lalu?"

"baiklah,anggap saja nilai matematikamu hancur dan kau perlu mengulang mapel tersebut denganku untuk beberapa hari dan ketika dihari mapel tersebut di ajarkan oleh guru mu kau mendapat nilai tertinggi di kelas,maka hadiahnya aku membiarkanmu menciumku sampai kau puas"

"ohh..begitu" Arthur hanya mengangguk mengerti

"tapi kalau nilai mu hancur maka kau akan mendapat hukuman dariku"

"tch...baiklah aku setuju dengan ini" ucap Arthur sambil mengigit bibir bawahnya

Net tersenyum tipis,ini akan benar benar menguntungkan dirinya

"sekarang aku ingin mengatur jadwal mapelmu,lepaskan aku Arthur" ucap Net sambil berusaha menyingkirkan keparat yang masih menindih tubuhnya

"tenangkan dirimu Net,kalau kau memintanya secara baik baik aku akan melepaskanmu dengan mudah" kata Arthur

"baik,baik aku akan diam"

Beberapa menit kemudian Arthur pun melepaskan Net dan Net pun menghela nafas lega

"kumohon padamu sekarang kembalilah kerumahmu dan jangan ganggu aku" pinta Net sambil berjalan ke meja belajarnya

"hahaaa siapa bilang aku akan pergi,aku sudah berencana untuk menginap ditempat ini" ucap Arthur sambil kembali berbaring dikasur Net

Seketika Net pun langgsung membeku ditempatnya,dengan cepat ia menoleh kebelakang dan mengacungkan jari tengah pada Arthur

Arthur terkekeh kemudian tersenyum tipis

Sejam berlalu begitu cepat,terlihat Net yang masih sibuk dengan buku dan pena miliknya sementara Arthur diselimuti oleh rasa lapar dan bosan

"Neeett.." panggil Arthur dengan nada yang lantang

"ya?" sahut Net,singkat

"baiklah,sepertinya ini cukup" gumam Net kemudian ia menutup buku serta merapikan mejanya

"akuu bosaaaaannn" kata Arthur

"sudah ku bilang pergilah kerumahmu,memangnya kau tidak ada janji dengan teman temanmu?" tanya Net,ia berjalan menghampiri Arthur

"aku sudah menolak ajakkan mereka,alasannya aku sedang sibuk padahal aku kemari mencarimu" jawab Arthur sembari menatap Net,tatapannya mirip seekor anak anjing yang tengah memelas

"salah mu sendiri,ini sudah sore apa kau benar benar tidak berniat untuk pulang?"

"ah..benar juga,kalau begitu aku akan pulang sekarang" Arthur pun segera beranjak bangun dan langsung berdiri dihadapan Net

"boleh aku menciummu" tanya Arthur sambil tersenyum sementara Net hanya menujukkan ekspresi datarnya

"bolehh??" Arthur pum mememeluk pinggang Net dan mendekatkan Net kepadanya

Net hanya tersenyum































































Bersambung..

My boyfriend is my former private tutor | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang