3.Bocah Tengil

10.1K 437 4
                                    

Terlihat Arthur dan Net yang tengah tertidur dengan posisi Arthur memeluk Net dengan erat

"uh.." Net mulai mendapatkan kesadarannya kembali

"hm?" ia tak sengaja menoleh kebelakang dan terkejut melihat Arthur

Lantas Net terduduk sambil memperhatikan sekitarnya

"mmhhh.." Arthur memindahkan posisi tangannya yang semula di paha Net kini malah memeluk pinggangnya

"sialan.." gumam Net,ia mendapat kembali ingatan sebelumnya

Tanpa basa basi Net langsung beranjak dari ranjang,memakai pakaiannya kembali dan pergi dari kamar Arthur,sementara Arthur hanya tersenyum tipis

"astagaa..dia benar benar pingsan,apa yang harus aku lakukan sekarang" gerutu Arthur

Sempat terdiam sejenak Arthur pun memilih untuk melanjutkannya karena penisnya juga masih mengeras,ditengah tengah kegiatannya itu Arthur berpikir kalau

"haa kurasa dia cukup menarik..."

setelah selesai Arthur segera menghidupkan ac dan tertidur disebelah Net

"tubuhmu benar benar kecil"

Arthur mencium singkat tengkuk Net dan menyelimutinya dengan selimut tebal lalu tertidur

Disisi lain terlihat Net yang sedang termenung

"brengsek..aku akan menelpon Ayahnya Arthur setelah sampai di kostan,kau berharap aku tinggal dan melayani murid SMA yang tengah birahi?!kau cukup gila untuk melakukan tindakkan tersebut,terlebih lagi penis anak itu berukuran tidak normal anehnya dia tidak merasa risih memiliki benda tersebut dibalik celana dalamnya dan bodohnya aku malah pingsan setelah dipermainkan olehnya,benar benar memalukan"

"PAK!" teriak si pengemudi taxi,Net benar benar tidak merasa kalau ia telah melamun cukup lama

Net pun bergegas turun dari taxi tak lupa untuk membayar

"hari yang benar benar sial" ucapnya sambil membuka pintu gerbang kostannya

Net pun merebahkan tubuhnya di atas kasur sembari menatap langit langit kamarnya

Beberapa menit kemudian terdengar suara Net yang tengah berbincang dengan seseorang lewat ponselnya

"j—jadi aku benar benar tidak bisa memutus kontraknya?!"

"ya karena kau sudah menandatanganinya siang tadi,apa kau lupa Net?"

".." Net pun terdiam sambil membatin

"ya...aku orang yang cukup gila untuk kembali muncul dihadapan anak birahi itu..sialan,benar sial!!"

"baiklah,kalau begitu aku akan mulai membuatkan jadwal untuknya"

Setelahnya Net mematikan panggilannya secara sepihak dan melempar ponselnya keatas kasur

"tch.."

Saat Net hendak melangkahkan kakinya untuk pergi kekamar mandi,seseorang kembali menghubunginya

"AARRGHHHH!!"

Net kembali mengambil ponselnya dan mengangkat panggilan tersebut

"HALO!" bentak Net,kesal

"whoa..whoaa tenanglah broo ini aku,Arthur"

"lalu?tidak ada hal lain,aku akan menutupnya"

"hey,hey sebelum itu bisa kau mengecek keluar sebentar"

Net pun segera berjalan ke arah pintu dan menoleh keluar

"huh,apa!?" Net benar benar melihat pemandangan aneh yakni Arthur yang tengah melambaikan tangannya kearah Net sambil memasang ekspresi wajah yang benar benar menjengkelkan

Net tak peduli,ia menutup panggilan dan mengunci pintu kamarnya

"orang aneh"

Tanpa basa basi lagi Net masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan badannya yang hampir dipenuhi oleh pejuh yang sudah mengering

20 menit kemudian

"ahh..moodku kembali naik" kata Net sambil menyisir rambutnya yang masih basah kebelakang menggunakan telapak tangannya

"hai" sapa Arthur,terlihat ia tengah berbaring santai diatas kasur Net

"kenapa kau bisa masuk kedalam kamarku?" tanya Net dengan nada yang ketus

"ouh,aku mendapatkan kunci cadangan dari pemilik kostan,kebetulan beliau lewat tadi" jawab Arthur sambil beranjak dari atas kasur

"kenapa kau datang kemari?"

"ah..itu,papa bilang kau hendak berhenti menjadi Guru lesku,jadi aku ingin bertanya langsung kepadamu apa alasannya" Arthur berdiri dibelakang Net yang saat itu hendak memakai pakaiannya

"perlu ku bantu?" ucap Arthur

"tidak,alasanku berhenti adalah karena urusan pribadi kau tidak perlu tau lebih banyak" kata Net sambil berusaha memakai dalamannya

"ck..akan lebih mudah kalau kau melepas handukmu terlebih dahulu" ujar Arthur sambil menarik handuk milik Net

"Arthur kembalikan handukku!" pinta Net sambil berusaha meraih handuk miliknya

"oh?apa kau merasa malu karena aku melihatmu tengah berpakaian"

"tutup mulutmu dan kembalikan handukku" ujar Net dengan nada yang kesal

"kenapa..hm?" Arthur yang jail sengaja meremas pantat Net

"jauhkan tanganmu dari pantatku!"

"aah..rasanya benar benar kenyal" Arthur melempar handuk Net dan memilih untuk meremas kedua pantat Net

"berhenti meremasnya dasar mesum!" akhirnya Net pun mendorong tubuh Arthur untuk menjauh darinya

"kau tidak suka??" tanya Arthur sambil terduduk dilantai

Net pun berjongkok untuk mengambil dalaman miliknya kemudian dengan cepat memakainya

"apa lubangmu masih sakit?" tanya Arthur

"untuk apa kau bertanya seperti itu" jawab Net sambil memakai kaos polos berwarna hitam

"melihat kau tiba tiba pingsan tadi..apa itu menyakitkan?"

"pikir saja sendiri" ucap Net,singkat

Tak berselang lama Net kembali masuk kedalam kamar mandi

"kau tau Net?kau orang pertama yang bisa menelan seluruh penisku kedalam lubang sempitmu itu"

"aku tidak ingin mendengar ocehan seksual mu itu jadi berhentilah membahasnya" pinta Net sambil sedikit meninggikan nada suaranya

"entahlah..menurutku itu menyenangkan,aku bisa saja membahasnya seharian penuh jika kau mau"

Net kemudian terdiam sejenak karena ia tiba tiba saja mendapat sebuah ide cemerlang,tak lama dari itu Net keluar dari kamar mandi

"memangnya kau sudah memasukkan benda milikmu ke siapa saja?" tanya Net

"yaa..tapi berjanjilah jangan pernah membocorkan hal ini kepada siapapun" pinta Arthur

"ya,aku berjanji"

"sebelum aku memberitahukanmu rahasiaku bisa kau
kemari sebentar?"

"uh..apalagi?!" Net pun berjalan menghampiri Arthur

"lalu apa?" Net berdiri sambil melipat kedua tangannya

"duduklah diatas penisku" ucap Arthur sembari meraih tangan Net

"kenapa aku harus duduk diatas mu?" Net mulai menujukkan ekspresi jijiknya

"baiklah,aku akan membuat kesepakatan bersamamu"

"kesepakatan?"


























































Bersambung..

My boyfriend is my former private tutor | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang