12. THE DEVIL'S TEARS

179K 9K 3.8K
                                    

"Aku berangkat dulu ya, sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku berangkat dulu ya, sayang. Jaga anak kita di rumah," pamit Galen seraya mengecup puncak kepala Cleo dengan lembut.

"Kamu yakin mau berangkat kerja? Gak mau sama aku aja di rumah?" tanya Cleo dengan senyum nakal di sudut bibir.

Godaan Cleo selalu berhasil membuat Galen terhipnotis. Kini pandangan lelaki itu terkunci pada tubuh istrinya yang hanya mengenakan tanktop dan hot pants.

Bukan Galen namanya kalau kuat iman. Ia langsung menarik pinggang Cleo dan menatapnya lekat seolah akan menelannya hidup-hidup. "Kamu sengaja banget minta diterkam—"

"Pi! Pi!" Tiba-tiba seorang balita laki-laki menyerobot, memeluk kaki sang ayah yang belum ia temui sejak kemarin. Galen selalu pulang malam dan berangkat subuh, makanya mereka jarang bertemu.

Galen tertawa. Ia gendong putranya sembari mengecup pipinya. "Kesayangannya Papi mau naik pesawat, gak?"

"Mawu, Pi! Adek mau naik payat!" serunya gemas. Anak itu tertawa ketika ayahnya memutar-mutar dirinya di udara seperti pesawat. "Yeyy adek terlbang! Adek naik payat!"

Sementara Cleo yang memperhatikan mereka tersenyum sambil bertepuk tangan. Melihat suami dan anaknya akur membuat hatinya tentram.

Ah... betapa bahagianya keluarga kecil mereka.

Sayangnya semua itu hanya khayalan Galen belaka. Sejak ia tahu bahwa Cleo punya perasaan padanya, Galen langsung membayangkan hal sejauh itu.

Galen keluar dari toilet sambil senyam-senyum sendiri. Walau sudah cuci muka, tetap saja pipinya merah layaknya anak-anak yang baru saja merasakan cinta pertama.

Padahal dia cuma mengkhayal, apalagi kalau jadi kenyataan? Mungkin dia bisa gila atau pingsan.

***

"Pas berenang waktu itu gue gak sengaja liat kakinya Cleo kayak diperban gitu. Dia kenapa, ya? Apa Galen gak becus jaga dia?"

Mendengar suara familiar menyebut namanya, Cleo yang tak sengaja lewat ruang ganti laki-laki spontan bersembunyi dibalik tembok. Ia ingin menyimak pembicaraan mereka lebih lanjut. Itu kan ... suara Zio?

Bukannya dia sudah punya tunangan? Kenapa masih menanya-nanyakan soal Cleo?

"Ya lu tanya aja langsung ke Galen." Kali ini Ray yang bersuara.

"Gue tanyain waktu itu, katanya kepentok pintu pas bangun tidur," jawab Daffa. Memang sih, cowok itu sempat menanyakan luka di kaki Cleo akibat kelakuan Aris tapi Cleo berbohong. Kasihan kalau sampai Galen yang kena. Padahal Cleo sendiri yang nekat ke Bar tanpa sepengetahuan Galen.

Zio mendecak. "Ck, Kebiasaan. Ceroboh banget itu anak."

"Tanyain langsung dong, Zi. Tanyain, Kamu gapapa, Cle? Sakit ga? Yang mana yang sakit? Sini aku cium biar ga sakit lagi," ledek Kai sambil meniru logat Zio membuat ketuanya itu salting.

LOVEHOLIC: FALL IN LOVE WITH THE DEVIL [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang