Suasana di tribun sirkuit dihebohkan oleh Gezio Ardikara yang berhasil membawa motor racingnya ke garis finis, mengalahkan pembalap lain di balap motor regional pada hari itu.
Setelah merayakan kemenangan di podium, Zio beserta teamnya berjalan ke paddock dan langsung menjadi rebutan para wanita.
Sambil menenteng helm, Zio sempat-sempatnya tersenyum pada mereka. Cowok berwajah garang yang biasanya tidak suka merespon wanita itu sekarang malah tebar pesona.
"Kak Zio aku mau foto dong!" pinta salah satu dari mereka.
"AKU JUGA KAK!! AKU MAUU!" pinta yang lainnya ikut-ikutan.
"Sini, sini. Lebih dari itu juga boleh," ucap Zio ramah pada adik-adik kelasnya itu namun kedua matanya hanya tertuju Cleo yang memperhatikannya dari depan paddock. Gadis berambut panjang itu tampak membawa handuk dan botol minum milik Zio.
"Rasain lo, Cle. Itu yang gue rasain setiap ngeliat lo tebar pesona sama cowok lain," batin Zio. Tersenyum puas sudah berhasil membalaskan dendamnya pada Cleo meskipun ini baru awal. Belum apa-apa.
"Rel, fotoin kita dong!" Gadis imut dengan rambut panjang yang bagian atasnya dikuncir itu memberikan ponsel pada temannya, lalu berfoto bersama Zio.
"Makasih ya Kak Zio! Rel, kamu enggak mau fotbar sama Kak Zio juga?" tanya si gadis pada temannya yang berambut gelombang itu.
"Gak. Males banget," ucap temannya itu jutek. Membuat Zio mengerenyit. Penasaran. Dia jadi tertantang setiap ada cewek yang tidak tertarik dengan dirinya.
"Eh, eh, Siapa nama lo tadi?" tanya Zio pada cewek sombong itu setelah mereka selesai berfoto dan hendak menghampiri temannya yang pergi duluan.
"Ririn, Kak," jawab dia datar.
"Ehm ... Kalau temen lo yang tadi cantik itu siapa namanya?" tanya Gezio dengan suara keras. Sengaja agar Cleo panas mendengarnya.
"Yang tadi fotoin kita? Aurel, Kak," jawab Ririn. "Kenapa emangnya kak?"
"Bilang ke Aurel, ada salam dari Kak Gezio Ardikara. Nanti mutualan IG ya," ujar Zio sambil melirik Cleo. Tak bisa dibohongi, wajah Cleo terlihat sedih diperlakukan seperti itu oleh Zio.
"Ngapain lo disitu?" tanya Zio ketus pada Cleo dari jauh. Cleo lalu berjalan menghampiri Zio tanpa melepaskan pandangannya dari wajah dingin lelaki itu.
"Ini botol sama handuk kamu ketinggalan. Minum dulu nih," ucap Cleo tetap masih baik pada Zio. Ia memberikan botol minum pada Zio, lalu mengelap keringat di pipi Zio dengan handuk. Hati Zio bertalu-talu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVEHOLIC: FALL IN LOVE WITH THE DEVIL [SUDAH TERBIT]
Romansa[SUDAH TERBIT & TERSEDIA DI GRAMEDIA SELURUH INDONESIA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis yang berlindung dibalik wajah malaikatnya. "Ka...