Hai, sebelum membaca alangkah baik nya untuk vote yang logonya kayak bintang, komen sebanyak sebanyak-banyaknya dan jangan lupa buat follow yah!? MAKASIH💖
♡*♡∞:。.。 𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔。.。:∞♡*♡
Fino membawa Fina ke UKS dengan menggendong nya dibelakang, dan di depannya ia melihat Riam yang juga membawa Rara ke UKS dengan gaya bridal style nya. Terlihat dari raut wajah kedua nya tampak khawatir, semua mata tertuju kepada keduanya dengan berbisik tetangga.
"Eh katanya murid baru itu dibully sama rombongan Alea yah?"
"Iya katanya dia engga bisa denger gitu loh, tunarungu makanya dibully. Kasian yah?"
"Iya kasian, eh btw itu kok kak Fina juga dibawa sama kak Fino ke UKS , emang Kak Fina sakit apa yah? Dia sambil ngap ngap gitu napasnya"
"Lo engga tau? Kalau kak Fina punya penyakit asma, dan kadang kalau ngeliat yang bikin dia kaget gitu tiba tiba kambuh"
"Kasian yah dua dua nya, kakak mereka hebat deh jadi mau satu kayak mereka"
Bisik bisik itu terus saja berjalan, membuat telinga Fino benar benar panas sekarang. Ia menatap tajam ke arah mereka yang seenaknya menggosipkan adek nya itu membuat mereka kini seketika terdiam, pintu UKS dibuka paksa atau lebih tepatnya hanya ditendang saja pintu itu terbuka. Membuat anak PMR yang ada didalam terkejut dan menggerutu kesal. "Minimal etika dipake, itu pintu bukan buat ditendang, sekali pun darurat yah wahai Fino terhormat." cibir Nana dengan sedikit wajah kesalnya sembari memeriksa keadaan Fina
Begitupula dengan Naya dan Abel yang memeriksa keadaan Rara disana, keadaan nya benar benar kacau untuk dibilang baik baik saja. Fino meringis pelan melihat keadaan Rara sekarang, benar kata orang orang. Kasian...
"Btw adek lo baik baik aja, dan yah. Dia cuman syok aja makanya kambuh, lain kali jaga adek lo baik baik, gitu doang aja engga bisa" celetuk Nana yang kemudian berlalu meninggalkan Fino dan Fina berdua, Fino mengernyitkan alisnya heran. Kenapa gadis itu sangat sensi? Haid atau bagaimana..
Kini Fino beralih menatap Fina sendu, melihat wajah pucat itu dengan mata terpejam. "Maafin kakak yah gak bisa jagain kamu"
Bukan Fino, tapi Riam.
Fino sontak menoleh ke arah keduanya melihat mereka yang tampak seperti berbicara mengunakan isyarat tangan dan jari jari mereka. "Jadi Angga dan Reka bener yah, kalau dia engga bisa denger?" batinnya.
Flashback on
Fino terus saja menatap nametag yang ada digenggaman nya itu, yang bertuliskan nama cewek yang ia temui di perpustakaan tadi pagi. Namun tiba tiba saja Angga datang membuat Fino segera menyembunyikan nametag itu kembali ke dalam saku celananya, menatap Angga yang kini datang bersama Reka sembari membawa cemilan ditangan mereka. "Bawa apaan lo?"