Hai, sebelum membaca alangkah baik nya untuk vote yang logonya kayak bintang, komen sebanyak sebanyak-banyaknya dan jangan lupa buat follow yah!? MAKASIH💖
♡*♡∞:。.。 𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔。.。:∞♡*♡
Bel pulang sudah terdengar sejak sepuluh menit yang lalu. Kini semua murid telah berbondong-bondong di parkiran untuk kembali pulang, mungkin ada sebagian pulang ke rumah dan ada juga yang belum pulang ke rumah langsung. Contohnya kedua gadis yang tengah asik bernyanyi di ruang musik yang sudah sepi, hanya ada mereka berdua saja dan beberapa alat musik disana.
"SUNGGUH AKU CINTA PADAMU"
"CINTAKU BUKAN LAH CINTA BIASA!!" Fina memegang sapu yang berada di tangannya dan bernyanyi dengan nada yang tinggi
"Terus Na, oohhhh" Zoe yang memegang komonceng sebagai lighstick konser.
"Terima lah pengakuan ku, percayalah kepadaku. Semua ini ku lakukan karna kamu memang untuk ku, cinta ku bukanlah cinta biasa!!"
"Uohh uoahh UHHHHH~" sahut Zoe dengan mengikuti alur lagu yang Fina nyanyikan
"Bareng Na, go!!"
"CINTAKU BUKAN CINTA BIASA, JIKA KAMU YANG MEMPUNYAI, DAN KAMU YANG TEMANI KU SEUMUR HIDUPKU. TERIMALAH PENGAKUAN KU" Kini mereka berdua bernyanyi bersama di bait akhir lagu tersebut
Fina segera turun dari atas panggung yang biasanya anak anak pakai untuk latihan bernyanyi. "Gila suara lo cempreng banget anjing, mana serak serak berantakan lagi"
PUK
"Bilang apa lo tadi? Lo engga denger kalau suara gua udah mirip suaranya mbak IU? Wahh ngeremehin gua lo" Fina menepuk kepala Zoe pelan, sang empuh yang di tepuk pun hanya menatap tajam lawannya. "Pulang yuk nanti dicariin lagi"
"Ya udah sih, ayok lah"
Kini Fina dan Zoe berjalan sembari menyandang tas mereka dan meninggalkan ruang musik untuk kembali pulang, namun mereka tidak sengaja melihat seseorang tengah berduaan di ujung lorong. Mereka tampak mengenali orang itu, "Itu kan murid baru?"
Fina menatap Zoe dan kembali melihat apa yang ada didepannya, "Na sini Na" bisik Zoe dengan manarik tangan Fina dan mengajak nya bersembunyi di balik dinding agar mereka tidak ketahuan oleh keduanya. "Itu kan Rara sama Zaki, mereka ngapain di sana berduaan?"
"Mungkin mereka ada hubungan kan"
"Maksud lo?"
"Yakali aja bro, pacaran maybe?"
"Pacaran yah, pantes aja waktu di perpustakaan waktu itu dia ngeliatin Rara terus. Dan juga waktu dikelas dia selalu ngelirik Rara" batinnya dengan melihat keduanya yang masih tampak berbicara dengan bahasa isyarat dan tertawa bersama. Walaupun ia tau kalau Rara tertawa tanpa suara setidaknya ia masih bisa dengar suara Zaki yang seperti nya tertawa, "Fina"