Kecanduan

19.4K 156 4
                                    

Senin, pukul 09.00

Setelah kejadian tersebut, Aku dan Bima hanya berdiam saja disofa. Bi Inah lagi masak, sedangkan ayu bersama pasangan hidupnya yang telah aku buat. Aku yang terpesona dengan pengusaha yang tampan dan montok di hadapanku. Mumpung aku telah menguasai keluarga ini, aku juga ingin menguasai hartanya dengan memanfaatkan Bima. 'Bima, mulai sekarang kamu bekerja untuk saya. Uangmu adalah uangku juga mengerti!' Sugestiku yang dibalas dengan anggukkan.

"Tuan.... Makanannya sudah siap dimeja."Ucap Bi Inah.

"Oh iya bi, sekarang bibi ke kamar ya jangan keluar!"

"Si-siap tuan."Bi Inah langsung berjalan ke kamarnya.

Aku menuju ke meja makan yang penuh dengan makanan makanan mewah, ditengah meja terdapat buah buahan dengan minuman susu. Aku langsung duduk dan siap untuk makan. Ditengah makanku aku teringat bima yang masih merenung di sofa segera aku panggil.

"Bim, cepat kesini!"Teriakkan ku membuat bima langsung ke meja makan.

"I-iya sa-sayang..."Ucapnya.

"Huk huk.....,"Aku tersedak mendengar ucapannya dan langsung minum.

"Bentar, kamu tadi bilang apa? Gak salah dengar saya?"Tanyaku dengan heran.

"I-iya sa-sa...yang....."Bima dengan wajah menunduk dan memerah.

'Oh iya, tadi aku beri sugesti seolah olah istriku. Mungkin karna itu dia seperti ini.'

"Kalau begitu, kamu jongkok di bawah meja."

"Bu-buat apa?"Bima yang tak mengerti maksudku dengan wajah yang merah dan nunduk.

"Udah lakuin saja. Kamu suka rokok, kan?"

"I-iya, tapi a-aku tidak sering sering"Jawab bima sambil jongkok dibawahku.

"Buka aja, gak usah malu malu!"Ucapku yang diturutin langsung oleh bima.

Pov Bima

'Ada apa dengan ku? Kenapa aku tidak melawannya? Kenapa istriku tidak menganggapku malah menganggap satpamku suaminya? Aku ingin marah, tapi tidak bisa. Aku serasa tak berdaya, seolah olah tubuhku ini dikendalikan oleh seseorang. Aku ingin melawan tapi tubuhku menolak. Aku sangat bingung apa yang telah terjadi dengan keluargaku?'

Aku disuruh ke meja makan oleh seseorang yang tidak aku kenal sama sekali. Aku ingin menolak, tapi lagi dan lagi tubuhku malah berjalan kearah meja makan. Sampainya disana aku malah mengucapkan sayang kepadanya, aku heran kenapa mulutku bisa mengucapkan seperti itu kepada seorang laki laki remaja yang tidak aku kenal sama sekali dan menyuruhku untuk jongkok dibawahnya. Aku tidak mengerti dengan semua ini, aku menolak tapi tidak dengan tubuhku. Aku sekarang jongkok dihadapannya. Entah kenapa ketika aku melihat gundukan di balik celana pendeknya, aku ingin membukanya. 'Stop Bima, Kamu Normal. Kamu masih normal dan suka cewek' Batinku. Lagi dan lagi aku kalah, tanganku langsung membuka gundukan tersebut dan terlihat sempak berwarna putih dengan jendolan yang besar.

"Udah... Buka semua saja."Ucap seorang remaja tersebut.

Entah kenapa, kali ini dengan inisiatif ku sendiri ingin membuka dan melihat barang yang ada didalamnya. Aku turunkan sempaknya, seketika ada barang yang jatuh ke wajahku. Aku tahu itu kontol, tetapi setelah mendarat diwajahku dan kucium aku mulai suka dengan barang itu. Kontol remaja yang langka, besar dan panjang. 'Apa iya, aku harus mengulumnya. Tapi aku ini normal bukan gay dan aku tidak bisa melakukannya' batinku.

"Suka? Dengan rokok dagingku, Kalau suka cobain dulu."Ucapnya

Tapi, aku ingin mencobanya. Emang salah mencobanya.

"I-iya.."Jawabku. Tanganku mulai memegang rokok daging itu dan mulai untuk memasukan kontolnya kedalam mulutku.

Aku merasakan sensasi yang berbeda. Lembut, kenyal dan halus, membuat aku tambah kecanduan. Aku mulai memaju mundurkan kepalaku dan yah, inilah pertama kali aku sex oral orang lain bahkan dengan laki laki. Aku menyukai ini, lebih nikmat daripada main sama cewe.

Pov Yoga

Bima yang sekarang, terlihat bahwa sugestiku mulai berjalan. Bima lebih brutal mengoral kontol ku, walaupun masih terkena gigi. Aku menikmati dari makanan dan servis dari Bima. Mulutnya sangat lembut dan hangat.

"Mphhh..... Umphhhh...."Desahan dari Bima.

"Ahahah.... Heh Lonte sekarang, kecanduan Ya?"Tanyaku.

"Mpphhh... Emphhh..... I..... Mphhhhh..... I-ya...."Jawabnya dengan memaju mundurkan kepalannya.

Aku yang keenakan langsung menekan dan menggenjot kepalannya dengan keras, membuat dia tersedak hampir mual.

"Baru segitu, udah mau mual aja. Dasar Lonte!"

"M-ma-maaf"

Aku terus genjot, sampai aku menuju klimaks. Aku genjot dengan cepat, tanpa memikirkan bima tersedak atau tidak.

Plok Plok Plok

"Mphhhh.... Ahhhhh..... Umphhhh.... Ahhhh..."

"Bim, Ahhhh.... Aku.. mau....Keluar... Ahhhh"

Aku yang tak mau membuang benihku dilantai, ku tekan wajahnya dan kumasukkan kontolku lebih dalam.

Crottttt Crottttt
Crottttt Crottttt

Aku pun mengeluarkan sperma ku kedalam tenggorokan nya sampai tidak tersisa sedikit pun. Aku kira setelah itu bima bakalan berhenti, ternyata tidak. Bima malah tambah bringas, ia mengulum kontolku lagi yang membuat aku menggelinjang.

"Ahhh..... Sttahhhhh.... Kamu mau, teh ku? Sttt...."

"Mphhhh... I-iya Emphhhh......"Jawabnya.

Aku mendengar itu, langsung genjot lagi. Geli, nikmat itu yang aku rasa.

Currrrrrrrrrrrrrrrr

Glek Glek Glek

Aku yang sudah tidak kuat menahan rasa kencingku, akhirnya keluar. Aku melihat bima yang menelan itu, heran. Walaupun separuhnya di muntahkan ke bawah, sehingga mengenai jasnya.

Pov Bima

Aku ketagihan dengan barang ini, sangat nikmat rasanya. Ketika kontolnya mengeluarkan sperma, aku tidak merasa jijik. Aku malah ingin menelannya sampai habis. Asin, gurih, dan eneg itu yang aku rasa, tapi itu tidak membuatku jijik malah, aku menikmatinya. Aku belum puas, setelah kutelan semua, aku mengulumnya lagi. Kontol ini tambah nikmat dengan adanya sperma dimulutku, membuat tambah licin dan perasa. Tak terasa remaja itu tubuhnya menggelinjang, seketika ada cairan yang mancur dimulutku. Aku tidak bisa menelan semuanya, mancurnya terlalu cepat sehingga jatuh ke jas ku. Yah, cairan ini adalah air kencingnya. Aku sangat menikmatinya, entah kenapa ini bisa terjadi. Pokok nya sekarang aku suka dengan semua kenikmatan ini.

Selesai itu, kami pun beres beres dan segera mandi. Oh iya, aku mandi bersama dengan remaja tersebut. Entah kenapa saat aku,melihat dia telanjang aku terpesona dengan badannya. Aku ingin diewe dengannya, tapi aku kan laki laki mana bisa aku diewe. Aku ingin jadi pendamping hidupnya.

Pov Yoga

Setalah itu, Kami putuskan untuk mandi berdua, aku yang melihat kamar mandinya dilengkapi dengan bathtub dan shower. Aku ingin mencoba semuanya. Aku mulai melepaskan semua pakaianku dan dilanjut dengan bima yang melepaskan pakaiannya. Aku melihat tubuh bima yang ideal, berisi dan montok membuat aku bergairah.

Tapi, aku tidak melakukannya. Aku ingin menikmati rumahnya terlebih dahulu daripada orangnya.

Kami pun mandi, aku ingin mencoba mandi di bathub. Aku berbaring dan entah kenapa bima langsung menduduki tubuhku. Bima langsung memelukku dan menjilati perut sixpack ku, menjulur ke atas menuju ketiak. 'Entah kenapa dia seperti ini, walaupun aku tidak memerintahkannya. Apa dia ketagihan beneran dengan semua yang terjadi?.'Batinku.

Aku mengabaikannya dan menikmati mandiku ini dengan orang pengusaha yang tak berdaya.

HipnotisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang