Setelah mandi, aku memutuskan untuk tidur dikamar nya Bima. Kamarnya Bima mempunyai big bed, lemari besar dan cermin. Oh iya, kamarnya terdapat pintu kaca besar dan di luarnya balkon. Kamarnya berada di lantai 2. Aku langsung rebahan diatas kasur yang empuk dan besar ini. Aku suruh Bima tidur disampingku, ia tidur dengan kepala ada di belahan ketiakku. Akhirnya kami pun tertidur.
14.00
Aku terbangun, karena merasakan ada yang mengendus ngendus dibagian celanaku. Ternyata setelah sadar, aku melihat bima yang mengendus ngendus celanaku. Bisa bisa aja ni orang, masa ku hipnotis se-binal ini. Yah mungkin dia sudah gay seutuhnya.
Aku mengabaikannya dan mengajaknya ke bawah. Aku dan bima menuruni tangga, menuju ke ruang keluarga. Aku melihat disitu ada PS, jadi aku duduk disofa dan main. Bima jongkok dihadapanku, mulai lagi dia mengendus ngendus celanaku.
Setelah lama bermain PS, ada ketokan pintu. Dibuka pintunya dan ternyata itu, anaknya Bima, namanya Aliando Mahendra 15 tahun. Kulihat dia tampan, putih dan gak nyangka anak 15 tahun badannya sudah gacor parah. Dia kaget melihat bapaknya berkelakuan aneh dihadapannya, namun ayahnya tidak menggubrisnya, ia malah sibuk mengendus celanaku.
Aliando menaruh tas dan berjalan ke arahku. Dia menarik baju ayahnya kebelakang. "Apa yang ayah lakuin ha?"Tanyanya dengan kasar.
"A-ayah su-.....
"Suka dengan kontolku"Sambungku dengan senyuman miring.
"APA? JANGAN BERANI BERANINYA KAMU MEMPERMAINKAN KELUARGAKU!!!"Bentaknya.
"Ayah tidak seperti itu, ini pasti penyebabnya karna kamu. Ibu juga bertingkah aneh dengan satpam, mereka ciuman di pos jaga."Ucapnya sambil nunjuk ke arahku.
"Emang saya takut, Dek"Jawabku.
"GUE BUNUH LO, BANGSATT!!"
"Emang bisa?"Jawabku dengan terkikih.
Aku tepuk tangan untuk memanggil Zio, Aliando yang tak terima keluarganya digituin ingin memukulku, tetapi disaat mau mukul aku, alindo terhenti. Tangan aliando di pegang oleh Zio.
"Kerja bagus, Zio"Pujiku.
"Iya tuan"
Aliando terus memberontak dan berkata kata kotor. Aku suruh zio untuk duduk di kursi yang sudah aku sediakan, aku suruh mengikat tangan zio di belakang kursi, tak lupa untuk kakinya. Sekarang aliando tidak bisa bergerak.
Bima yang hanya bisa terdiam, aku suruh dia untuk melepaskan baju olahraganya aliando yang penuh keringat. Tubuh aliando yang gacor parah, dada berisi, sixpack, doritos pula. Disini aku ingin main main dengan mereka bertiga, yah aku sengaja tidak menghipnotis anaknya supaya ada varian nih cerita wkwkk.
"Zi, kalau kamu ingin uang tambahan. Cium baju itu!"Perintahku yan dituruti oleh Zio, zio mengambil bajunya dan menciumnya.
"ANJING, BANGSATT DASAR HOMO!!"Bentakan Aliando yang memberontak.
Aku suruh bima untuk menjilat puting aliando. Bima pun memilin dan menjilati puting anaknya sendiri.
"Yah jangan! Yah, sadar yah sadar"Ucapannya diabaikan oleh Bima.
Aliando menggelinjang dengan servis an ayahnya sendiri. Aliando terus memberontak. Bima yang bringas turun ke bawah dan mengendus kontolnya."Yah, sadar! Aku laki laki dan aku anakmu, tidak sepantasnya ayah begini terhadap anaknya"Ucapnya.
Aku suruh bima melepaskan celananya dan membuka celana dalamnya. Terlihat kontol panjang dan besar, bima yang melihat langsung mengoral nya. Aliando menggelinjang, kontolnya mulai berdiri."AYAH, HENTIKAN!"Bima yang mendengar itu malah tambah bringas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hipnotis
RandomDISCLAIMER : 18+ Kisah ini menceritakan seorang pemuda yang bernama Yoga,ia memiliki kemampuan menghipnotis. Kemampuan tersebut dibuatnya untuk memenuhi hasrat sexnya. HAPPY READING!!!