Episode 4

56 6 0
                                    


Episode 4 : perkelahian kecil atau besar


Michelle masih melanjutkan latihan nya tadi mendadak insting petarung nya aktif ada orang yang menyerang Michelle dari belakang dengan pipa besi. Michelle yang mengetahui menunduk tampa di duga mendadak Taketora melaju cepat dan mengambil momen Michelle yang menunduk dan menendang tangan yang memukul Michelle.

Seorang pemuda berambut merah memegang tangan kanan yang memegang pipa besi sekaligus ditendang oleh Taketora tadi.

" oy cabai apa yang mau kau lakukan hah?" Kata Taketora, yang lain berdiri membentuk perlindungan untuk Michelle.

Reiji dan Daidara tameng depan,hiro dan Ichiro tameng belakang, Soya dan Noya di depan Reiji dan Daidara menodongkan pemukul besi mereka Taketora yang mundur sejajar dengan kembar dengan insting hewan buasnya.

Pemuda yang tangan nya ditendang tadi mengeram marah menatap mereka dengan marah.

"Dasar rendahan kalian, pasti kalian masuk dengan cara kotor agar di kelas orang berada kan" kata pemuda tersebut.

" Shiba-san kau baik-baik saja kan, harusnya kalian hormat ke Shiba-san dia orang terkaya di Shibuya sebagai tuan muda. Sadari diri kalian anak jalang!! Apalagi kau anak manja!!" Teriak anak berambut ungu sambil menghampiri pemuda berambut merah bersama pemuda berambut kuning dan memaki maki sambil menunjuk ke Michelle tapi mereka terkejut karena yang ditunjuk tidak ada tapi tidak dengan 4 orang yang menjaga nya.

Mendadak mereka semua siaga termasuk 3 teman Michelle yang tidak tau, Apalagi Noya ia sudah berteriak histeris dan berlari memeluk Soya.

Bruk...

Suara benda nyaring dari pagar mengegerkan sekolah SMP Mizo 7, membuat mereka para siswa berlari ke gerbang sekolah. Terlihat banyak berandalan mengunakan seragam berwarna putih dengan lambang ular memakan ekor nya baru saja merobobohkan pagar sekolah.

" oy mana bocah bernama Shiba Tsukata, beraninya mengangu daerah kekuasaan kami!!!" Kata Seorang pemuda tinggi dengan rambut berwarna hijau tua.

Pemuda berambut merah maju dan mengatakan dia yang orang itu cari,terjadi baku hantam antara dua orang itu. Anak buahnya tidak tinggal diam saja, mereka melamparkan batu dan merusak sekolah, banyak siswa yang berlarian untuk melarikan diri karena ada yang dipukul dan dijotos oleh geng berandalan, Taketora memerintahkan teman-temannya untuk mengefakuasi siswa ke tempat aman.

Tampa mereka ketahui ada yang melemparkan batu bata, ke para kerumunan siswa yang panik.

Brukkk...

"Kyaaa!! Anak baru ada yang terluka kepalanya" teriak seorang siswi diantara kepanikan.

Semua siswa mengarah ke suara teriakan itu, di sana mereka melihat seorang pemuda berambut pirang dengan darah mengalir dari kepala ke wajah tampa ekspresi diam dan tenang.

"Mi-chan daijobu?" Kata Daidara panik sambil menghampiri Michelle dengan Taketora, Michelle hanya menggelengkan kepala tanda tidak apa-apa.

Mendadak ada orang yang melemparkan air dari dalam plastik ke arah Daidara, Michelle menarik Daidara ke belakang dan menjadi kan dirinya tameng. Air mengalir menghilangkan darah dan meke up yang menutup tato di dahi kiri ke pipi dengan gambar naga yang mengaum.

Michelle maju dengan ekspresi dingin tidak memperdulikan darah yang masih mengalir dari dahi nya. Daidara merasakan deja vu, Michelle mengulung lengan bajunya yang panjang lalu membuka perban yang di telapak tangan kiri kemudian mengangkat tangan itu yang menunjukan tulisan jepang yang memiliki arti petarung hantu, lalu mengikat perban yang melilit tangan tadi ke rambutnya dengan gaya ponytael atau ekor kuda tinggi lalu mengulungnya dan menjepit nya dengan hairpin kupu-kupu warna ungu, gaya rambut yang seperti kupu-kupu yang hingap dan perban yang melambai-lambai oleh angin seperti kupu-kupu itu hidup.

" Siswa SMP Mizo 7, lari...!!!" Teriak Daidara kencang, siswa yang mendengar bingung tapi tetap menurut, mereka semua berbondong-bondong lari ke arah sekolah dan melihat pertarungan dari lantai 2.

"Mina ikuzo!!, Taketora ayo jangan melamun" kata Daidara sambil menarik tangan Taketora karena khawatir dengan Michelle.

"Tapi Michelle..." kata Taketora pelan

"Kau ingin mati hah, perasaan ini dan suasana ini mengingatkan ku akan 5 tahun lalu. di mana ia menolong ku dari lemparan botol anggur preman yang membeli ku, sama persis ia yang kena lempar,membuka perban tangan yang kiri lalu mengikatnya di rambut selanjutnya preman itu masuk rumah sakit karena di hajar brutal oleh Michelle itu pengalaman berkesan termasuk mengerikan akan gaya bertarung nya" kata Daidara sedikit bergetar akan ingatan itu, mau tidak mau Taketora mengikuti Daidara untuk bersembunyi.

Kembali ke Michelle

" ku dengar kalian 200 orang ya..., hm...terlalu sedikit, bawakan aku 200 ribu orang!!!" Kata Michelle dengan akhiran Teriakan, di susul dengan pupil mata berbentuk Bintang yang bersinar besar dengan warna merah darah.

'Dia gila...'
'200 ribu orang emang mampu pasti 200 orang dia udah teler'
'Iya benar'
'Oy mending pulang sana minta peluk ibumu'
'Iya, lalu menangis lah seperti anak kecil'
'Dasar bayi, hahahaha...'
'Oh, atau ibu mu ngak mau kamu lalu menjualnya ke orang hidung belang dan kamu di jadikan pemuas nafsu'

Degg...

"Oy oy siapa yang menyiram bensin di atas api kecil" kata Reiji sambil memeluk tangan kanan Daidara yang ada disebelah dengan gemetar.

Mendadak suasana mencekam dan berat, Disana terlihat Michelle tersenyum manis tapi bagi teman-temannya itu senyum kematian.

Michelle mengeluarkan sapu tangan dan mengelap mukanya, terpampang tato naga di pelipis kiri atas mata hingga ke pipi kiri, Michelle berjalan pelan saat 3 langkah kaki nya menginjak tanah hingga meninggal cekungan dan melesat kedepan dengan cepat lalu menghilang.

Mendadak para berandalan siaga, satu per satu dari mereka tumbang dengan darah yang keluar dari kepala dan mulut, setelah setengah dari mereka tumbang di tengah kerumunan kelihatan Michelle tersenyum seram dengan darah yang muncrat dimana-mana.

" oy oy mana mulut besar kalian tadi yang berkoar-koar menghina ku hah" kata Michelle tersenyum seram.

"dasar sampah" kata Michelle dingin melunturkan senyuman nya.

Pemuda tadi yang di perkirakan ketuanya menyerang, tapi dengan mudah nya Michelle menghindar dan menyerang secara brutal.

Duagghh...

Brukkk...

Pemuda itu terkapar dengan darah yang mengalir dari mulut dan hidung setelah menerima tendang Michelle, pemuda itu tak sadarkan diri.

Tendangan yang pelan dan pukulan yang lembut tapi bisa berakibat fatal bagi tubuh dan darah yang terkena, dari situ lah sebutan petarung hantu pelan dan terlihat lemah tetapi mematikan.

Setelah beberapa menit...
200 orang berandalan terkapar dengan luka parah. Setelah selesai Michelle masuk ke sekolah dan kembali ke kelas.

Pintu kelas ia buka dan terlihat teman kelasnya yang melihat dari jendala, semua melihat ke arah dia karena pintu terbuka, dengan ekspresi dingin ia masuk ke kelas dan duduk di kursinya. depan bangkunya perempuan berkacamata ungu dengan bintang kecil di atas nya, di samping kanan nya ada Ichiro dan disamping kiri ada Taketora yang dekat jendela.

Michelle duduk di kursi nya dan menyandarkan tubuh di sandaran kursi lalu meletakkan tangan kanan menutup mata, beberapa menit kemudian ia menurunkan tangan kanannya dan mengambil tasnya lalu mencari sesuatu.

Selanjutnya :
Episode 5 : pembukaan festival musim semi dan pertemuan dengan ayah kandung Daidara, Hiro, Ichiro dan Taketora

AKATSUKI ( Tokrev ): Masa Lalu, Dan Harapan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang