Kepala Stasiun Orbit Maria, Urdi Kabir. Pria dari ras Nobilis Polar tersebut memiliki perawakan bungkuk, rambut putih keperakan yang dipotong cepak, dan kulit cokelat keriput. Terlihat tua, namun sebenarnya masih muda jika diukur berdasarkan standar kaum Malin.
Ras Nobilis Polar sendiri dikategorikan sebagai bangsa Halv-Phylum, memiliki karakteristik beruang kutub. Meski tidak ada bulu lebat ataupun cadangan lemak di bawah kulit, ia mempunyai telinga lebar dan gigi yang tajam layaknya beruang.
Sebagai pegawai sipil senior, Urdi Kabir telah mengabdi untuk Kekaisaran Solus selama lebih dari lima puluh tahun. Ia mempunyai Kapabilitas Qua Tingkat Tiga, Kelas Pejabat Pusat. Memiliki kredibilitas dan memegang tanggung jawab penuh atas Stasiun Orbit Maria.
Tempat tersebut merupakan pusat transit distribusi barang dan transportasi di planet Almiah. Sebelum turun ke permukaan ataupun pergi meninggalkan Region, seluruh moda transportasi akan didata terlebih dahulu untuk mendapatkan izin perjalanan.
Karena itulah, Stasiun Orbit Maria menjadi salah satu titik vital perekonomian Region Almiah. Gangguan kecil seperti pemadaman listrik dapat mengakibatkan kerugian finansial yang cukup signifikan, meskipun itu hanya terjadi selama beberapa detik saja.
Berbeda dengan bangunan lokal yang ada di Almiah, tempat tersebut memiliki desain arsitektur futuristik. Didominasi oleh logam baja, perangkat elektronik, dan mesin canggih.
Hampir seluruh bangunan stasiun berada di dalam kubah raksasa, memiliki ekosistem buatan dan kadar oksigen yang terjaga. Meski permukaan langit-langit kubah tampak transparan, ketahanan serta keamanannya sudah terjamin. Pihak pemerintah telah menerapkan protokol berlapis, mencangkup beberapa situasi dari normal sampai kritis.
Stasiun Orbit Maria menggunakan tata letak sentralisasi, dibangun dengan titik pusat berupa menara pengawas. Dikelilingi oleh empat dermaga, beberapa penginapan, belasan fasilitas pendukung, dan sebuah barak militer untuk menjaga keamanan serta ketertiban.
Pada jalan utama menuju dermaga barat, Urdi Kabir berjalan tergesa-gesa dengan ekspresi cemas. Mengabaikan semua pertanyaan yang diajukan oleh para pegawai yang sempat berpapasan dengannya, terus melangkah sembari menundukkan wajah.
"Pak Urdi! Ada apa dengan pemadaman tadi?" tanya seorang Pedagang yang biasa menggunakan jasa registrasi stasiun. Ia memiliki perawakan besar, berasal dari ras Lacerta dan mempunyai karakteristik kadal darat berwarna hijau tua. "Hampir saja kami merugi, loh! Untung data transaksinya tidak hangus," lanjutnya dengan nada sedikit bercanda.
Kepala Stasiun Orbit tidak terlalu memedulikan ucapan Pedagang tersebut. Ia hanya melirik, lalu lanjut berjalan dan mulai bergumam. Menunjukkan kecemasan yang sangat jelas.
Pedagang yang tadi menyapa tiba-tiba menghadang Urdi, lalu bertolak pinggang dan melebarkan senyum angkuh. Bertingkah layaknya preman pasar yang tidak tahu diri.
"Permisi, saya sedang buru-buru ...." Urdi mengulurkan tangan kirinya ke depan, lalu menyentuh tubuh pedagang itu dengan lembut. Kurang dari dua detik, gelombang kejut yang cukup kuat keluar dari telapak tangannya. Menerbangkan pedagang bertubuh besar itu sampai terpelanting ke jalan. "Diriku sedang sibuk," ujarnya seraya lanjut berjalan.
Semua orang yang melihat itu seketika tersentak, memucat, dan mulai menjaga jarak. Beberapa pegawai sipil terkesima, sedangkan para pedagang kebanyakan mulai segan. Mereka membuka jalan, menunjukkan rasa takut dan kagum pada saat bersamaan.
Urdi Kabir mengabaikan mereka, sama sekali tidak berpaling dan semakin tenggelam dalam pikirannya sendiri. Melanjutkan perjalanan sembari bergumam. Melewati beberapa jembatan penyeberangan, pos keamanan, dan akhirnya sampai di dermaga barat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siklus Sakral
FantasySejarah yang terlupakan, peradaban baru umat manusia, dan warisan keangkuhan. Perdamaian tanpa tujuan hanya akan mendatangkan dekadensi masyarakat, menggiring mereka menuju akhir berikutnya. Siklus kehancuran dan penciptaan dunia. Mereka menyembunyi...