CH 02 - Buaian Cakrawala (Part 05)

3 1 0
                                    





Delapan jam berlalu, hari berganti tanpa ada perubahan suhu pada Stasiun Orbit Maria. Masih diselimuti hawa dingin dan kabut tipis.

Dipenuhi oleh keramaian pengguna jasa transportasi yang transit di stasiun untuk mengurus keperluan administrasi. Dikelilingi oleh kapal luar angkasa yang berlabuh di dermaga, didominasi oleh pengangkut barang dan penumpang.

Pemberangkatan menuju Planet Almiah akan berlangsung sekitar lima belas menit lagi. Dalam rangka meningkatkan persentase keselamatan perjalanan, beberapa persiapan dilakukan oleh pihak pengelola Stasiun Orbit.

Dimulai dari kalkulasi letak bulan dan kecepatan orbit, kekuatan gravitasi planet pada lintasan perjalanan, rotasi planet, kekuatan angin saat memasuki atmosfer, bahkan sampai arah serta tekanan arus laut pun diperhitungkan untuk meningkatkan persentase keselamatan.

Perjalanan dari stasiun orbit menuju Almiah tidak dilakukan dengan kapal luar angkasa. Meski didominasi oleh samudra, planet tersebut memiliki lapisan atmosfer yang cukup tebal dan terawat. Mampu membakar habis objek yang masuk sebelum sampai ke permukaan.

Karena itulah, konsep pesawat sederhana digunakan untuk mengurangi efek gesekan objek dengan lapisan atmosfer. Tepatnya, konsep yang dipakai untuk perjalanan turun tersebut adalah bidang miring. Melakukan perjalanan secara diagonal menggunakan lintasan imajiner.

Moda transportasi yang digunakan dalam perjalanan tersebut sangatlah sederhana. Mirip seperti kapal luar angkasa, namun dibuat khusus dengan bahan tungsten yang lebih tahan panas. Berbentuk lonjong untuk mengurangi gesekan, terbang dalam posisi vertikal, turun perlahan secara diagonal, dan tidak mengaktifkan mesin pendorong. Terbang menggunakan gaya gravitasi planet dan tekanan atmosfer.

Prosedur perjalanan tersebut diterapkan bukan untuk menghemat biaya, namun murni untuk meningkatkan persentase keselamatan. Perubahan tekanan gravitasi yang cukup ekstrem dapat merusak mesin utama, mempengaruhi reaktor, radar, dan alat elektronik lainnya.

Sebab itulah, protokol mematikan mesin utama diterapkan untuk memperlancar perjalanan. Sepenuhnya memanfaatkan gaya gravitasi dan tekanan atmosfer planet.

Anehnya, fenomena tersebut hanya terjadi saat perjalanan turun saja. Saat ada objek yang keluar dari planet, efek gangguan perangkat elektronik sama sekali tidak terjadi. Mesin dapat beroperasi tanpa masalah, terbang menembus atmosfer sampai luar angkasa.

Untuk menghemat pengeluaran, mayoritas perusahaan jasa transportasi lokal minimal menggunakan dua jenis kapal dalam kegiatan operasional mereka. Jenis pertama untuk perjalanan luar angkasa, sedangkan yang kedua khusus untuk perjalanan memasuki atmosfer.

Peti Mati, Kotak Hitam, Panah Arah, dan Tombak Langit

Jenis kapal yang digunakan untuk turun memiliki banyak nama, namun secara resmi dicatat sebagai Peluncur Langit. Memiliki resistensi panas yang sangat tinggi, beberapa lapisan logam anti-radiasi, dan mampu terbang buta karena hanya bergerak mengikuti lintasan imajiner.

.

.

.

.

Dini hari merupakan waktu paling ideal untuk melakukan perjalanan turun menuju Almiah. Tekanan angin pada lapisan troposfer cenderung stabil, posisi kedua bulan yang mengorbit pun sesuai dan tidak terlalu mempengaruhi kondisi gravitasi planet.

Meski memiliki kapal yang mampu menembus lapisan atmosfer dengan mudah, Irwin Walton lebih memilih untuk menggunakan jasa swasta. Menitipkan Kapal Luar Angkasa Kekaisaran Solus kepada pihak Stasiun Orbit, kemudian menaiki penerbangan lokal yang sudah terjamin reputasinya. Berbaur dengan masyarakat setempat.

Siklus SakralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang