07

1K 102 43
                                    

Damian memijat pelipis dahi saat kepalanya dipenuhi dengan perubahan Christiane.

"Dia benar benar berubah" ucap Damian dengan amat pelan, kekehan kemudian terdengar saat Damian mengingat kejadian kemarin.

"Kecuali tentang dia yang membenci tempat ini"

Ingatan Damian mengalir pada dirinya yang mendengar bahwa Christiane sudah ditemukan, tapi saat Damian tiba didepan pintu, ia malah mendapati suara bentakan dari Christiane.

Terhitung satu jam lebih Damian berdiam diri didepan pintu, ia mendengar keluh kesah dan tangisan Christiane sampai akhirnya wanita itu tertidur.

"Se menderita itu kah dia menikah denganku" ucap Damian sambil menatap langit langit.

Harusnya Damian bersyukur karna Christiane sudah tidak melanjutkan aksinya untuk bunuh diri, bahkan Christiane mampu makan dengan lahap meski dalam keadaan kesal.

"Harusnya aku memakan makanan penutup dengan porsi normal" sesal Damian, karna ia sangat menikmati perubahan Christiane.

Tapi sepertinya itu berdampak buruk bagi Christiane, dan Damian yang berharap Christiane mau menerima dan membalas rasa Damian.

"Berhentilah memikirkan hal bodoh"

Damian menghela nafas, ia menegakkan tubuhnya untuk mengurus kembali dokumen yang berada dihadapannya.

"Aku harap dia mau menemaniku mengerjakan dokumen tidak berguna ini" ucap Damian.

Otaknya mulai berkhayal tentang Christiane yang menatapnya lembut sambil duduk pada kursi di depannya.

Damian menggelengkan kepalanya saat pikiran nya mulai kacau. "Aku harus segera tidur" saat ingin beranjak suara dobrakan menghentikan Damian.

BRAK!

Saat amarahnya akan keluar, tatapan damian malah terpaku dengan Christiane sebagai pelaku pendobrak pintu.

"Ada apa" tanya Damian setelah bersitatap dengan Christiane cukup lama.

"Apa aku butuh alasan untuk masuk ke ruang kerja mu?" Christiane melangkah dan menduduki kursi yang berada tepat didepan Damian.

"Aku tidak akan menggangu" ucap Christiane sambil menatap polos Damian, membuat sang empu mendatarkan wajahnya.

Damian mulai membaca dokumen yang didepannya, dan sekali kali ia memberikan cap pada dokumen yang dibacanya.

Christiane pun hanya memperhatikan aktivitas Damian sambil menahan tubuhnya agar pergi dari ruang kerja Damian.

Sebenarnya Christiane datang tanpa tujuan apapun, ia hanya mengikuti insting tubuhnya saat berjalan jalan dengan Dea dan insting itu mengarahkannya kesini.

"Apa dea tak tau bahwa ini ruang kerja Damian? Wah padahal aku sudah amat mempercayai nya" kesal Christiane yang lupa bahwa ia selalu memotong pembicaraan Dea saat akan memasuki ruang ini.

Christiane terus menggerutu didalam hati, sambil mencari alasan yang masuk akal untuk keluar dari ruang kerja Damian.

"Apa ada hal yang ingin kau katakan?"

Suara Damian mampu mengalihkan perhatian Christiane, ia menatap Damian yang sudah berhenti mengerjakan dokumen dokumen didepannya.

"Apa aku menggangu?" tanya Christiane yang dibalas helaan nafas dari Damian.

"Kalau gitu aku keluar saja" ucap Christiane.

Tangan Damian menahan Christiane yang akan beranjak pergi membuat Christiane menatap tangan Damian buang menggegam pergelangan tangan nya.

"Aku yakin, bukan itu yang ingin kau katakan" ucap Damian dengan datar, meski gerakan nya terasa kaku saat menarik tangan nya kembali.

Meski Christiane merasa aneh, ia memilih untuk bersitatap dengan Damian daripada menjawab pertanyaan nya.

Satu hal yang Christiane dapatkan, yaitu fakta bahwa wajah Damian terlihat tampan? Sangat tampan? Atau terlihat seperti dewa? Tapi wajah nya itu

"Benar benar sempurna" kagum Christiane. Pantas saja para rakyat menginginkan duke nya bahagia, tertanya parah duke patut untuk dipuja.

"Apa kau kesini untuk membicarakan tentang perceraian."

Mata Christiane mengerjap saat mendengar perkataan Damian, ia mengerutkan kening saat Damian terlihat mulai marah?.

"Haruskah kita bercerai?" tanya Christiane sambil menatap lurus manik Damian.

Ini bukan hal yang diinginkan Christiane, ia bahkan sudah membuanh jauh jauh pemikiran cerai.

Tapi karna Damian yang mengungkitnya, mungkin Christiane bisa mendapatkan kebebasan tanpa harus membuat seseorang menderita.

BRAK!

Damian memukul meja dengan amat kencang membuat Christiane yang sibuk dengan dunia nya terkejut.

"Ada apa dengan mu?" tanya Christiane sambil menatap tajam Damian.

"Sepertinya aku yang harus bertanya seperti itu!" Damian mendapatkan tatapan bingung dari Christiane membuat amarahnya semakin besar.

"Kenapa kau selalu menginginkan perceraian! Bahkan kau rela mati dari pada mengandung anakku. Apa kau memiliki kekasih dinegri mu ha!"

"Kau gila? Kau sendiri yang memulai kata perceraian dan sekarang kau menuduhku?" tanya Christiane tak Terima

Damian yang mendengar itu hanya tertawa lalu mencengkram dagu Christiane.

"Sepertinya kau benar. Aku sudah gila karna memikirkan cara mengajakmu makan, selama 3hari tidak tidur."

"Aku juga tidak tidur setelah mendengarmu menangis. Kau benar benar membuat ku gila Christiane!"

Setelah mengatakan itu tubuh Damian jatuh membuat prajurit dan Dea memasuki ruangan. Christiane yang masih syok dengan kejadian itu pun hanya bisa menatap kosong Dea yang terus memanggilnya.

"Seharusnya kau melihat sisi mengerikan nya tadi" ucap Christiane sambil menarik ucapan nya yang mengatakan bahwa Damian sempurna.

-- --- --

Hallo semua, lama ya gua ga update padahal awal bikin gua ga pernah stop update.

Selama gua ga update, gua mikirin banyak hal tentang ni cerita, kaya 'gua gapernah idup dijaman kerajaan, jadi gmna bisa cerita ini di lanjutin'

Dan gua akui, gua cuma gamau lanjutin ni nopel daripada mikir alur kedepan nya kek mana. Karna terakhir update kemarin gua ngerasa pov nya mulai gajelas.

Dan sekarang pun gua ngerasa kek gitu, tapi lebih milih buat lanjut update, dan perbaiki semuanya.

Selama ch 1-5 gua terlalu basa basi, buat bikin ni pasangan saling parno satu sama lain.

Tapi di chapter selanjutnya Christiane bakal bilang.

-- ---

"Hei, setelah aku pikir pikir, selama ini aku sudah bertindak tidak masuk akal.. Tapi bukankah kau lebih tak masuk akal karna tidak tidur selama 4hari, sampai sampai mirip orang gil-

"Maksudku, ayo kita perbaiki pernikahan ini" yakin Christiane sambil menatap Damian yang masih terbaring dikasur nya. .

-- ---

Sini komen next
Biar gua update nya ga 1× dalam seminggu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TUAN DAMIAN'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang