02. Siapa?

904 87 1
                                    

Irish Rabelya adalah salah satu Rakyat diwilayah Duke Damian, tapi itu dulu. Karna sekarang Irish adalah Nyonya Duchess Christiane yang baru bangun dari percobaan bunuh diri yang ke 3kali dalam sebulan.

"Kembali ke masa lalu? Menjadi si Arogan? Hahh.. Sebenarnya dosa apa yang telah aku perbuat hingga berakhir seperti ini?" gumam Christiane dengan lirih.

Meski Irish ditakdirkan menjadi Rakyat yang kurang berkecukupan, setidaknya Irish mempunyai kehidupan normal dan mati kelaparan bukan karna hukum penggal.

Tapi sekarang Irish menjadi Christiane, ia akan menjalani kehidupan yang amat tidak normal dan mati karna hukum penggal.

Bagaimana caranya agar tubuh Christiane yang ditempati Irish tidak dihukum penggal? Haruskah Christiane melepaskan gelarnya dan menjalani hidup sebagai Rakyat biasa?

Atau.. Christiane mulai menggoda Duke?

"Tidak! Jika aku menggoda Duke rumusnya bakal berubah dari yang tadinya 'cara bertahan hidup' menjadi 'cara menggoda pria'"

Suasananya menjadi hening hingga akhirnya Christiane memeluk lutut dan menyembunyikan wajahnya.

"Aku tidak peduli mau itu hidup sebagai Irish atau Christiane, tapi bisakah aku ditempatkan ditahun kakek masih hidup? Aku merindukan nya."

Air mata mulai mengalir dipipi Christiane, Ia menangis sejadi jadinya saat mengingat wajah Duke lah yang pertama kali Christiane lihat ditubuh ini.

Untung saja Duke hanya menatapnya datar dan pergi, sepertinya duke memanggil pelayan karna selepas kepergian duke ada pelayan datang menghampiri Christiane.

"Sepertinya rumor itu tidak benar, karna setelah bersitatap dengan duke aku merasa lebih rendah daripada serangga"

"Harusnya aku kembali ke tubuh Irish saja, meski tidak tahu apa yang terjadi nanti aku bisa menjadi penasihat Christiane agar tidak dihukum penggal"

"Apa yang harus aku lakukan kek?"

Christiane terus meracau tentang nasib yang sedang terjadi padanya.

Bahkan cerita penyihir yang hidup seratus tahun atau manusia akan terlahir kembali diabad selanjutnya tidak akan bisa menandingi nasib Christiane sekarang.

Jika saja ada cerita dimana seseorang yang kembali ke masa lalu, Christiane bisa menangani masalah nya sekarang.

"Kenapa kesialan ku datangnya berturut-turut? Tidak bisa kah mereka sabar dan mengantri hik"

Tok tok tok

"Nyonya, ini saya Dea"

Christiane mulai menyelimuti tubuhnya dan berbaring menghadap kekiri agar tidak bertatap muka dengan pelayan.

"Masuklah" ucap Christiane

Entah suaranya terdengar atau tidak, yang pasti Pelayan yang bernama Dea itu tidak langsung masuk dan setelah beberapa detik derit pintu terdengar digendang telinga Christiane.

Langkah kaki terdengar membuat Christiane menjadi gugup sendiri.

hik.

"Apa nyonya baik baik saja?" tanya Dea sambil menatap tubuh Christiane yang berbaring membelakangi Dea.

"Aku baik hik baik saja, hanya cegukan" jawab Christiane

Christiane menahan nafasnya dengan harapan cegukannya mereda, tapi hasilnya nihil karna cegukan itu terus berlanjut.

"Sebaiknya diredakan dengan air" ucap Dea

"Akan aku hik lakukan setelah kamu pergi" ucap Christiane, Dea yang mendapat respon seperti itu hanya bisa menghela nafas.

"Apa nyonya menangis?"

Pertanyaan Dea mampu membuat Christiane mematung, Christiane menormalkan ekspresi nya dan menjawab.

"T-tidak" jawab Christiane

"Apa terjadi sesuatu yang buruk?" tanya Dea sambil melangkah mendekati Christiane.

Christiane yang mendengar suara langkah mendekat pun panik sendiri "dimana sikap acuh tak acuh ku di eps 1!!"

"B-berhenti. Apa k-kamu tidak tahu tatakrama pada orang yang harus dilayani" ucap Christiane yang berusaha memberi penekanan tanpa membalikan badan.

"Apa nyonya belajar tatakrama saat berbicara dengan seseorang?" Tanya Dea yang tepat menusuk jantung Christiane.

"Ahhh level pelayan ini berbeda dengan pelayan yang tadi terlihat ketakutan!!" Batin Christiane

Srek

Selimut yang menutupi tubuh Christiane ditarik paksa hingga Christiane memeluk tubuhnya sendiri.

"K-kamu!" kata kata Christiane menghilang setelah bersitatap dengan wajah Dea yang terlihat sangat lelah.

"Sepertinya dia sangat tersiksa menjadi pelayan Christiane"

Suasana kamar menjadi sangat hening karna Christiane tidak melanjutkan ucapan nya.

"Berhentilah menatap saya dengan pandangan kasihan" ucap Dea yang membuat Christiane mengalihkan tatapan nya.

"Wajahmu terlihat letih" gumam Christiane sambil menggaruk lehernya.

"Wajah nyonya terlihat seperti orang yang sudah menangis." balas Dea.

"Kenapa kamu bersikap kurang ajar? Apa kamu dekat dengan Chr- maksudku apa kamu dekat dengan ku?" tanya Christiane.

Christiane menatap pelayan itu dengan sedikit tajam. Kepercayaan mulai dirinya kembali, ia melihat pelayan itu menghela nafas dan menatap Christiane dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

"Apa nyonya benar benar hilang ingatan?" tanya Dea.

"Para pelayan mulai bergosip tentang anda yang hilang ingatan." lanjut Dea saat Christiane menatapnya dengan tatapan bingung.

Pernyataan dari Dea mampu membuat Christiane mengingat kejadian disaat pelayan masuk dan menghampiri nya.

Saat itu Christiane sempat bingung karna dipanggil Nyonya, sampai akhirnya mengeluarkan pertanyaan tentang Indentitas dirinya.

"Christ, aku tahu kau berusaha untuk pergi dari tempat ini. Tapi jika kau pergi, aku yang dibawa bersama mu ini tidak punya siapa siapa lagi." lirih Dea

TUAN DAMIAN'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang