Suara denting sendok memenuhi ruang makan, Christiane menerapkan Etika makan yang diajarkan Dea dengan sempurna.
Damian juga terlihat tidak ingin berbasa basi setelah Ia menyuruh Christiane makan, selang beberapa menit akhirnya acara makan selesai tampa hambatan.
Tangan Damian bergerak memberi kode agar pelayan mendekati nya membuat pelayan yang sedari tadi berdiri mendekat kepadanya.
"Bawakan hidangan penutup kemari" suruh Damian.
Christiane yang melihat pelayan itu akan menyetujui perintah Damian langsung mengeluarkan suara.
"Tidak perlu" ucap Christiane yang mendapat tatapan menusuk dari Damian.
"Aku sudah kenyang" ucap Christiane tanpa bersitatap dengan Damian.
"Kamu pikir hidangan penutup itu untukmu." suara dingin Damian mampu membuat Christiane menatapnya.
"Hei, aku tak tau pola makan mu seperti apa. Tapi kau makan terlalu sedikit, jika kau makan hidangan penutup nanti kau sendiri yang muntah" tentu saja kata kata itu Christiane ucapkan dalam hati.
Christiane mengalihkan tatapan nya pada pelayanan yang masih terjebak diantara mereka "Bawa saja hidangan nya" ucap Christiane.
"Toh jika kau muntah, tidak ada hubungan nya denganku" gumam Christiane.
Tak butuh waktu lama dua orang masuk membawa hidangan terakhir ditangan masing masing, setelah kepergian pelayan itu.
Lalu satu orang pelayan menyiapkan dua piring, saat akan mengisi piring kedua, suara Christiane menghentikan pergerakannya.
"Itu untuk aku bukan?" ucap Christiane yang diangguki pelayan itu. "Maaf membuatmu repot, tapi kali ini aku tidak makan hidangan penutup" ucap Christiane dengan amat canggung.
Sebenarnya Christiane selalu makan hidangan penutup saat makan dikamar, tapi sekarang ia tidak berselera untuk memakan hidangan penutup.
"Dia lebih kerepotan jika kamu tidak memakan hidangan penutup" ucap Damian.
"Karna itu aku minta maaf."
"Hidangkan saja." ucap Damian membuat pelayan itu melanjutkan gerakan nya.
"Aku jadi tambah kesal." Christiane menerima piring yang diberikan pelayan, Christiane memakan makanan hidangan penutup sebanyak 3suap setelah itu ia menaruh sendoknya disebalah piring.
"Kenapa berhenti?" tanya Damian yang dihiraukan Christiane
"Harusnya kamu bersyukur karna bisa makan karna diluaran sana banyak yang kelapar-" Christiane menatap Damian dengan tajam, membuat sang empu menghentikan aksinya.
"Kamu menyuruh mereka membawa hidangan penutup, padahal isi piring mu hanya sendikit?" ucap Christiane yang bersitatap dengan manik Damian.
"Sudahlah" ucap Christiane sambil menatap ke arah lain.
"Terima kasih atas makanannya, aku pamit undur diri" Christiane mendorong kursi yang didudukinya, lalu melangkah pergi.
"Dihukum penggal karna tidak punya tatakrama, mungkin lebih baik haha"
Christiane melangkah tanpa tujuan yang jelas, bukan karna pertama kali keluar kamar tapi karna lupa arah jalan menuju kamar.
Tapi meski begitu Christiane menikmati pemandangan disekeliling. "Sepertinya sesekali aku harus keluar untuk mengenal kastil duke" ucap Christiane.
Merasa lelah berjalan tanpa tujuan, Christiane mendudukan diri dibawah pohon meski ia melihat kursi sebelum dirinya duduk.
Christiane menutup matanya menikmati sapuan angin yang menerpa wajahnya "Jika Christiane asli ada disini, apa yang akan dia lakukan ya?" ucap Christiane.
Pikiran Christiane bercamuk meski tubuhnya menikmati sapuan angin, ia bahkan mendengar orang orang menggosip kan Christiane.
"Sayang sekali mereka tidak tahu, bahwa aku ada dibelakang pohon ini" ucap Christiane saat orang orang berkata banyak yang mencarinya.
Dan entah sudah berapa lama Christiane berdiam diri, tapi sekarang makin banyak orang lewat yang membicarakan Christiane, contohnya orang-orang yang sedang lewat sekarang.
"Hei, kau sudah dengar soal Duchess yang menghilang setelah bersikap tak sopan pada duke?"
"Aku sudah dengan berulang kali, setiap pelayan melewati pohon ini."
"Iya, padahal Duke sudah makan siang tapi bisa bisa nya Duchess menghardik Duke seenaknya."
"Kalian pikir aku cenayang yang mengetahui perut orang sudah terisi atau belum"
Christiane terus menerus menjawab dalam hati, sampai sampai perasaan yang tadinya merasa bersalah hilang sepenuhnya.
"Aku sedikit kecewa, karna Duchess masih bersikap buruk"
"Suruh siapa kau berharap padaku. aku kan masih manusia sepertimu."
"Benar, tapi katanya Duchess hilang ingatan ya?"
"Lebih tepatnya jiwa yang berbeda"
"Kudengar si begitu, tapi mana ada orang yang hilang ingatan langsung memberi perintah untuk menurunkan pajak"
".."
"Ahh, kuharap mereka bercerai saja."
Christiane langsung membuka matanya, "kenapa aku tidak memikirkan itu?." Christiane keluar dari persembunyian nya.
"NYONYA!!" teriak Dea mampu membuat Christiane menatap kesumber suara.
Christiane mengurungkan niatnya, untuk bertanya dimana Duke sekarang pada pelayan yang memberi cahaya kehidupan pada Christiane.
Ia melangkah ke arah Dea yang berlari padanya. Bukan nya mengatur nafas, Dea malah menceramahi Christiane setelah berdiri didepan Christiane.
"Nyonya kemana saja! Apa nyonya tahu seberapa khawatir nya saya! Jika anda melarikan diri karna bersikap tak sopan pada Duke tak apa, tapi bisakah anda berhenti membuat saya khawatir!"
"Anda selalu saja bersikap semena mena, apa anda tidak mengetahui bahwa tubuh anda sangat berharga! Anda-
"Dea tenanglah!" ucap Christiane sambil mengguncangkan tubuh Dea, ia menatap Dea dengan wajah berseri.
"Kedepannya aku akan menjaga tubuhku, karna aku akan bercerai dengan Duke!" ucap Christiane dengan semangat.
Pelayan yang tadi membicarakan Christiane menjadi gemeteran hingga wajahnya pucat basi "Harusnya tadi aku pergi saja" batin mereka.
Sedangkan Dea, ia malah mengingat momen Christiane menangis karna Duke memberikan kata kata pedas setelah Christiane mengajak bercerai.
Duke berkata bahwa ia akan membantai keluarga Christiane dan membawa kepala nya ke depan Christiane, ditambah Duke berjanji setelah Christiane keluar dari kastil nya ia akan mendapatkan cemohan dari masyarakat.
Entah tentang dirinya yang janda, atau apa. Bahkan Duke sampai mengancam jika Christiane sekali lagi mengajaknya bercerai, Duke akan menghilangkan nama Kerajaan Karmez dipeta.
"N-nyonya anda bisa kehilangan kehormatan anda jika bercerai dengan Duke" ucap Dea dengan keringat dingin yang membasahi nya.
"Kau tau Dea? Aku bahkan siap menjadi gelandangan!!!" ucap Christiane dengan tatapan yang amat membara.
KAMU SEDANG MEMBACA
TUAN DAMIAN's
Randomㅤ [ TIME TRAVEL ] Irish pernah mendengar cerita tentang penyihir yang hidup ratusan tahun, Irish juga pernah mendengar bahwa manusia akan terlahir kembali di abad yang berbeda. Tapi, selama 19tahun Irish hidup. Irish belum pernah mendengar cerita...