❗Dilarang mengcopy paste karya orang lain❗
Arenza, lelaki yang selalu merayakan seorang gadis bernama kayana si teman masa kecilnya. Membuat sebuah video-video tentang hidupnya dan beberapa hal tentang Kayana. Lelaki itu menghilang tanpa jejak, sepe...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setiap murid baru diwajibkan untuk mengikuti ekstrakulikuler yang ada disekolah. Ke-4 member #1 Vespa sedang merundingkan kemana mereka akan mendaftar.
"Gue klub musik aja ga sih? Akh enggak deh! Nanti ada si tengil," gumam Ningie.
Kayana menutup matanya dan menggerakkan tangannya. "Tang ting tung yang mana yang beruntung?!" batinnya.
Setelah berhenti, Kayana membuka matanya. "Aku klub musik, kalian?"
"Lo musik? Gue juga musik!" ucap Karin pada Kayana, mereka berdua pun bersorak.
"Gue..siaran aja deh?! Seru deh kayaknya, lo?" tanya Gisella, pada Ningie.
"Jangan samaan dengan gue!" peringat Gisella. "Siapa yang mau samaan? Gue klub lukis!"
Gisella dan Ningie pun beradu tatapan elang mereka. Karin mendorong pelan kedua tubuh temannya itu dan berdiri di pertengahan mereka ber-2.
"Sekarang mulai mendaftar dan masuk keruangan klub yang dipilih masing-masing, jangan bertengkar!"
Gisella dan Ningie pun berjalan berlawanan arah, tetapi ke-2 mata mereka tetap saling menatap satu sama lain. Kayana dan Karin pun juga ikut mendaftar dan masuk keruangan klub musik.
Mata Kayana bertemu dengan sepasang mata milik siswa yang duduk di kursi dekat pintu. Tatapannya taka sing dibenaknya.
"Susu full cream?" batin siswa tersebut.
Para peserta baru pun mulai memperkenalkan diri mereka dihadapan kakak tingkat. Setelah selesai, ke-3 lelaki peserta baru menghampiri Kayana dan Karin yang ingin beranjak dari ruangan.
"Karena kita cuman berlima, boleh kenalin sekali lagi? Biar semakin dekat dan ga canggung," ucap salah satu siswa.
"Gue duluan ya, dah semua!" Kayana pun pergi mengejar Karin, yang sudah pergi lebih dulu.
2022
Kayana jarang kembali pulang kerumahnya. Dia selalu merasa sesak jika berdiam diri didalam rumah saja. Oleh karena itu, dirinya menyibukkan diri diluar rumah. Setelah pergantian shift, Kayana bergegas pulang.
Menyiapkan dirinya untuk les di jam 8 malam nanti. Dion yang sadar kehadiran Kayana di rumah, mendatanginya ke kamar.
"Dari mana aja lo? Papa nyariin lo sejak tadi, Kayana."
Kayana menatap kehadiran Dion di ambang pintu kamar. "Ga usah peduli, bisa? Seperti biasanya. Seperti hari-hari sebelumnya bisa, kan?"
Kayana melanjutkan aktifitasnya. Dion masih setia berdiri di ambang pintu.
"Jangan halangi jalan, gue mau berangkat les."
"Enggak! Lo ga boleh pergi, sebelum jawab pertanyaan gue. Lo seharian ini kemana aja? Kenapa ga jawab telpon gue? Kenapa ga balas chat gue? Kenapa ga izin ke gue?"
Kayana tertawa. "Peduli apa lo sama kehadiran gue? Minggir." Ia mendorong tubuh Dion.
Kayana berjalan menuju paga rumah. Dion menarik lengan Kayana.
"Jawab pertanyaan gue dulu, Kayana Ginevra!"
Kayana menarik lengannya. "Kalau gue menjawab pertanyaan lo, apa lo akan paham masalah gue? Apa lo akan pedulikan gue?" Dion tetap terdiam.
"Basi gue dengernya. Ga usah ganggu gue dengan pertanyaan basi lo itu, ga berguna! Gue ga akan jawab pertanyaan lo, sebelum lo jawab pertanyaan gue."
Kayana menghentikan taxi yang lewat dan masuk kedalamnya. Ia mulai menuju ketempat les. Meninggalkan Dion, yang masih berdiri ditempat sebelumnya. Kayana berusaha untuk tak pedulikan hal itu.
2023
"Pulang...."
Kayana tersadar dari kantuknya. Ia turun di halte dan berjalan menuju tempat latihan musik bersama dengan anggota Moonlight lain yang telah menunggu.
Mereka mempersiapkan diri untuk festival yang akan diadakan di bulan mei tahun 2024 mendatang. Festival terakhir yang akan dihadiri mereka sebelum h-14 hari sebelum kelulusan.
"Gimana kalau kita latihan lagi pas liburan, kalian bisa?" usul Arsan, sebagai ketua.
"Boleh sih, kalau ga males," jawab Naren. "Kerjaan lo males mulu, Ren," celetuk Karin.