❗Dilarang mengcopy paste karya orang lain❗
Arenza, lelaki yang selalu merayakan seorang gadis bernama kayana si teman masa kecilnya. Membuat sebuah video-video tentang hidupnya dan beberapa hal tentang Kayana. Lelaki itu menghilang tanpa jejak, sepe...
"Bagaimana perasaanmu saat tahu, bahwa didunia ini ada yang menunggumu, merayakan mu dan berharap akan bersamamu selamanya. Padahal kamu yakin bahwa kamu tidak diinginkan didunia.."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sepanjang hari, banyak yang memberi ucapan 'selamat berulang tahun' kepada Kayana. Banyak yang mengucapkannya, tapi ia tetap merasa begitu kekurangan.
Dirinya seperti menunggu ucapan selamat dari orang yang spesial. Siapakah dia?. Dion mengucapkan selamat kepadanya di room chat keluarga. Benar saja, orang tuanya tak akan merayakan ulang tahun untuknya.
Mereka juga akan pergi keluar kota karena urusan pekerjaan. Diman yang terpenting? Pekerjaan atau keluarga? Mungkin pekerjaan?.
Tenang saja, ulang tahun kali ini tetap akan dirayakan. Tapi tidak dengan keluarganya, melainkan teman-temannya. Itu lebih baik, tidak! Itu jauh lebih baik, dari pada tidak dirayakan sedikit pun.
Kayana baru saja tiba di sekolahnya. Ia membuka loker miliknya dan menemukan sebuah kaset yang tak asing dimatanya. Kaset milik Arenza? Bagaimana bisa berada disini?.
Tanpa berpikir panjang, Kayana memasukkannya kedalam tas dan membawanya. Dari tempat yang tak cukup jauh, seseorang melihat gerak-gerik Kayana.
~🐰~
Gisella baru saja tiba dirumah, setelah berkegiatan disekolah. Ia membanting tubuhnya keatas sofa. Lelaki itu sedang memainkan gitarnya didekat Gisella berada. Gadis itu pun menatapnya dengan penuh cinta. Tapi, apa perasaan lelaki itu sama dengannya?.
"Sudah?"
"Sudah? Sudah apa?"
"Kamu sudah berikan kaset itu Kayana?"
"Sekali lagi, Kayana dan Kayana" batinnya.
"Sudah, memang itu apa? Aku ga boleh lihat, kah?"
"Enggak! Itu dariku untuk Kayana. Bukan untuk kamu, Sella"
Gisella memutar bola matanya. Ia begitu bosan mendengar nama Kayana yang terus diucapkan pria ini, kapan namanya akan disebut dengan cinta olehnya?.
Hanya nama Kayana yang seperti itu, sedangkan namanya? Pasti akan disebut dengan penuh amarah dan tekanan.
"Aku mau siap-siap, Kayana mau rayakan ulang tahun di pantai"
"Oke"
"Cuman itu? Kamu ga mau antar aku, atau bagaimana gitu?"
"Terus harus bagaimana? Aku antar kamu? Kamu saja ga bolehkan aku bertemu Kayana, kamu mau kami berjumpa?"
Gisella terdiam mendengarnya. Ia pun pergi dari sana setelah menatap dingin kearah lelaki itu. Jawabannya tak salah, tapi juga tak benar.
~🐰~
Kayana menonton kaset yang ia temui di loker sekolah. Arenza membuat video selamat ulang tahun untuknya setiap tahun sambil meniup lilin diatas kue yang cantik. Tapi video perayaan ulang tahun itu semuanya terhenti di umur ke 14 tahun.
Lalu, dimana sisanya?. Kayana dirayakan, walau tak secara langsung ia merasakan hal tersebut. Tapi ia tetap dirayakan setiap tahunnya, oleh seorang.
"Aku tak pernah rayakan. Tapi dia, orang spesial ini merayakan diriku"
Kayana menutup matanya. Ia memikirkan salah satu keinginannya. Yaitu ingin bertemu dengan Arenza, dirinya berharap akan terkabul sebelum umurnya mencapai 21 tahun.
~🐰~
Teman-temannya telah tiba dan mereka merayakan ulang tahun Kayana di pantai. Kayana meniup lilin dan menerima kado yang diberikan oleh teman-temannya.
Radhika mengeluarkan sebuah buket bunga Peony dan memberikannya kepada Kayana untuk ucapan selamat ulang tahun untuknya. Rhita melihat hal itu hanya terdiam dan tersenyum saat manik matanya bertemu dengan Kayana.
Mereka bermain, tertawa bersama dan memakan potongan kue yang telah diberikan secara merata. Gisella memberikan sebuah paper bag dengan pita didepannya kepada Kayana.
Kayana menerimanya dan menaruhnya didekatnya berada. Mata Gisella terus melihat kedalam paper bag yang ia berikan untuk Kayana. Itu bukan darinya, melainkan hanya sebuah titipan. Ah, apa isinya?.
Setelah acara selesai, Kayana dan Dion kembali kerumah. Dengan gerakan perlahan Kayana membuka satu persatu kado pemberian teman-temannya dan merapikannya. Kayana membuka paper bag pemberian Gisella, ia mendapati sepasang sepatu yang indah didalamnya dan terdapat surat.
"Pakai, dan pergilah ketempat yang kamu mau. Tempat yang indah, yang jauh dari bayangan penderitaan"
Kayana telah membaca suratnya, ia memotretnya dan membagikannya di Instagram story. Gisella yang melihat Instagram story Kayana, merasa cukup marah. Lelaki itu memberikan hal yang sangat ia inginkan kepada Kayana?
Lalu, apa untuknya?. Ah luka lah yang diberikan kepadanya. Semuanya hanya untuk Kayana! Lalu dirinya?. Sudahlah, siapa yang bisa bertanding dengan cinta pertama?. Mungkin hanya orang gila.
Didalam paper bag pemberian Gisella terselip sebuah surat yang di bungkus dengan sangat rapih dan indah. Kayana membukanya perlahan dan membaca isi surat tersebut. Tulisan tersebut tak cukup asing untuknya.
"Cukup terlambat, tapi aku akan tetap berusaha untuk bertemu denganmu, Kayana. Tunggu sebentar lagi, aku akan datang menghampiri kamu"_Arenza🐰
Mata Kayana melebar, ia terkejut. Surat dari Arenza? Apa dia memang datang saat acara berlangsung? Lalu, kenapa tak menjumpainya?.
Kayana menelpon Radhika, tapi lelaki itu tak mengangkat telponnya. Dia juga bertanya kepada Gisella, tapi gadis itu tak tahu tentang surat yang dimaksud Kayana. Jadi, siapa yang menaruhnya?.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.