🤖
Jika memang ini adalah rasa bersalah, mungkin itu lah yang dirasakan Radhika sekarang kepada Kayana.
"Gue ga bisa menjawabnya, bukan berarti gue ga tahu itu siapa," batinnya.
~🌼~
"Kayana," panggil Karin tak mendapatkan respon dari Kayana.
"Kay, Kayana?!" teriaknya, persis di telinga Kayana.
Kayana yang sedang mengerjakan soal MTK pun terkejut dengan suara keras Karin. "Kenapa?" tanyanya.
Karin memasang wajah malas dan mendiami Kayana. "Kenapa Karin cantik anak Asep?"
Karin tetap mendiami Kayana dirinya lebih memilih untuk memfokuskan diri mengerjakan soal-soal yang ia bawa kerumah Kayana untuk mengerjakan bersama kala bosan.
"Lo ngacangin gue, gue kacangin balik lah?! Mikirin apa sih? Gue sampai dilupain."
"Gue ga mikirin apa-apa, kenapa?"
Karin memegangi pundak Kayana dan menggoyangkannya pelan. "Jujur sama gue, lo sama Naren beneran punya hubungan?"
Kayana yang mendengar pertanyaan Karin pun tertawa. "Lo gila? Lo percaya sama buwalannya?"
"Bagus deh kalau enggak. Lo tahu kan siapa aja teman-temannya, anak trejo?! Kumpulan cowok-cowok aneh."
"Maksud lo kembaran gue juga aneh? Tapi emang aneh, sih. Kalau dipikir-pikir."
"By the way, lo kenal anak yang namanya Enjian? Dia lagi dirumorin dating sama Naren, panas banget deh pokoknya."Kayana mengangguk. "Kenal, tapi... beneran?"
Karin mengangguk. "Hadeh! Lo hidup dizaman apa sih, kay? Megantropus kali ya?! Berita heboh gitu ga tahu." Kayana hanya tertawa dan memeluk temannya itu.
"Jauh-jauh, deh! Manusia purba?!"
~🌼~
Suara gitar yang terdengar dengan sangat indah bersanding dengan indahnya fana merah muda di langit. Permainan Arthur terhenti, ketika dering telpon mulai terdengar. Polisi mengabari bahwa pelaku dari pembunuhan ibunya telah ditangkap dan menyuruhnya datang untuk memberikan pernyataan.
"Aeri, ayo..." ucapnya, mengendong adiknya menuju kator polisi.
Arthur menghentikan langkahnya di depan gedung tersebut. Aeri menarik tangan Arthur, ia pun memposisikan tubuhnya agar sejajar dengan Aeri.
"Kenapa kita ada disini? Ini tempat orang-orang jahat, Aeri ga mau masuk kedalam! Aeri mau sama mama aja."
Arthur terdiam memeluk tubuh mungil itu dan membawanya masuk. Di dalam sana, Aeri yang ketakutan terus menyembunyikan diri dibalik tubuh Arthur.
"Aeri tunggu sini kakak masuk sebentar, oke?" ucapnya memberikan ponselnya kepada Aeri.
Aeri pun mengangguk dan duduk di kursi yang telah disediakan untuk menunggu Arthur menyelesaikan urusannya. Tak lama dari itu, telpon masuk ke ponsel yang dipegangi Aeri dan ia mengangkatnya.
"Abang Jaden?!"
"Aeri? Abang kamu dimana manis? Abang mau ngomong sebentar, boleh?"
"Kak Arthur? Kakak aku ga bisa bicara dengan abang Jaden sekarang..."
"Kenapa?"
"Kakak lagi bicara dengan orang asing ditempat orang-orang jahat?!"
"Kamu dimana, Aeri?"
"Aku? Di tempat oang-orang jahat."
"Coba abang tebak?! Kantor polisi?"
"Eum, aku disana."
"Abang kesana tunggu, oke?"
"Oke!" telpon pun dimatikan.
Tak memakan cukup lama Jaden telah tiba ditempat Aeri berada. Gadis cilik itu langsung berlari ke pelukannya sambil tersenyum. Mereka berdua menunggu Arthur keluar sambil memakan es krim yang dibeli Jaden di luar kantor polisi.
"Kakak?!" teriak Aeri menuju pelukan Arthur."Jaden?"
"Gue tadi nelpon lo dan yang angkat Aeri jadi gue samperin buat nemani dia."
"Thanks."
Jaden mengacak rambut Aeri sambil tersenyum. "Abang pulang ya, Aeri. Dada...." Aeri melambaikan tangannya kepada Jaden.
Arthur pun membawa Aeri menuju rumah, sebelum itu mereka me mampir kan diri ke café yang sering didatangi Aeri dengan ibunya untuk memakan kue wortel kesukaan gadis cilik tersebut.
"Selamat datang!" sapa pegawai disana.
Mata Arthur terpana ketika melihat orang yang berada di balik mesin kasir tersebut. Kayana tersenyum kearah Aeri dan langsung membuatkan pesanannya tanpa bertanya sekali lagi."Kue wortel manis untuk Aeri yang imut?!" serunya sambil mencubit pelan pipi Aeri.
Aeri pun tertawa geli. "Terimakasih kakak manis?!" ucapnya.Aeri pun memakan kue tersebut dengan lahap. Arthur terus melirik Kayana yang sibuk melayani pelanggan yang lain.
"Dia berdiri di tepian nestapa, tapi gadis itu menariknya dari sana...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Arenza where are you? || Jaeminjeong [Revisi]
Roman pour Adolescents❗Dilarang mengcopy paste karya orang lain❗ Arenza, lelaki yang selalu merayakan seorang gadis bernama kayana si teman masa kecilnya. Membuat sebuah video-video tentang hidupnya dan beberapa hal tentang Kayana. Lelaki itu menghilang tanpa jejak, sepe...