Home

408 41 3
                                    

Hari ini DK mengunjungi rumah orangtuanya di Busan. Itu adalah kali pertama semenjak ia tinggal di dorm bersama para member.

Bukan tanpa alasan, semenjak ia memutuskan menjadi idol dan mengikuti masa trainee, Ibunya juga memutuskan menerima tawaran kerjasama dari teman lamanya, di New York. Eleanora, adiknya ikut serta bersama ibunya. Sehingga rumah itu hanya akan dikunjungi oleh ibunya ketika perayaan ulang tahun, perayaan natal, atau peringatan kematian ayahnya.

Jika tahun-tahun sebelumnya DK memilih merayakan ulang tahunnya di Dorm, fanmeeting dengan fans, atau mengajak keluarganya makan di restoran mewah. Tahun ini berbeda, karena para member sendiri sudah memutuskan untuk pindah ke rumah masing-masing. Dan Ibunya juga tiba-tiba memaksa untuk merayakannya dirumah saja. Kalau sudah ibunya yang meminta, DK tidak bisa menolak.

Rumah itu masih tetap sama, hangat, ibunya sengaja tidak membuat banyak perubahan, hanya beberapa perbaikan pada dinding yang catnya sudah mengelupas.

"Kau sudah datang?" Ibu menghampiri seraya memeluk DK erat.

"Ibu.. i miss you" DK memeluk erat ibunya, cukup lama.

"Kakak.." Elea menunggu giliran untuk memeluk kakaknya

"El, miss you" DK memeluk adiknya.

"Makanannya sebentar lagi matang, tunggu sebentar" Ucap Ibu seraya menepuk pundak DK lembut.

DK tersenyum, lalu berkeliling mengitari setiap sudut rumah, kemudian berjalan menuju kamarnya.
Begitu pintu terbuka, ada perasaan rindu yang teramat dalam. DK menghabiskan masa kecilnya di kamar ini.

Kasurnya rapi, berlapiskan seprai polos berwarna abu-abu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kasurnya rapi, berlapiskan seprai polos berwarna abu-abu. Buku-buku nya juga masih tertata rapi di rak. DK duduk di tepi kasur, membuka laci nakasnya. Ada sebuah foto disana. DK mengambil dan menatap lekat foto itu. Terlihat gambar dirinya sedang memegang lego bersama seorang laki-laki, iya dia bersama ayahnya.

Flashback, 2005

"Ayah" Donghyuk menghampiri ayahnya seraya membawa lego buatannya.

"Lihat, aku berhasil merangkai lego ini" Ucap Donghyuk bangga yang telah merakit 700 pcs lego pemberian ayahnya beberapa waktu lalu.

"wah, Donghyuk-ku hebat sekali ! Ini karena kamu bersungguh-sungguh dan tidak pernah menyerah" Puji Ayahnya.

"Sayang, lihatlah anak kita ! Hebat sekali dia akhirnya berhasil menyusun ini tanpa bantuan Ayahnya" Seru Ayah pada Ibu yang tengah menyuapi Elea.

"Dia bersemangat ingin menyelesaikan itu, karena dia sudah menginginkan lego keluaran terbaru" Jawab ibu seraya tersenyum bangga pada anak sulungnya itu.

Benar, Ayahnya berjanji akan membelikannya lego yang baru jika dia berhasil merakit lego sendiri tanpa bantuan.

"Oke nanti sepulang ayah kerja, ayah akan membelikan kamu lego" Janji ayahnya pada Donghyuk disambut jingkrakan bahagia bocah laki-laki berusia 8tahun itu.

Sang DewiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang