08. NAUGHTY

764 19 0
                                    

HAPPY READING

beberapa hari kemudian, tepatnya hari jum'at. murid murid di sekolah SMA angkasa maupun sekolah lain diliburkan karna guru guru sedang mengadakan rapat disetiap sekolah.

saat ini jam menunjukkan pukul tujuh pagi awan diluar sana sangat indah seperti seorang gadis cantik berambut panjang dengan poni yang menutupi dahi itu sudah rapih dengan pakaian serba hitam nya

"kak, mau kemana?" tanya Elgar saat melihat Agsel yang baru saja turun dengan tampilan wajah nya yang natural tanpa olesan make-up sama sekali

"mau main ke rumah"

"lah? rumah sapa?" tanya Elgar langsung mengalihkan pandangannya dari televisi

"ya pokoknya main ke rumah yang bakalan jadi tempat pulang buat semua manusia, gua pinjem motor lo ya Gar" izin Agsel langsung mengambil kunci motor Elgar

"rem nya ga terlalu bener tuh, belom gua servis kak"

"yaudah, gua pergi dulu" Agsel pun langsung keluar dari rumah dan menuju garasi

Aghea dan Erick tadi pagi pergi ke negara B untuk mengurus sesuatu disana dan pulang hari senin nanti, jadi Agsel bisa berpergian keluar rumah ketika kedua orang tua nya tidak ada dirumah

"ga takut apa kalo rem nya ga berfungsi sepenuhnya? gua aja was was ya walaupun sedikit" gumam Elgar kembali menonton film kesukaannya di televisi

setelah menempuh perjalanan yang lumayan panjang sampailah Agsel disuatu tempat yang sepi dan terbuka, dirinya tak lupa untuk membeli bunga mawar putih

disinilah Agsel berada, berjongkok disamping batu nisan seseorang yang sangat berarti untuknya.

"hai, gimana kabar lo disana? gua baru jenguk lo lagi ya? gua minta maaf ya, tahun lalu gua ga ada di sini and sekarang gua udah balik lagii! lo pasti kangen kan zel sama gua? pastinya sih ga usah diragukan lagi"

Agsel terkekeh pelan mengusap usap batu nisan tersebut yang berwarna hitam dan tertera nama seseorang di batu nisan tersebut Azel Lee Alicya meninggal saat umur nya sudah menginjak yang ke tiga belas tahun, ya bisa di bilang Azel adalah adik kembaran Agsel.

"gua ga mau lagi berandai andai, gua udah ikhlasin kepergian lo, zel" Agsel menundukkan kepala nya

"zel, gua mau ceritain keluh kesah gua ke lo ya? tentang mama sama papa lagi, jangan bosen dengerin cerita dari gua ya zel"

"tentang gua yang ga mau ngebuat mama papa kecewa tapi mereka berdua ga pernah anggap gua ada, mereka nganggap gua sebagai lo bukan sebagai diri gua sendiri dan itu salah satu alasan kenapa gua selalu di tuntut tentang pendidikan ya karna mama papa pengen gua jadi lo"

"sakit sih zel sebenernya tapi lebih sakitan lo yang dulunya lebih di tuntut sama papa mama karna lo anak emas mereka"

"dan satu hal yang perlu lo tau, sampai kapanpun gua bakal sayang sama lo walaupun mama papa selalu banding bandingin kita"

"bahkan setelah lo ngga ada pun mama papa tetep sayang sama lo, termasuk gua sama Elgar" ucap Agsel tersenyum miris dengan tangan yang sedari tadi mengusap batu nisan sang adik

"btw gua bawain bunga mawar putih kesukaan lo, gua taruh disini ya? gua disini ga bisa lama lama, love u zel" ucap Agsel seraya menyimpan bunga tersebut ditengah tengah batu nisan Azel lalu beranjak pergi dan tak lupa untuk mengecup singkat batu nisan tersebut

Agsel biasanya datang sebulan sekali setiap hari jum'at setelah pulang sekolah, mau sesibuk apapun Agsel gadis itu pasti selalu bisa meluangkan waktunya untuk menjenguk sang adik

AGSELIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang