25. FIRST LOVE

403 10 0
                                    

HAPPY READING

jam menunjukkan pukul 19.25

Elrica dan Vrisila memutuskan untuk menginap di rumah sakit menemani Agsel yang sendirian karena Aghea dan Erick memutuskan untuk pulang

dan setelah kedua orang tersebut pergi mereka sama sekali tidak kembali lagi, entah memang tidak peduli atau memang benar benar sibuk hingga membuat keduanya tak sempat menjaga anaknya yang sedang koma dirumah sakit

Lio, Ghisell, dan Xabiru tidak menginap karna besok mereka harus sekolah dan hari ini bagian Elrica dan Vrisila yang menjaga Agsel sedangkan besok bagian Lio, Ghisell dan Xabiru hingga seterusnya akan bergiliran seperti itu

"kita berangkat sekolah dari rumah sakit? lo bawa seragam nya kan?" tanya Vrisila yang sedang duduk manis disalah satu sofa yang ada disana

"iya udah ada ditas, paling besok pas kita sekolah Agsel dijagain sama pembantu gua dulu" ucap Elrica yang sibuk bermain hp

"bi wanne bukan?" tanya Vrisila memastikan "ya siapa lagi kalo bukan bi wanne, sil"

"ya kira gue bukan bi wanne, soalnya kan pembantu lo juga banyak bangsad" ucap Vrisila tersenyum paksa

tok..

tok..

"lah sapa tuh?" tanya Vrisila melihat ke arah pintu "buka sana ca, gua udah pw plis"

Elrica yang mendengar itu hanya merotasikan kedua bola matanya lalu beranjak dari duduknya dan berjalan ke arah pintu untuk membuka pintu melihat siapa yang datang

dan ternyata yang datang adalah lelaki bertubuh tinggi, memakai hoodie berwarna hitam, kacamata bulat, celana panjang dan poni yang menutupi dahi nya serta buket bunga tulip berwarna putih yang ia bawa

"wehh Nagares asu malem malem gini kesini, yo lah masuk dulu" ucap Vrisila yang tiba tiba muncul dari belakang tubuh Elrica

"lu ga salah malem malem kesini? apa ga ngeri digangguin preman jalanan ntar dijalan?" ucap Vrisila seraya berjalan ke arah brankar Agsel

"eh btw lo tau dari mana si Agsel masuk rumah sakit?" tanya Vrisila mendudukkan tubuhnya di sofa

Nagares tidak menjawab sama sekali pertanyaan dari Vrisila, dirinya hanya menyimpan bunga tersebut diatas nakas yang berada disebelah brankar Agsel

lelaki itu tak berniat sama sekali untuk berbicara kepada siapapun sekarang, tujuannya hanya satu yaitu melihat keadaan Agsel. ingin sekali Nagares memeluk gadis yang sedang berbaring koma itu, memeluknya erat memberikan kenyamanan hingga terbangun kembali secepatnya.

tangan Nagares terulur mengusap pelan kening Agsel yang terdapat plester disana, gadis itu tetap memejamkan matanya dengan damai tak terusik sama sekali, Nagares berharap Agsel terbangun disaat dirinya menyentuh Agsel namun.. ya keadaan tak semudah itu berubah

"aduh bego bego gua lupa anjing, dia kan bisu.." batin Vrisila menepuk jidatnya sendiri

"eh woi lo bisa bahasa isyarat gasi? masa ga belajar?" tanya Vrisila berkacak pinggang

"berisik, sil" ucap Elrica berdecak kesal mendengar sahabatnya yang terus mengoceh itu

"tck iya, iya!"

Nagares belum juga berhenti mengusap usap kening Agsel dengan penuh kelembutan, tanpa ragu ia mengecup kening gadis itu lama membuat Vrisila yang sedari tadi memperhatikannya terkejut

"an—" umpatan refleks Vrisila tertahan karena Elrica yang membekap mulutnya

"ishh!" Vrisila menyingkirkan tangan Elrica

AGSELIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang