Jiyoung sungguh beruntung mendapatkan Seojoon sebagai suaminya, beban Jaehan sedikitnya jadi berkurang karena ternyata suami kakaknya tersebut cukup loyal kepada keluarga.Sejujurnya Jaehan sudah sejak lama ingin hidup sendiri, maksudnya dia ingin memiliki tempat tinggal dimana ia terpisah dengan keluarganya.
Ia ingin fokus bekerja seperti kakak-kakaknya, terlebih sekarang sudah ada Seojoon yang membantu menghidupi kakaknya. Kurang dari 8 bulan keponakannya juga akan lahir, rumah pasti akan terasa makin sempit.
Sehingga berbekal dengan tabungan yang ia miliki, ia nekat untuk mencari tempat tinggal. Menyewa satu unit di villa yang sama dengan Jehyun. Tidak terlalu luas, namun cukup untuk Jaehan. Semua sudah tersedia baik dapur, 2 kamar tidur, kamar mandi dan ruang tamu, ruang laundry semua lengkap beserta alat-alat nya.
Jaehan masih mengirimi orangtuanya uang untuk kebutuhan mereka, hanya saja sudah tidak satu tempat tinggal.
*
*
*Hari Minggu ini Jaehan gunakan untuk berjalan-jalan memanjakan dirinya, selama hidupnya baru kali ini Jaehan benar-benar memiliki quality time sendiri.
Biasanya kalau dirumah, hari minggu dia akan membantu Eomma-nya entah membuat persediaan kimchi ataupun acar lobak. Tapi kali ini ia kan menghabiskan waktunya untuk berkeliling mencari udara segar.
Berjalan-jalan disekitar tempat tinggal barunya, menemukan cafe dan tempat makan yang unik. Melintasi banyak toko-toko baik baju, accesories maupun skincare.
Cuaca musim semi di dominasi oleh hujan pada tahun ini. Gerimis hujan mulai turun tapi cuaca masih cerah.
Gerimis tidak melunturkan semangat Jaehan untuk menikmati hari ini. Berteduh sementara di cafe dan menikmati secangkir kopi hangat.
"Hahhh, Nikmatnya..." Jaehan menghela nafas menikmati suasana yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
"Permisi, ini ada bonus kue cokelat untuk anda" seorang pegawai cafe tiba-tiba menghampirinya dan memberi sepotong kue cokelat kepadanya.
"Eoh, tapi aku tidak memesannya"
"Iya tuan, ini adalah bonus dari kami" jelas pegawai cafe tersebut.
"Ah kalau begitu terimakasih"
Jaehan mengucapkannya sambil tersenyum. Lumayan dia dapat kue gratis.Di dapur yang menghadap ke arah depan, Yechan berdiri didepan pintu, cukup mengganggu sebenarnya. Dibelakangnya Xen yang kembali dari toilet dan hendak kembali ke meja kasir heran melihat kerja dari kawan barunya ini.
"Yak, apa yang kau lakukan Yechan-a?" Ujar Xen tiba-tiba dan membuat Yechan tersentak.
"Astaga, kau mengagetkanku hyung"
"Apa yang kau lakukan disini?"
"Aish, hyung diam saja" ujar Yechan sambil mengintip kembali Jaehan yang memakan kue cokelat darinya itu.
Heran dengan yang dipandang Yechan, Xen pun mengikuti arah pandang sosok yang lebih muda tersebut dan menemukan seorang pria yang memakan kue cokelat.
"Aaaahhh... Crush?" Tebak nya saat melihat raut sumringah diwajah Yechan.
"Hehe... Sudah hyung lanjut kerja sana.. shoo shoo" usir Yechan.
"Astaga, usia hampir kepala tiga tapi tingkah seperti remaja" Xen hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah pegawai barunya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Iris
FanfictionKata mereka, setelah badai akan terbit pelangi. Tapi bukankah pelangi hanya keindahan sementara? -Kim Jaehan Pelangi memang sementara, memang didunia ini apa yang abadi? Bukankah semua di dunia ini juga hanya sementara? -Shin Yechan Iris "🌈"