Cahaya matahari pagi menyelinap dibalik gorden-gorden tipis miliknya, membuat yang sedang terlelap mengernyit kan dahinya karena tak nyaman dengan silaunya.
Bukannya bangun, dia justru menarik selimut untuk menutupi wajahnya. Hahh... Harusnya sih sekarang dia sudah di Shining Empire membersihkan setiap ruangan milik karyawan, harusnya sih..
Tapi ..Sebentar..
Tiba-tiba dia membuka mata perlahan, masih diam memproses sesuatu hingga terlonjak "ASTAGA"
"UGHH"
"Ahhhssss...."Terbangun dengan tiba-tiba membuatnya merasakan pusing hebat, Jaehan masih memegangi kepalanya yang berdenyut sambil berjalan perlahan menuju keluar kamar.
Didapur, Yechan yang sedang menyiapkan sarapan melihat sekelebat bayangan Jaehan, kemudian menyapanya.
"Eoh, Jaehan-ssi sudah bangun?"
"Duduk sini, aku membeli sup pereda pengar tadi." Ujarnya sambil menaruh dua mangkuk sup pereda pengar yang sepertinya baru dibeli karena masih mengepulkan asap.Jaehan pun mengambil tempat duduk dihadapan Yechan, dia melihat sup yang masih panas itu dengan pandangan lapar.
"Umm, terimakasih Yechan-ssi"
Mereka makan dengan tenang, menyendok dan menyeruput sup hangat yang rupanya cukup efektif untuk mengurangi pusingnya.
Yechan memandang Jaehan yang menikmati sarapannya dengan khidmat, dia pun akhirnya membuka suara.
"Ngomong-ngomong tadi Jehyun-ssi tadi kesini, dia bilang mau mengajakmu berangkat bersama, kemudian kujawab jika kau masih tidur. Lalu katanya biarkan saja, dia akan mengizinkan mu hari ini"
Sendok yang tadinya sudah hampir disuapkan ditaruh lagi kedalam mangkuk "Ahhh.... Aku jadi tidak enak, harusnya aku semalam tidak mabuk, bodohnya aku"
Jaehan memukul pelan kepalanya seakan menyadari hal yang seharusnya tidak dia lakukan.
"Ehh.. tidak-tidak... Bukan salahmu, mungkin itu juga alarm tubuhmu yang mengajak istirahat. Kudengar dari Jehyun-ssi kau terlalu sibuk saat bekerja"
"Eumm"
Percayalah kali ini tatapan Jaehan sangat menggemaskan, bisakah Yechan menghentikan waktu agar bisa menatap Jaehan yang imut itu?Tersadar dari lamunan sekejapnya, Yechan menyuruh Jaehan segera menghabiskan sarapannya.
"Sudah-sudah, segera dimakan sup nya selagi masih hangat"
"Terimakasih"
"Yechan-ssi sendiri tidak bekerja?""Eoh, aku mengambil shift siang nanti, jadi pagi ini aku bisa bersantai" ujar Yechan disela kegiatan makan paginya.
Hening lagi, hanya suara dentingan alat makan yang menjadi latar belakang mereka.
Selesai makan Jaehan menunggui Yechan selesai agar ia bisa membereskannya.*
*
*BRUKK..
Jaehan merebahkan tubuhnya seusai mandi, ia rasa perlu membersihkan dirinya agar tidak bau alkohol.
Memiringkan tubuhnya ke sisi kanan, ia mengingat-ingat apa yang terjadi malam tadi.."Aahhh" Jaehan menggelengkan kepalanya ribut karena tidak mengingat apapun. Wahhh... Alkohol memang sangat berbahaya.
Mumpung libur, dia memutuskan untuk mencuci baju dan juga bersih-bersih rumah. Membawa keranjang cucian ke belakang tempat dimana mesin cucinya berada dan memulai mencuci.
Sembari mencuci, dia membersihkan ruang tengah dan dapur. Menyapu setiap sudut dan mengepelnya hingga benar-benar bersih.
Tapi sewaktu membersihkan sofa, seperti ada yang aneh. Seperti benda pipih berwarna coklat, tapi kenapa mempunyai kaki?
KAMU SEDANG MEMBACA
Iris
FanfictionKata mereka, setelah badai akan terbit pelangi. Tapi bukankah pelangi hanya keindahan sementara? -Kim Jaehan Pelangi memang sementara, memang didunia ini apa yang abadi? Bukankah semua di dunia ini juga hanya sementara? -Shin Yechan Iris "🌈"