Hari ini adalah hari sabtu dimana para murid SMA DFC di liburkan dan mereka akan masuk pada hari senin, namun aksa memutuskan untuk ke sekolah karna ia ingin mencari penyelesaian kasus yang sudah ia terima, saat aksa bersiap siap ia tidak lupa mengirim chat kepada fany.
whatsupp
fany granatasya
fan, lo mau ikut ke sekolah?
buat apaan cok??
nyari penyelesaian kasus.
ikottt dong gua juga lagi gabut
gua jemput.
oke
Lalu aksa bergegas menjemput fany, saat aksa menyalakan mobil.., "ABANGGG MAU KEMANA??" teriak nara turun dari lantai 2 menggunakan tangga.
"Awas jatuh nara!" teriak bunda yang berada di dapur.
Buggh, nara terjatuh berguling-guling lalu kepalanya terbentur lantai dengan keras, bunda terkejut begitupun dengan aksa yang berada di glass garasi mobil langsung mematikan mobilnya dan berlari ke arah nara."Adek!" teriak bunda dan aksa.
"Aduuhh" ucap Nara dengan kepala yang berdarah "gak bisa nafas... Ihh" lanjutnya sambil coba bernafas dan menepuk nepuk dadanya, aksa coba mendudukan Nara lalu memegangi kedua tangan Nara "tenang Nara... Hirup nafasnya pelan pelan." aksa menenangkan dengan mata yang menatap dalam, Nara seakan terhipnotis dengan tatapan aksa.
Bunda langsung memberi minum kepada nara, akhirnya Nara sudah bisa bernafas dengan normal.
"Kan.. Kata bunda juga apa jangan suka lari lari ditangga, bandel sih makanya dengerin kalo bunda ngomong" nasihat bunda sambil mengobati luka nara.
"Udah udah bun kasihan" ucap aksa sedikit tertawa.
"Abang mau kemana???" tanya Nara sambil cemberut, "kesekolah, mau cari tau cara nyelesain kasus kemarin." jawabnya dengan dingin.
"Ohhh gak jadi ikut deh" ujar Nara, "ga ada yang ngajak ko" sahut aksa singkat lalu berpamitan dengan bunda, "dihh awas lo ya, eh tapi iya sih".
Aksa melajukan mobilnya, pertama aksa pergi ke rumah fany, tidak perlu menggunakan map atau bertanya dimana rumah fany aksa sudah mengetahuinya, kenapa?? ya karna kemampuan yang sangat spesialnya itu.
masuk ke komplek perumahan fany aksa meminta izin kepada satpam, sesampainya di depan rumah fany aksa keluar mobil dan memencet bel, lalu ada seseorang yang membuka pintu "siapa lo?" tanya pria muda.
"(ohh dia farmana grinatara ya, dia kakak fany), gua agraksa teman fany" jawab aksa, "(dia... biruandra??), yaudah tunggu sebentar gua panggilin si fany dulu" ucap farma diangguki oleh aksa.
tak lama ada cewek pendek keluar dari rumah itu siapa lagi kalo bukan fany, "nunggu lama ya sa" ujar fany cengengesan, "nggak kok, yaudah yok" ajak aksa, mereka masuk ke mobil, aksa melajukan mobilnya untuk menuju ke sekolah.
diperjalanan fany banyak berbicara membuat aksa tidak kesepian, juga fany tidak jauh beda dengan adik nya cerewet, tak mau salah, dan juga manis, aksa tidak marah fany bawel maupun banyak berbicara karna terbiasa dengan adiknya.
"aksa, kok tadi agak telat jemputnya, gua sih gapapa tapi kepo aja gitu" fany penasaran kenapa telat padahal aksa selalu tepat dalam hal apapun, "adek gua jatuh di tangga" jawabnya dengan nada dingin dan tak peduli, "loh loh kok bisa??" ucap fany panik juga khawatir, "biasa dia kalo denger gua nyalain mobil pasti langsung histeris pengen ikut, terus dia lari dari kamarnya pas turun tangga jatuh deh" penjelasan aksa membuat fany shock.
"ohhh gitu ya luka nggak?" tanya nya semakin penasaran dengan keadaan nara, "cuma kepalanya kebentur ujung tangga jadi berdarah plus sempet gak bisa nafas ya gua berusaha obatin dia untungnya berhasil" aksa menjelaskan nya dengan panjang lebar.
"cumaa lo bilang?!, separah itu lo bilang cuma?!" ujar fany marah, "gua percaya kok kalo dia kuat" jawab aksa menenangkan fany.
setelah 30 menit akhirnya sampai juga disekolah, ternyata sekolah ramai oleh anak basket dan salah satunya ada darrel, harsa, arya dan juga william.
saat mereka turun dari mobil, harsa tidak sengaja melihat mereka berdua, "weehhh halo broo" sapa harsa menghampiri mereka, "hii bro" sapa balik aksa, "mau pada kemana kalian?, ngedate kah?? masa ngedate disekolah??" tanya harsa, "yakali anjir, mana ada" ucap mereka barengan, "ciee barengan" ujar harsa.
"kita mau nyelidikin kasus pembunuhan itu" ujar aksa, "ohh, sa lu mau ikut eskul basket ngga??" ajak harsa, "mau sih mau ya tapi hari ini gak bakal bisa" jawab aksa, aksa juga sebenarnya pemain basket terhebat ia di angkat menjadi kapten basket putra saat disekolah lama nya.
"oke oke besok aja sa, besok kita latihan lagi kok" ucap harsa senang sekali, "yang lain kemana har?? biasanya bareng kan??" tanya fany yang kebingungan kemana anak yang lain, "ohh lagi di hukum tadi pas istirahat mereka malah minum powerf gituu" harsa menjelaskan dengan wajah yang menahan ketawa.
"what??", "lahh pantes aja" ujar fany, "yaudah kita mau ke gedung tough, bye" pamit aksa kepada harsa, "oke broo".
Mereka mulai berjalan menuju gedung tough, saat mau melewati lorong fany berhenti, aksa melirik fany dan mengangguk.
"Gamau ah takut, aku gak suka lewat lorong sini sa" keluh fany cemberut, "biasain jangan manja" ucap aksa dengan tegas.
"Aksa aku pulang nihh" ancam nya seperti anak kecil, "sana, gua gak maksa lo kok" ketus Aksa tersenyum tipis, "tega banget!" fany setengah menangis, "cengeng banget lo, gua tinggal nih" Aksa mengancam balik fany dengan menatap tajam.
"Oke fine, (kok gua ngalah ya?, padahal gua gak pernah ngalah sama siapa pun!, kenapa gua reflek ngalah gitu?) " fany mengalah kepada Aksa, Aksa pun tersenyum puas.
"Gak ada orang yang Gak ngalah sama gua." ucap Aksa seakan tau isi hati dan pikiran fany.
"Diem ah jangan baca pikiran sama hati gua" ujar fany.
Tak lama sudah sampai di depan gedung tough..
KAMU SEDANG MEMBACA
ROSE BLUE /ABS/
Genç KurguAgraksa biruandra sajaya singkat nya Abs, agraksa biruandra sajaya dipanggil aksa pria berusia 17 tahun ini mempunyai khas spesial nya dari lahir yaitu memiliki warna rambut hitam dan biru. aksa juga memiliki khas yang lebih spesial yang banyak ora...