بسم الله الرحمن الرحيم
Jangan lupa senantiasa bersholawat kepada Baginda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Tandai bila typo.
_____
Waktu berjalan begitu cepat, detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti minggu, dan minggu berganti bulan.
Hingga kini tidak terasa sudah hari kelulusan di SMP Negeri 1 Nusantara dan SMA Negeri 1 Nusantara.
Hari yang membahagiakan buat mereka yang lulus tetapi hari ini juga hari yang sedih. Mereka yang lulus SMA akan berpisah mengejar impian masing-masing dan mereka yang lulus SMP akan berbeda sekolah dengan yang lain.
Sama halnya dengan FMKA, mereka juga merasakan bahagia tetapi juga merasakan sedih. Setelah ini, mereka berpisah untuk menuntut ilmu. Mereka sedih tapi mereka juga harus ikhlas, terutama Khansa yang harus berpisah sampai tidak bertemu selama beberapa bulan.
Ketiga sahabatnya memutuskan untuk masuk pondok pesantren sedangkan dirinya sekolah negeri. Ia juga ingin mondok tetapi tidak mendapatkan restu orang-tua. Tidak apa, mungkin takdirnya begitu.
"Happy graduation untuk diri kita masing-masing," seru Ayla dengan senyum lebar.
"Aaaaaa Masya Allah Fasya, cantik banget Ya Allah," kagum Mila saat melihat penampilan Fasya.
"Ho'oh cantik banget."
"Kalian berdua juga cantik banget," puji Fasya sembari tersenyum, terlihat dari matanya yang menyipit.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Masya Allah di sini ternyata kalian, saya cariin dari tadi, " salam seseorang dari belakang ketiga perempuan itu.
Sontak mereka berbalik badan untuk melihat siapa yang datang. "Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, maaf mba kenal dengan kami?" tanya Ayla heran.
"Loh, kalian gak kenal sama saya? Jahatnya," dengan suara yang sedikit parau.
"Suaranya mirip ..." lirih Fasya.
"KHANSA!" teriak Mila dan Ayla, mereka berdua terkejut sehingga membuat mereka ber-empat menjadi pusat perhatian.
"Iya ini saya, kalian gak usah teriak-teriak. Pengeng kuping saya ini," ujar Khansa sembari mengusap telinganya.
Kini mereka berada di sebuah aula utama yang dimana aula ini merupakan aula untuk acara gabungan antara SMP Nusantara dan SMA Nusantara, seperti saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ning Kembar
Teen Fiction" Kepergian tidak selalu bermakna kehilangan, maka menguatkan hati ketika ditinggalkan merupakan sebuah keharusan. " " Terkadang lebih baik merelakan dan biarkan Tuhan yang menentukan. " " Merelakan bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan begitu saja...