بسم الله الرحمن الرحيم
Tandai bila typo.
_______
"Mba, jenengan purun tilawah mboten?" tawar salah satu santri. (Kamu mau tilawah tidak?)
Khansa yang mendengar itu lantas menoleh dan menghentikan kegiatannya yang sedang memotong wortel. Khansa membantu para santriwati menyiapkan acara kajian kubro, yang biasa dilaksanakan setahun sekali dengan mengundang para ulama. "Mba April teng pundi? Biasane niku kan mba April," tanya Khansa. (Dimana? biasanya kan)
"Mba April pulang mbak, soalnya kan udah lama belum pulang."
Khansa mengangguk paham, "yang lain mboten enten?" (nggak ada?) .
"Ada sih mba," jawab santri itu.
"Ya udah ..."
"Mba Khansa! Ditimbali bu Nyai," teriak salah satu mba abdi ndalem dari ruang tamu. (dipanggil).
"Nggeh mba!"
"Ya udah, dia aja ya? Kulo mboten enten persiapan, suara saya juga agak serak," Khansa melanjutkan ucapannya yang sempat terpotong tadi.
"Assalamualaiku warahmatullah wabarakatuh," pamit Khansa kemudian langsung berlari menuju ruang tamu.
"Waalaikumussalam warahmatullah," jawab santri itu dengan lirih.
****
"Bu Nyai teng pundi mba?" tanya Khansa setibanya di ruang tamu.
Sari yang kebetulan sedang mengelap meja, menoleh ke belakang. Masih ingat dengan Sari? Sari ada seorang abdi ndalem yang pernah menjemput Khansa ke rumahnya menuju ponpes Al-Kautsar untuk mengisi kajian (chapter 10).
Sari adalah santri yang sudah lama mengabdi di ndalem Aswa, hingga ia menjadi santri kepercayaan Aswa. "Bu Nyai teng kamar," jawab Sari. Khansa terdiam, otaknya berpikir. Apakah ia harus ke lantai atas sekarang?
Sari yang melihat Khansa terdiam, mengernyit bingung. Kemudian ia paham, "mboten nopo-nopo mba, ke kamar mawon," sahut Sari setelah paham melihat diamnnya Khansa. (Nggak papa mba, ke kamar aja).
"Nggeh, matur suwun mba." (iya, terimakasih mba).
Khansa berjalan menaiki tangga, menuju kamar keluarga ndalem yang terletak di lantai atas. Ndalem memiliki dua lantai, lantai atas terdapat tiga kamar milik keluarga ndalem. Lantai bawah terdapat dua kamar tamu, satu ruang tamu tetapi juga sebagai ruang keluarga, ruang makan dan terakhir adalah dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ning Kembar
Підліткова література" Kepergian tidak selalu bermakna kehilangan, maka menguatkan hati ketika ditinggalkan merupakan sebuah keharusan. " " Terkadang lebih baik merelakan dan biarkan Tuhan yang menentukan. " " Merelakan bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan begitu saja...