NK 8

79 40 1
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

"Kalian seperti senja, yang kehadirannya selalu membuat ketenangan. Dan kepergiannya selalu membuat kerinduan."
- Khansa Lutfiannisa -

Jangan lupa senantiasa bersholawat kepada Baginda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam

اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Tandai bila typo.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


_____

Sore hari yang sejuk ditambah dengan pemandangan senja yang indah, suasana menjadi sangat tenang dan tentram. Banyak orang-orang yang menyukai senja daripada sang fajar, karena senja mengajarkan apapun yang terjadi hari ini, pasti berakhir dengan indah.

Tentang orang-orang yang menyukai senja, pasti mereka lebih suka melihat senja di sebuah pantai. Dengan deru ombak yang berisik namun pembawaannya yang tenang dan juga dengan pemandangan senja yang indah, menambah kesan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Berbicara tentang pantai dan senja. Terdapat sosok remaja perempuan yang duduk di atas pasir pantai sembari memegang kakinya sendiri dan melihat ke arah depan dengan pandangan kosong. 

Remaja pemeluk luka, remaja yang selalu membahagiakan orang lain tapi dirinya sendiri tidak bahagia. Selalu tersenyum tapi memiliki kesedihan yang dalam, entah sudah berapa banyak orang yang tertipu dengan senyumnya.

Dengan pandangan kosong dan pikiran yang selalu mengarah ke dalam peristiwa yang membuatnya terluka, tanpa sadar niqob yang remaja itu kenakan basah karena air yang turun tanpa seizin remaja itu. 

Flasback on.

"Bisa-bisanya kamu dapat nilai segini?! Mau jadi apa kamu besok?!!"

"Belajar nggak kamu? Pasti nggak kan, makanya dapat nilai segini!!" Salwa membanting kertas ujian itu ke lantai dan menginjaknya.

Khansa semakin menunduk dengan air mata yang terus turun membasahi pipinya, ia juga kecewa dengan dirinya sendiri. Ia berharap setelah umminya tahu, umminya akan memberinya semangat agar tidak menyerah dan terus berusaha. Namun itu hanyalah khayalannya, kenyataannya tidak akan pernah berucap seperti itu. 

PLAKK!!

"Bisanya nangis doang! Jadi anak perempuan jangan cengeng!!" sentak Salwa.

Ning KembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang