¹⁰

234 23 0
                                    

satu Minggu kemudian

"raa"panggil Chika
Ara menolehkan kepalanya dengan alis yang menyatu
"mau itu"ujar Chika menunduk
"mau apa?"tanya Ara sambil mengangkat dagu Chika
"aku mau kelapa muda"jawab Chika
"oh bentar gue beliin"ucap Ara sambil berjalan keluar kamar
"mau kamu yang petik"ujar Chika
"hahh apaa!"teriak Ara
"hufttt sabar Ara"batin Ara
"oke bentar"ucap Ara

setelah itu Ara turun ke lantai dasar apartemennya ia celingak-celinguk mencari satpam yang biasanya berjaga di pos satpam
"permisi pak saya boleh minta kelapa mudanya pak?"ujar Ara
"hahh buat apa den"tanya satpam itu
"ini pak istri saya mau kelapa muda"jawab Ara
"ohh silahkan mau di ambilkan sekalian"ucap satpam itu
"saya aja pak"ujar Ara

"duhhh tinggi juga"guman Ara
"bismillah semoga selamat sampai turun lagi"ujar Ara

"aduhhh sakit bet cokk"ujar Ara setelah ia jatuh dari pohon kelapa
setelah itu Ara pun masuk dengan menenteng kelapa muda

"nih"ujar Ara sambil memberi kelapa muda
"gak mau udah gak mood,kamunya kelamaan"ucap Chika
"si anjing"guman Ara pelan yang masih terdengar oleh Chika
"ngomong apa kamu?"tanya Chika
"hehe gak kok ini gue taro di meja dapur ya"ujar Ara
"iyaa"ucap Chika

setelah mengatakan itu Ara berjalan menuju dapur untuk meletakkan kelapa muda yang sudah ia petik tadi
"huhhh padahal gue udah berusaha sabar sama Lo Chik tapi apa balasan Lo,Lo malah gak menghargai gue.cihh malang bet nasib gue njirr kalo dipikir-pikir"ujar Ara
"maaf kalo aku kesannya gak ngehargain kamu"ujar Chika
"eh kok kedapur emang mau apa"ucap Ara sambil menengok ke belakang
"gak pengen pengen"ujar Chika
"ohh lu mau pulang gak gue mau pulang dulu"ujar Ara sambil berjalan ke ruang tamu
"boleh emang"ucap Chika sambil menyusul Ara duduk di sofa
"emang siapa yang ngelarang"ujar Ara tanpa menengok ke Chika
"mau kemana"tanya Chika yang melihat Ara berdiri
"kamar"jawab Ara tanpa menoleh
"ikut"ujar Chika sambil merentangkan kedua tangannya
"manja amat bund"ujar Ara pada chika
"hehe iya pah"ucap chika
"kenapa gak jalan sendiri kan lu bisa jalan"ujar Ara sambil mengangkat tubuh Chika
"manja ke suami sendiri masa gak boleh"jawab Chika
"ya ya ya"ujar Ara

sorenya Ara dan Chika pun pulang ke rumah orang tuanya

"Assalamualaikum wr wb"ucap Ara dan Chika secara bersamaan
"waalaikumsalam wr WB"jawab mama cia
"aduhhh udah lupa ya sama jalan pulang"ujar mama cia
"hehehe enggak kok ma emang baru ingat kalo punya rumah"cengir Chika
"gimana chikanya Ara nyusahin kamu ya"tanya mama cia
"ohh gak kok ma"jawab Ara sopan
"ini anaknya pulang enggak di suruh duduk"ucap Chika
"ya duduk aja emang mama ngelarang"ujar mama cia
"ohh iya mama mau ngomong sama kalian berdua"ucap mama cia
"ngomong apa ya ma?"tanya Ara
"iya nih ngomong tinggal ngomong aja susah"ujar Chika
"Chika yang sopan ngomongnya sama mama"ujar Ara
"jadi kalian ..............................................................................................................................................................."ucap mama cia
"kalo saya sih,gimana chikanya saya setuju"ujar Ara
"emm aku mau ke new Zealand"ujar Chika
"sama mana lagi?"tanya mama cia
"kamu mau kemana Ra"ujar Chika
"aku nurut kamu aja"ucap Ara
"Masya Allah suami nurut istri ini mah"ujar mama cia sambil menggoda Chika
"apa sihh ma,kalo aku mau ke Korea aja dehh"ujar Chika
"oke entar mama bilang ke papa"ujar mama cia
"rencana mau punya anak berapa kalian?"tanya mama cia
"berapa pun yang di kasih tuhan Ara terima ma"ujar Ara sambil tersenyum lebar
"aku sih maunya 11"ujar Chika ngasal
"hehhh kamu mau bikin tim bola"ujar Mama cia sambil menggelengkan kepalanya tak menyangka anak semata wayangnya mau mempunyai anak 11
"biar rame aja sihh"ujar Chika cengengesan
"gak habis pikir gue Chik"batin Ara sambil menggelengkan kepalanya
"bener kamu Chik mau punya anak segitu?"tanya Mama cia
"enggak bercanda,aku terima berapapun yang tuhan kasih ma ya kali mau punya anak 11 bisa bisa pecah Kepala ku"ucap Chika sambil berlari ke kamar mandi
dan Ara pun menyusul Chika ke kamar mandi
"apa mereka udah ngelakuin itu ya"guman mama cia

"kamu gak papa"ujar Ara kawatir
"eng-"ujar Chika terpotong karena ia ingin muntah padahal mah gak ada yang dikeluarin
"udah yuk kita keluar gak enak sama mama"ujar Ara sambil menuntun Chika ke luar kamar mandi

"kamu kenapa Chika?"tanya mama cia dengan nada datar
"aku mual mual ma akhir akhir ini"jawab Chika
yang mulai takut dengan tatapan mamanya
"kamu hamil?"tanya mama cia lagi
"engga"jawab Chika cepat
"kalian udah begituan?"tanya mama cia dengan wajah datar
"belum"jawab Ara yang ikut menimpali pembicaraan kedua wanita itu
"lahh kok bisa hamil"ujar Mama cia
"Chika tak tau"ucap Chika
"jujur sama mama itu anak siapa"ujar mama cia dengan nada tinggi
"jawab Chika"ujar mama cia dengan nada yang semakin meninggi
"ma udah jangan kaya gitu entar chikanya stres,biar Ara yang jelasin"ujar Ara
"jadi gitu ma"ujar ara
"kamu itu udah punya suami spek malaikat Chik,sadar Ara itu sempurna bahkan banyak wanita yang ngantri buat jadi istrinya.sedangkan kamu malah menyia-nyiakan dia mama kecewa sama kamu"ujar mama cia yang mulai menangis
"maafin Ara mah Ara gak bisa jaga Chika Ara gak becus jadi suami"ujar Ara sambil berlutut dihadapan mama cia
"kamu lihat Chika,bahkan kalo mama yang di posisi itu pasti mama udah ceraikan kamu. tapi kamu lihat Ara dia bahkan berani harga dirinya di injak-injak demi apa demi kamu itu chika"ucap mama cia
"maafin chika ma"ujar Chika yang ingin memeluk mamanya
"tidak usah peluk peluk saya,saya tidak punya anak yang durhaka pada suaminya"ujar mama cia sambil menolak pelukan Chika dan berjalan menuju kamarnya
"raa mama Ra,mama kecewa sama aku"ujar Chika sambil memeluk ara
"yang sabar ya kita jalanin sama sama"ucap Ara yang membalas pelukan Chika































































TBC
hai hai gue balik nih setelah 2 abad tak keliatan gimana ceritanya jelekan
gue gak tau ini cerita mau di bawa ke sad ending atau happy ending
bimbang gue gak tau mana yg bagus

5 vote update
5 komen update

you and meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang