OUR MISSION - JENRINA, JAEMINJEONG, RENNING, HAESELLE

2. Let's Start

Hari pertama kuliah bagi keempat wanita cantik pun akhirnya tiba. Edith, Freya, Guinevere, dan Hayley pun sudah rapih dengan style casual mereka. Berjalan menyusuri koridor, mencari mangsa mereka yang ternyata saat ini sedang duduk dikantin.

Saat ini Freya langsung mengubah ekspresi wajahnya, memasang wajah dingin dan tak tersentuh. Ada juga Edith yang juga turut memasang wajah serta tatapan menggoda, yang memang sangat ia kuasai. Guinevere yang saat ini sudah memasang wajah datarnya. Serta Hayley yang turut juga mengubah wajahnya menjadi polos dan inocent, yang tentunya menjadi andalannya juga.

Mereka berempat mulai mengambil makanannya, lalu mengedarkan pandangannya menelusuri kantin. Tidak ada bangku kosong. Dan ya! Ini menjadi kesempatan mereka berempat dalam menjalankan niatnya.

Dengan helaan nafas kasar, Edith langsung melangkahkan kakinya untuk berjalan menuju targetnya, yang pada daat itu tengah bersama dengan kawan-kawannya. "Bisa minggir gak? Udah selesai, kan?" Pintanya dengan nada ketusnya. Menatap targetnya yang langsung menoleh, begitu dirinya berucap seperti ini.

Ethan yang tadinya sedang sibuk berbicara dengan temannya, ia pun menoleh akan kehadiran serta ucapan ketus yang wanita ini lontarkan. "Siapa?" Tanyanya yang tak kalah ketusnya dengan wanita yang ada di hadapannya ini, dan tentunya dengan tatapan datar serta mengintimidasi.

Edith yang merasa di tantang pun membalas menatap pria yang ada di hadapannya ini tak kalah dingin, ia juga turut menaikan kedua alisnya. "Untuk apa? Bisakah kau minggir? Aku sangat tidak ingin berdebat dengan dirimu." Titahnya, yang masih kekeuh untuk duduk di sini.

Ethan yang mendengar wanita ini yang terus memaksa pun terkekeh. "Aku juga tidak ingin." Balasnya, dengan ekspresi wajah yang masih sama, wajah datarnya.

"Bagus, sekarang minggir. Aku ingin makan." Titah Edih sekali lagi. Ia memang keras kepala dan enggan untuk mengalah, pada hal yang memang ia inginkan.

Ethan yang melihat perempuan ini keras kepala pun langsung menampilkan seringaiannya. Ia juga segera bangun dari duduknya, dan menatap wanita yang ada di hadapannya ini, dengan kedua tangan yang di masukkan ke dalam saku celananya. "Tapi sayangnya aku tidak mau." Tolaknya, yang juga enggan memberikan apa yang ia punya.

Bukannya membalas, Edith malah menunduk, dan langsung mengambil alih tempat duduk milik pria ini, dengan cara mendudukinya dengan segera. "Terima kasih." Ujarnya, yang langsung memakan makanan miliknya.

Ethan yang melihatnya pun langsung membelalakan matanya, seolah ia tak percaya dengan apa yang barusan terjadi. Ia tidak menyangka bahwa wanita ini sangat berani dengan dirinya.

"Kalian itu laki-laki atau bukan?" Tanya Freya kepada ketiga orang pria yang sedang duduk di samping kanan dan kirinya, yang sedaritadi sedang menyaksikan perdebatan antara temannya dengan pria bermarga Lauzardi ini.

Sementara pria yang bernama Fabio dan Harvey, mereka berdua langsung menaikkan alisnya, serta ada Gama yang langsung menampilkan seringaian miliknya. "Sure." Jawab mereka secara bersamaan, lalu mulai mendudukkan kedua wanita yang tengah berdiri, ditempat mereka masing-masing.

Guin yang didudukan pria yang mempunyai aura dingin ini untuk duduk ditempatnya tadi, sedangkan Freya didudukan pria asal Korea, dan Hayley di dudukan oleh pria asal China ini, ditempat yang tadi ia duduki.

"Kau?!" Geram Ethan yang ingin mengeluarkan amarahnya, tapi dirinya langsung ditahan oleh kedua temannya ini. Berbeda dengan Gama yang lebih memilih untuk diam.

"Easy man, lebih baik kita kesana dulu." Lerai Fabio, lalu menyeret temannya ini pergi dari tempat ini. Ia tidak ingin terjadi kegaduhan lebih besar daripada yang tadi.

"Dia keliatan marah." Cicit Hayley, yang sedikit takut melihat raut wajah milik Ethan, yang sepertinya terlihat marah akan tingkah temannya tadi.

"Kau yakin dengan cara seperti ini dia akan menyukai dirimu?" Tanya Guin, yang lebih penasaran di banding takut.